Rusuh di Papua
Lenis Kogoya Sebut Jokowi Paham Semua Persoalan di Papua: Saya Tidak Tahu Presiden yang Dulu
Staff Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, mengungkapkan setelah tahun 2019 Papua akan menjadi daerah terdepan di Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Staff Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, mengungkapkan setelah tahun 2019 Papua akan menjadi daerah terdepan di Indonesia.
Lenis Kogoya menyebut pada pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan di Papua akan lebih ditingkatkan.
Lenis Kogoya menjelaskan, dalam waktu dekat ini bahkan sudah akan dilakukan rapat yang membahas tentang perbaikan di Papua.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Lenis Kogoya dalam Program Mata Najwa mengangkat tema 'Nyala Papua', yang diunggah di saluran YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019).
Lenis Kogoya menyatakan, selama lima tahun kepemimpinan ini, Jokowi mengetahui semua persoalan yang ada di Papua.
"Ya jadi yang tentu saya sampaikan yang tadi itu sekarang presiden sudah semua persoalan beliau tahu," ucap Lenis Kogoya.
• Di Mata Najwa, Aktivis Papua Sebut Presiden yang Bisa Pahami Rakyat Papua: Beliau Buka Peluang Kami
Namun, ia mengaku tak mengetahui apakah presiden sebelumnya juga menaruh perhatian pada persoalan yang terjadi di Papua.
"Mungkin saya tidak tahu presiden yang dulu," kata dia.
Lenis Kogoya menyebut selama lima tahun mengenal Jokowi, ia selalu memaksa orang nomor satu di Indonesia itu untuk berkunjung ke Papua sebanyak 3 kali dalam setahun.
"Kalau selama Jokowi berkenalan dengan saya, selalu saya memaksa, mengajak (Jokowi) setahun tiga kali ke Papua," ungkap Lenis Kogoya.
Bahkan, Lenis Kogoya mengatakan jika dirinya bersama Jokowi sering berkunjung ke daerah pedalaman Papua.
"Di pedalaman pun aparat bilang disitu ada aparat-aparat konflik, tapi selalu di pedalaman tidak pernah takut kecuali Tuhan," kata dia.

Tujuannya bersama Jokowi mengunjungi daerah di pedalaman Papua adalah untuk mengetahui secara langsung persoalan yang terjadi di sana.
Termasuk masalah kemiskinan yang banyak dialami masyarakat pedalaman Papua.
"Jokowi selalu memasuki pedalaman-pedalaman, tujuannya adalah persoalan yang tadi kita satu-satu kita mengejar melawan kemiskinan yang tadi," tutur Lenis.
Ia menyebut jika kunjungannya bersama Jokowi di Papua sudah berjalan selama lima tahun.
"Itu kita bisa sampai ke pedalaman Papua sampai sekarang jalan baru lima tahun kemarin," lanjutnya.
• Jaringan Internet di Papua Barat Masih Dibatasi Pasca-rusuh, Warga Berburu Wi-Fi di Bandara DEO
Atas kemajuan yang dirasakan masyarakat Papua saat ini, Lenis Kogoya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe.
"Lima tahun ke depan ini kami sama presiden, pak gubernur terima kasih suaranya hampir 90 persen (pembangunan)," tutur Lenis Kogoya.
Ia menyampaikan dalam pemerintahan Jokowi periode kedua, akan dilakukan banyak pembangunan di Papua.
"Presiden punya keinginan Papua akan terfokus lagi, akan bangun lebih apapun diinginkan," ucapnya.
Saat ini Lenis Kogoya sedang menampung permasalahan yang dirasakan masyarakat Papua, sehingga setelah tahun 2019 dapat dilakukan perbaikan.
Bahkan ia menyebut dalam waktu dekat sudah akan dilakukan rapat pembahasan perbaikan yang akan dilakukan.
"Jadi persoalan-persoalan ini saya sudah menabung persoalan, ini tahun 2019 ke atas akan diperbaiki."
"Nanti dalam waktu terdekat akan rapat," ucapnya.
• Meredam Rusuh Papua, Lenis Kogoya dan Khofifah Gelar Pertemuan, Mahasiswa Turut Bernyanyi Bersama
Lenis Kogoya berharap kedepannya Papua bukan lagi menjadi daerah yang terbelakang di Indonesia, namun akan jadi yang terdepan.
"Jadi harapan saya ke depan ini bukan lagi orang Papua bukan lagi terbelakang, tapi nanti akan jadi terdepan," kata dia.
Lihat video berikut ini menit 3.42:
Kerusuhan di Papua
Kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa hingga melumpuhkan jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari.
Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.
Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.
"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata warga bernama Lisman Hasibuan saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com Senin (19/8/2019).
Kerusuhan ini menjalar hingga ke Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019).
• Fadli Zon hingga Wali Kota Surabaya Risma Ditolak saat Mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua
Pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.
Massa pengunjuk rasa pun bergerak menuju kantor Dewan Adat agar dapat membicarakan masalah tersebut dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Moch Sagi membeberkan situasi tersebut hampir mirip dengan kejadian di Manokwari maupun Sorong, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (21/8/2019).
Sagi menambahkan, untuk pengamanan di Fakfak, 1 SSK BKO Brimob dari Polda Sulawesi Tenggara, diberangkatkan di wilayah tersebut.
"Untuk situasi terkini relatif aman terkendali," ujar Sagi
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: