Rusuh di Papua
Jaringan Internet di Papua Barat Masih Dibatasi Pasca-rusuh, Warga Berburu Wi-Fi di Bandara DEO
Di Kota Sorong, Papua Barat, hingga pagi ini jaringan internet belum dapat diakses menggunakan perangkat telepon seluler.
Editor: Lailatun Niqmah
Laporan Reporter Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNWOW.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tampaknya masih membatasi akses internet di sejumlah daerah di Papua.
Di Kota Sorong, Papua Barat, hingga pagi ini jaringan internet belum dapat diakses menggunakan perangkat telepon seluler, Kamis (22/8/2019).
Di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, tampak jaringan di telepon selular yang muncul hanya 3G, namun itupun tak dapat dipakai sama sekali.
• Meredam Rusuh Papua, Lenis Kogoya dan Khofifah Gelar Pertemuan, Mahasiswa Turut Bernyanyi Bersama
Masyarakat yang ingin menggunakan akses internet, harus mencari tempat yang menyediakan akses wifi gratis.
Salah seorang karyawan cafe di Bandara DEO, Melan (34) mengatakan, sejak kerusuhan di Sorong terjadi, jaringan internet langsung tak dapat digunakan.

"Dari hari pertama kerusuhan itu sudah tidak bisa dipakai. Sempat kemarin bisa tapi itu juga jaringannya jelek, sekarang tidak bisa lagi," kata Melan.
Beberapa cafe di Bandara DEO yang menyediakan wifi gratis, termasuk tempat Melan bekerja pun akhirnya "diserbu" penumpang.
• Kedatangan Rombongan Fadli Zon dan DPR RI Ditolak Mahasiswa Papua di Surabaya, Pagar Tak Dibukakan
"Iya ini banyak yang datang ke sini, karena memang tak banyak yang sediakan wifi gratis," ungkap Melan di sela aktivitasnya melayani pengunjung cafe.
Sebelumnya, Plt Kepala Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pembatasan jaringan dimaksudkan demi mencegah peredaran hoaks.
"Kementerian Kominfo telah melakukan throttling atau pelambatan akses/bandwidth di beberapa wilayah Papua di mana terjadi aksi massa, seperti Manokwari, Jayapura dan beberapa tempat lain," ujar Ferdinandus dalam keterangan tertulis, Senin (19/8/2019). (*)
WOW TODAY: