Kerusuhan di Manokwari
Diduga Provokasi ke Warga Papua hingga Terjadi Kerusuhan, Akun Facebook dan YouTube Ini Diburu Polri
Akun Facebook dan YouTube ini disebut buat provokasi ke warga Papua, hina soal rasisme yang buat warga Papua tersinggung. Kini admin diburu polisi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
Polisi pada saat mengangkut paksa menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih.
"Setelah selesai kami akan kembalikan. Kami perlakukan (mereka) dengan sangat baik, kami berikan juga waktu mau ke belakang, mau minum dan lain-lain, tetap kami berikan. Hak-haknya tetap kami berikan semuanya," ujar dia.
Sementara, berdasarkan informasi yang didapat, puluhan mahasiswa yang ditangkap sudah dibebaskan setelah dimintai keterangan.
Hingga Senin (19/8/2019) malam, situasi di sejumlah titik di Papua dan Papua Barat sudah kondusif setelah demonstrasi tersebut.
• Kerusuhan di Manokwari, Kominfo Batasi Jaringan Internet di Papua untuk Cegah Hoaks Tersebar

Polri Tegaskan Tak Ada Peluru Tajam
Untuk menghindari salah paham atas tuduhan tidak benar, Dedi menegaskan bahwa seluruh aparat kepolisian yang mengawal unjuk di manapun tidak dibekali peluru tajam.
"Perlu saya tegaskan, untuk aparat kepolisian, dalam rangka penanganan pengunjuk rasa di manapun, tidak dibekali dengan peluru tajam. Ini perlu dicatat," ujar Dedi.
Kebijakan untuk aparat kepolisian itu diambil demi mencegah adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan peristiwa kerusuhan ini.
• Mengaku Sudah Diangkat Jadi Mama Papua, Walikota Surabaya Tri Risma: Saya Mohon Maaf
Dikhawatirkan jika sampai aparat dibekali peluru tajam maka akan muncul tuduhan-tuduhan negatif terhadap pihak kepolisian yang bertugas mengamankan unjuk rasa.
"Kita khawatir, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dan membuat ini martir atau trigger."
"Sehingga bisa jadi situasi yang saat ini sudah kondusif, menjadi panas kembali apabila dimanfaatkan oleh oknum tertentu," terang Dedi.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: