HUT Kemerdekaan RI
150 Pemuda NTT Tampilkan Tarian Likurang di Istana Negara pada HUT Kemerdekaan ke-74 RI
Sejumlah 150 pemuda asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) giat berlatih untuk menampilkan tari perang likurai di hadapan Presiden Jokowi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah 150 pemuda asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) giat berlatih untuk menampilkan tari perang likurai di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
150 pemuda NTT itu mendapat kesempatan untuk tampil dalam acara peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia di Istana Negara, Sabtu (17/8/2019).
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Official iNews, Jumat (16/8/2019), tarian perang likurai merupakan tarian khas dari Provinsi NTT.
150 pemuda itu akan menjadi perwakilan dari Provinsi NTT.
• 5 Lagu Wajib Nasional Beserta Liriknya yang Cocok Dinyanyikan untuk Peringati ke-74 RI
• Melihat Gladi Bersih Peringatan Kemerdekaan Indonesia, Kereta Kencana Ki Jaga Raksa Kembali Dipakai
Tarian likurai biasanya dilakukan oleh para pria yang memainkan pedang dan diiringi oleh sejumlah wanita.
Sejumlah wanita yang mengelilingi pria itu akan menari dengan memainkan tihar atau gendang kecil.
Tihar dijadikan sebagai atribut dalam tarian likurai.
Pada jaman dahulu, tarian likurai ini sering dilakukan oleh masyarakat NTT untuk menyambut pahlawan yang baru pulang dari medan perang.
Namun, saat ini gerakan tarian likurai sudah mengalami beberapa modifikasi untuk mengikuti perkembangan jaman.

Satu di antara penari likurai, Tomy Ferdinand, mengungkapkan kebanggaannya bisa terpilih untuk menampilkan tarian tradisional NTT itu di hadapan presiden.
"Saya sangat bangga sekali, bisa terpilih mewakili seluruh anak muda yang ada di Kabupaten Belu dan di selurun Nusa Tenggara Timur," ucapnya.
• HUT ke 74 RI, Ternyata Ini Makna dan Filosofi di Balik Logo dan Tagline-nya
Ia juga mengaku kesempatan yang ia dapat itu sangat luar biasa karena tidak semua warga NTT dapat terpilih.
"Dan ini adalah hal yang sangat luar biasa sekali yang saya dapatkan dan tidak bisa didapat oleh semua orang," kata Tomy.
Sementara itu, Yopinaus Asa, seorang penari likurai, berharap dengan dipilihnya tarian tradisonal itu untuk tampi di Istana Negara. itu dapat menjadi penyemangat kaum muda untuk terus melestarikan budaya daerah.
"Ini harapan kedepan ini sebagai pembelajaran untuk semua anak muda sehingga kita tidak lupa dengan budaya," kata Yopinaus.
"Sehingga kedepan kalau bisa generasi muda juga ikut terus mempertahankan dan melestarikan budaya khususnya budaya tari di Kabupaten Belu," lanjutnya.
Lihat video berikut ini:
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: