Kerusuhan di Manokwari
Dampak Ekonomi akibat Kerusuhan di Manokwari, Wagub Papua Barat Sebut Lumpuh Total hingga Pelabuhan
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakatoni mengatakan, akibat kerusuhan tersebut membuat aktivitas perekonomian terkena dampak.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan terjadi di Manokwari Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakatoni mengatakan, akibat kerusuhan tersebut membuat aktivitas perekonomian terkena dampak.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (19/8/2019), Mohamad Lakatoni mengatakan, semua kawasan pertumbuhan ekonomi terkena dampak.
Hanya bagian pinggiran Manokwari yang tidak terkena dampaknya.
"Hampir seluruh titik pertumbuhan, kawasan pertumbuhan ekonomi di Manokwari ini terkena dampak. Yang tidak terkena adalah area di luar ke pinggiran," kata Mohamad Lakatoni saat diwawancara Kompas TV melalui sambungan telepon, Senin (19/8/2019).
• Kerusuhan di Manokwari, Khofifah Telepon Gubernur Papua Minta Maaf: Itu Bukan Suara Jatim
Menurut keterangan Lakatoni, tak hanya aktivitas perekonomian di bidang pertokoan saja yang terkena dampak kerusuhan.
Bahkan, pelabuhan turut terkena dampak langsung.
"Pusat kota, pasar, pelabuhan, gedung DPRD, kemudian pusat pertokoan hampir semuanya terkena dampak dan praktis aktivitas hari ini tidak bisa berjalan, lumpuh total," lanjut Lakatoni.
Kini, pihaknya akan terus mengimbau masyarakat agar menahan diri.
Sehingga, kerusuhan tidak semakin meluas.
• VIDEO Detik-detik Massa Lakukan Aksi Longmarch dalam Kerusuhan Manokwari
"InsyaAllah kita akan komunikasi dengan baik dan cari solusi terbaik," ungkapnya.
Lakatoni membeberkan bahwa akan segera menemui para pendemo saat kerusuhan terjadi.
Pertemuan rencananya melibatkan, Kapolda Papua Barat, Pangdam VII Kasuari, dan perwakilan pendemo.
"Kita akan mencoba berkomunikasi dan mendengar apa saja tuntutan masyarakat. Intinya kita akan mendengar aspirasi masyarakat dan apa yang bisa kita tindak lanjuti," ujar Lakatoni.
• Kerusuhan di Manokwari, Mabes Polri Bongkar Penyebab: Ini Gara-gara Video yang Viral di Medsos
Kronologi Kerusuhan
Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa hingga melumpuhkan jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari.
Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.
Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.
Disebutkan bahwa aksi unjuk rasa ini reaksi dari kekecewaan terhadap penangkapan petugas keamanan (polisi) kepada sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya.
"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata dia saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com Senin (19/8/2019).
• Tak Halangi Aksi Protes, Kapolda Papua Barat Hanya Minta Tak Ada Kekerasan di Kerusuhan Manokwari
Ia pun mengatakan situasi Kota Manokwari pada saat ini lumpuh.
"Kota Manokwari lumpuh total saat ini," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, polisi mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
Polisi pada saat mengangkut paksa menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih.
"Saat ini (mereka), kami ambil keterangan di Polrestabes Surabaya, seluruhnya ada 43 (mahasiswa Papua yang ditangkap)," kata Leo, di Asrama Mahasiswa Papua.

Leo mengatakan, 43 mahasiswa Papua tersebut terdiri dari 40 mahasiswa laki-laki dan tiga orang perempuan.
"Setelah selesai kami akan kembalikan. Kami perlakukan (mereka) dengan sangat baik, kami berikan juga waktu mau ke belakang, mau minum dan lain-lain, tetap kami berikan. Hak-haknya tetap kami berikan semuanya," ujar dia.
Sementara, berdasarkan informasi yang didapat, puluhan mahasiswa yang ditangkap sudah dibebaskan setelah dimintai keterangan.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY