Terkini Daerah
Pengakuan Prada DP Mutilasi Vera Oktaria: Dia Pernah Hamil, Kami Sama-sama ke Dokter
Prada DP mengungkapkan pengakuan mengejutkan dalam persidangan, mulai dari bilang Vera pernah hamil hingga hubungannya dengan Sherli.
Editor: Lailatun Niqmah
Dia menuturkan kisah hubungannya dengan Sherli yang disebutnya sebagai teman dekat.
"Selama saya kabur dari pendidikan, waktu itu Sherli datang ke kostan. Di situ kami berhubungan badan. Selama empat kali Sherli datang, empat kali juga kami berhubungan badan," ucap Prada DP.
Dikatakan Prada DP, saling kenal sejak awal SMA, selama ini Sherli yang menaruh hati padanya.
Sementara dia menganggap Sherli hanya sebatas teman dekat, sehingga lebih memilih Vera sebagai kekasih.
"Sherli yang suka sama saya. Sedangkan saya tidak suka sama dia," ujarnya.
Saat ditanya mengenai perasaannya saat ini, Prada DP mengaku sangat menyesali perbuatannya yang telah membunuh Vera.
Dalam doanya, dia juga mengaku selalu mendoakan almarhumah Vera.
"Saya juga sangat ingin minta maaf pada keluarga Vera. Walaupun tidak dimaafkan, sampai kapan pun saya akan menganggap mereka sebagai keluarga saya sendiri," ujar Prada DP sembari menangis tersedu-sedu.
Sementara itu, saat ditemui di depan gedung pengadilan, Suhartini yang merupakan ibu kandung Vera mengatakan Prada DP banyak berkata bohong dalam memberikan keterangannya.
Suhartini seakan terlihat begitu kesal saat ditanya bagaimana tanggapannya terkait pernyataan-pernyataan yang disampaikan Prada DP.
"Dia itu banyak bohong. Contohnya waktu bilang sering keluar malam sama Vera. Anak saya itu tidak pernah keluar malam. Dia itu lebih banyak di rumah, banyak bohongnya Deri itu," kata Suhartini yang terlihat begitu kesal.
"Dia juga bilang saya tidak marah kalau Vera keluar malam. Itukan tidak mungkin, pasti akan saya tegur kalau keluar malam. Tapi kenyataannya anak saya tidak pernah keluar malam," ujarnya.
• Update Kasus Prada DP: 2 Saksi Hilang Misterius hingga Korban Vera Oktaria Alami Kekerasan Seksual
Saat disinggung mengenai permintaan maaf Prada DP, Suhartini mengaku benar-benar sudah menutup rapat pintu hatinya untuk hal itu.
Dia menginginkan agar Pembunuh anaknya tersebut dapat mendapatkan hukuman mati.
"Ya, hukuman mati. Anak saya juga sudah tidak bisa kembali lagi. Untuk apa berdamai, saya ingin keadilan," tegasnya.