Terkini Daerah
Diduga Frustrasi Istri Meninggal Dunia, Seorang Ayah dan Anak di Bogor Ditemukan Tewas Gantung Diri
Diduga frustrasi istri meninggal dunia, seorang pria ditemukan gantung diri bersama anak semata wayangnya di ruang tamu rumah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM- Warga Kampung Panjang, Desa Panjang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, digemparkan dengan ditemukannya mayat seorang bapak dan anak yang tergantung di dalam ruang tamu rumahnya.
Rudi Hermawan (59) dan putera semata wayangnya, DHD (8), ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung saling berhadapan, seperti dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Senin (5/8/2019).
Diduga Rudi Hermawan gantung diri dengan anaknya karena merasa frustrasi sebab sang istri meninggal dunia sejak satu tahun lalu.
Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede, Iptu Jajang Rahmat, mengungkapkan bahwa Rudi sebelumnya sering menulis pesan melalui aplikasi WhatsApp yang berisi keinginannya untuk segera menyusul istrinya yang telah meninggal dunia.
• Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya, Diduga Depresi hingga Pernah Coba Bakar Diri
“Beberapa kali di grup WA korban ini kerap putus asa, korban ingin bertemu dengan istrinya yang telah meninggal satu tahun yang lalu,” tutur Jajang.
Semenjak istrinya wafat, Heri harus membesarkan anak semata wayangnya seorang diri.
Anak Heri diketahui memiliki kekurangan sejak lahir, yakni tidak dapat berbicara dan melihat.
Penemuan mayat ayah dan anak yang gantung diri ini pertama kali dilakukan oleh adik Rudi, Yuni Herawati (38).
Sebelum menemukan mayat kakak dan keponakannya dalam kondisi tergantung, ia sempat curiga karena tidak melihat keduanya sejak pagi hari.
Iptu Jajang mengungkapkan biasanya Rudi selalu mengantarkan anak Yuni ke sekolah.
Namun, sampai ojek online yang dipesan Yuni datang menjemput anaknya, Rudi tak juga terlihat.
“Biasanya, kalau pagi hari korban ini antar adik anaknya ke sekolah. Tapi pagi ini korban tidak terlihat sampai anak adiknya itu naik ojek online ke sekolah,” ucap Jajang.
Yuni yang berprofesi sebagai guru itu lalu berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dan kembali pulang sekitar pukul 11.30 WIB.
• Vanessa Angel Mengaku Sempat Ingin Bunuh Diri di Penjara: Sampai Bilang ke Pengacara dan Asisten
Sepulangnya dari sekolah, Yuni memutuskan untuk meyambangi rumah Rudi yang letaknya bersampingan dengan rumahnya.
Yuni mencoba untuk memanggil Rudi, namun tak ada jawaban.
Ia kemudian menengok ke arah jendela rumah dan melihat kakak dan keponakannya tewas tergantung di ruang tamu.
"Selanjutnya saksi (Yuni) mengecek melalui lubang angin dan ternyata diketahui korban satu dan berikut anaknya korban dua sudah diketahui tergantung di kasau rumah dalam keadaan meninggal,” tutur Jajang.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (6/8/2019), Iptu Jajang menyatakan bahwa Rudi diduga terlebih dahulu membantu anaknya gantung diri.
Setelah anaknya, Rudi kemudian baru menggantung dirinya sendiri.
"Dugaan sementara anaknya dulu digantung, kemudian ayahnya gantung diri," kata Jajang.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya kekerasan fisik pada tubuh korban.
Polisi kemudian menyimpulkan bahwa kematian korban memang murni disebabkan karena gantung diri.
“Hasil pelaksanaan olah TKP kami berkesimpulan korban murni gantung diri, namun demikian kami tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut,” lanjutnya.
• VIDEO Detik-detik Polres Majene Gagalkan Aksi Bunuh Diri Wanita Hamil di Tebing Pantai Dato
Iptu Jajang juga mengungkapkan bahwa Rudi sehari-haru berprofesi sebagai wiraswasta.
Ia pernah ditawari untuk menikah lagi namun menolaknya dengan alasan ingin fokus merawat anak semata wayangnya.
Sebelumnya, Rudi sudah dua kali membawa anaknya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menyembuhkan mata anaknya yang tidak bisa melihat.
Namun, pihak rumah sakit menyatakan bahwa kebutaan anaknya bersifat permanen.
"Jadi sehari-hari korban bekerja wiraswasta biasa dia punya 4 motor. Setelah istrinya meninggal, kondisi kehidupannya kurang bagus. Sempat ditawarkan nikah lagi, dia bilangnya fokus rawat anaknya yang memang mengalami kekurangan. Korban ini sudah 2 kali berupaya menyembuhkan anaknya sampai ke RS Cipto dan ada vonis dokter bahwa kebutaan anaknya itu sudah permanen," ucapnya.
Menurut keterangan Iptu Jajang, pihaknya sudah mengajukan permohonn visum dan autopsi, namun pihak keluarga menolaknya karena menganggap peristiwa ini adalah musibah.
(TribunWow,com/Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: