Terkini Daerah
Fakta Baru Mutilasi Kasir Indomaret, Pendidikan Prada DP Dibiayai Vera Oktaria hingga 2 Saksi Hilang
Sederet kejahatan Prada DP terungkap dalam sidang lanjutan kasus mutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan dan mutilasi oleh tersangka Prada DP kepada kekasihnya Vera Okatria masih berlanjut di Persidangan di Pengadilan Militer Jakabaring Palembang.
Prada DP diketahui membunuh Vera Oktaria dilatarbelakangi masalah asmara.
Pasalnya, Prada DP mencurigai korban dan menduga sedang menjalin hubungan dengan pria lain.
Hal ini lantaran sandi ponsel milik Vera Oktaria berubah, padahal sesuai perjanjian password korban dengan Prada DP harus sama, yaitu sesuai tanggal jadian.
Murka lantaran tak bisa membuka ponsel sang kekasih, DP lantas membunuh dan memutilasi kekasihnya sendiri.
• Misteri Tewasnya Saksi Prada DP, Sosok yang Sarankan Bakar Vera Oktaria, Makam sampai Dibongkar
Tak hanya dua kekejian yang terungkap di sebuah penginapan itu, Prada DP juga melakukan banyak hal yang keji.
Bahkan, dokter forensik mengatakan adanya kekerasan di alat vital kekasih Prada DP itu.
Berikut 7 kejahatan Prada DP pembunuh Vera Oktaria dirangkum Sripoku.com dari wartawan di lapangan dan melansir TribunSumsel, Grid.ID dan Kompas.com, Rabu (14/8/2019).
1. Kesaksian Palsu
Pada awal penangkapannya, DP berkali-kali memberikan kesaksian palsu.
DP yang semula menyebut korban memaksanya untuk segera dinikahi karena hamil, akhirnya mengaku kalau ia tak ingin diputuskan oleh Vera.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, hasil visum tidak menunjukkan adanya bekas sperma atau pun tanda kehamilan di tubuh korban.
"Ketika jumpa pers dia mengatakan Vera minta dinikahi, tapi setelah dilakukan penyidikan intensif, DP membunuh karena tidak ingin diputuskan hubungannya oleh Vera," kata Putra, kakak Vera, Kamis (19/6/2019).
Terlebih belakangan diketahui motif pembunuhan yang dilakukan DP lantaran menduga sedang diselingkuhi oleh Vera.
"Terdakwa dan korban sempat sepakat untuk membuat sandi handphone adalah tanggal hari jadian mereka yakni 091914. Namun, setelah dicek terdakwa sandi itu berubah," ujar Oditur Mayor D. Butar Butar.