Otomotif
Penyebab dan Cara Mengatasi Munculnya Bunyi Jeduk di Sok Depan Motor
Masalah bunyi jeduk di sokbreker depan motor memang sering terjadi, berikut penyebab dan cara mengatasinya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Masalah bunyi jeduk pada sokbreker depan motor memang sering terjadi.
Namun untuk mengatasi masalah bunyi jeduk pada sokbreker depan juga tidak terlalu sulit.
Munculnya bunyi jeduk pada sokbreker depan bisa membuat pengendara merasa kurang nyaman.
Apalagi ketika motor dipakai pada kondisi jalan yang tidak rata.
• Ini Waktu yang Tepat untuk Ganti Kampas Rem dan Dampaknya ketika Diabaikan
Dikutip TribunWow.com dari GridOto.com, Sabtu (3/8/2019), penyebab utama munculnya suara jeduk tersebut adalah sokbreker yang terlalu empuk.
Ketika sokbreker sangat empuk, maka jarak main sok menjadi lebih panjang.
Jarak main sok yang panjang ini membuat tabung sok rawan mentok ke segitiga saat melintasi lubang maupun polisi tidur.
Hal itu lah yang mengakibatkan munculnya bunyi jeduk pada sokbreker depan motor.
Sedangkan cara untuk mengatasinya tidak terlalu sulit.
• Busi Retak Bisa Berdampak pada Mesin, Berikut Penyebabnya Keretakannya
"Caranya bisa coba tambahkan volume oli sok depan sekitar 10 ml. Dengan begitu jarak main sok akan lebih sedikit sehingga risiko mentok bisa dikurangi," jelasnya.
Dengan menambahkan volume oli sok depan juga bisa membuat motor menjadi lebih stabil.
Selain itu juga bisa meminimalisir gejala sok amblas akibat sering membawa beban yang berlebihan.
Pengaruh kondisi Sokbreker pada Proses Pengereman
Kondisi sokbreker yang terlalu keras bisa berpengaruh pada proses pengereman.
Dikutip TribunWow.com dari Otoseken.id, pernyataan tersebut disampaikan oleh mekanik balap nasional, Hermawan Kentus.
"Sok depan terlalu keras, bisa bikin ban kurang menggigit. Traksi ban depan berkurang dan lebih cepat habis," ujar Hermawan.
• Usahakan untuk Ganti Minyak Rem, jika Tak Ingin Mengalami Rem Motor Blong
Hal itu karena cengkeraman pada rem akan berkurang karena di akibatkan kurangnya kompresi dari sokbreker.
Kompresi pada sokbereker akan bekerja ketika mendapatkan tekanan.
Semakin banyak atau kuat tekanan yang diberikan maka semakin mudah kompresi pada sokbreker.
Namun ketika sokbreker terlalu keras, maka tidak akan bisa menghasilkan kompresi, otomatis sok depan tidak bisa turun menahan beban ketika dilakukan pengereman.
Dampak akhirnya, rem menjadi kurang pakem karena traksi ban ke aspal bisa berkurang.
"Saat proses pengereman, sok depan melalui kompresi ikut menahan gaya tekan yang terjadi pada motor. Kalau sok depan terlalu keras, motor jadi susah berhenti dan susah masuk ke dalam tikungan untuk di balap," jelasnya.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: