Terkini Daerah
Polres Singkawang Bantu Kepulangan Wanita yang Diduga Jadi Korban TPPO, Kerap Alami Kekerasan
Polres Singkawang membantu kepulangan seorang wanita asal Kalbar yang diduga menjadi korban Tindak Perdagangan Orang dari China ke Indonesia
Editor: Rekarinta Vintoko
"KDRT dialami korban sekitar 4 bulan belakangan sejak menikah dan tinggal di sana kurang lebih satu tahun," ceritanya.
Kepergian korban ke Tiongkok bermula dari perkenalan dengan mak comblang di Kabupaten Ketapang.
Ia dijanjikan mendapat kehidupan yang layak bila menikah di sana.
Namun setelah menikah, ternyata apa yang diceritakan Mak comblang itu tidak benar.
Meski begitu pihak keluarga mendapatkan sejumlah uang sekitar puluhan juta dari pernikahan tersebut.
"Polres Ketapang telah menetapkan satu orang tersangka. Sementara yang lainnya sedang dalam proses pengejaran," tuturnya.
• Spesialnya Prabowo di Kongres PDIP, Disambut Riuh, Kursi Spesial hingga Disapa Megawati di Panggung
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Singkawang, Ipda Indah mengatakan, dari Januari-Agustus 2019, sudah ada satu kasus TPPO dengan modus kawin kontrak yang pihaknya tangani.
"Beruntung calon korban belum sampai ke negara Tiongkok, karena sudah dilakukan penindakan sewaktu akan berangkat dari Singkawang menuju Bandara Supadio Pontianak," katanya.
Berdasarkan penyelidikan yang pihaknya lakukan kepada korban, bahwa kasus ini terjadi dikarenakan faktor ekonomi.
"Korban dijanjikan bisa hidup layak jika menikah dengan WNA di Tiongkok," ujarnya.
Peristiwa ini diharapkan pula menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Jangan sampai terbuai oleh bujukan yang belum jelas hasilnya. "Pada orang tua jangan terbuai," pesan Kapolres.
Tak hanya YS, Polres Singkawang juga sedang menangani FR (26) warga Kota Singkawang yang mengalami kekerasan saat berada di Tiongkok.
Laporan diterima Polres Singkawang dua hari lalu. Mirisnya saat ini korban sedang hamil anak pertama.
Usia kandungan telah berjalan tiga bulan. Bahkan katanya sempat disekap di hutan.