Rusuh di Papua
Buntut Kericuhan di Asrama Papua, Lukas Enembe akan Tarik Seluruh Mahasiswa Papua: Kalau Tak Aman
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan akan menarik seluruh mahasiswa asal Papua jika situasi tidak aman.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ia mengaku, tidak tahu apa-apa mengenai tiang bendera merah putih yang diduga dipatahkan.
Bahkan ia dan kawan-kawannya juga kaget mengetahui tiang bendera itu patah.
Pukul 15.20 WIB, tiba-tiba datang sejumlah personel TNI dan kelompok organisasi masyarakat.
Mereka diduga merusak pintu pagar asrama.
Menyadari permasalahan tersebut berbuntut panjang, Dorlince berupaya mengklarifikasi permasalahan bendera tersebut kepada ormas yang mengepung Asrama Mahasiswa Papua.
Namun, pendekatan yang dilakukan mahasiswa Papua disebut mendapat penolakan ormas dan berujung penangkapan.
• Di Mata Najwa, Aktivis Papua Sebut Presiden yang Bisa Pahami Rakyat Papua: Beliau Buka Peluang Kami
Kerusuhan di Papua
Kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa hingga melumpuhkan jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari.
Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.
Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.
"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata warga bernama Lisman Hasibuan saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com Senin (19/8/2019).

Kerusuhan ini menjalar hingga ke Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019).
Pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.
Massa pengunjuk rasa pun bergerak menuju kantor Dewan Adat agar dapat membicarakan masalah tersebut dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.