Cerita Selebriti
Farhat Abbas Tantang Hotman Paris Berikan Sayembara Rp 10 Miliar pada Polisi: Itu Baru Oke
Pengacara Farhat Abbas menantang sesama pengacara, Hotman Paris Hutapea untuk memberikan sayembara Rp 10 miliar kepada pihak kepolisian.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Farhat Abbas menantang sesama pengacara, Hotman Paris Hutapea untuk memberikan sayembara Rp 10 miliar kepada pihak kepolisian.
Dilansir oleh TribunWow.com, tantangan soal sayembara Rp 10 miliar untuk Hotman Paris itu disampaikan Farhat Abbas melalui akun Instagramnya @farhatabbasofficial, Minggu (5/8/2019).
Mulanya, Farhat Abbas menjelaskan bahwa ia sebenarnya tak menuduh Hotman Paris memerankan adegan dewasa melalui unggahan video di media sosial.
Sebagaimana diketahui, persetruan sesama pengacara ini bermula ketika Farhat Abbas melaporkan Hotman Paris atas dugaan penyebaran konten video pornografi melalui akun Instagram @hotmanparisofficial.
• Desak Hotman Paris Akui Sebar Video Porno, Farhat Abbas: Ayolah Bang, Jangan Banyak Bohong
"Saya akan menjelaskan, kita tidak pernah menuduh bahwa seorang pengacara terkenal itu main blue film (film dewasa)," jelas Farhat Abbas.
"Tapi ada akun yang punya lawyer kondang ya, yang suka pamer berlian, itu memposting blue film pornografi, UU ITE dan UU Pornografi gitu," sambungnya.

Untuk itu, Farhat abbas kemudian menilai soal sayembara yang dibuat Hotman Paris tak akan bisa dibuktikan.
"Jadi kalau dibuat sayembara membuktikan dia di dalam itu enggak mungkin karena merupakan imajiner," kata Farhat Abbas.
"Gimana mau miskin kalau yang disayembarakan itu enggak ada," imbuhnya.
Tampak pengacara asal Riau ini kemudian memberikan tantangan kepada Hotman Paris.
Dirinya menantang supaya sayembara itu bisa dibuktikan, maka harus diberikan kepada pihak aparat berwajib.
Menurutnya, sayembara Rp 10 miliar untuk polisi itu dinilai lebih masuk akal.
• Farhat Abbas Samakan Hotman Paris dengan Pablo dan Rey, Beberkan Alasan hingga Yakin Menang
Jika sayembara dari Hotman Paris diberikan untuk masyarakat maka hal itu dinilai Farhat Abbas hanya untuk mencari sensasi.
"Kalau menyayembarakan apabila polisi bisa menemukan HP yang hilang dan bisa mengungkap rekam jejak digitalnya baru dibayar Rp 10 miliar atau siapa saja itu baru oke," ujar Farhat Abbas.
"Jadi jangan dibolak-balik itu cari sensasi."