Terkini Internasional
Kisah Guru yang Gagal Selamatkan Mahasiswanya saat Terjun dari Pesawat di Ketinggian 3.700 Kaki
Seorang guru gagal menyelamatkan seorang mahasiswa yang berusaha melompat dari pesawat di ketinggian 3.700 kaki.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seorang guru dari Inggris mencoba menyelamatkan seorang mahasiswa yang berusaha melompat dari pesawat di ketinggian 3.700 kaki.
Namun sayangnya kaki mahasiswa itu terlepas dari gengamannya.
Ruth Johnson (51) nama guru itu berusaha menyelamatkan seorang mahasiswa perempuan dari Universitas Cambridge dengan memegang kakinya sebelum mahasiswa itu melompat dari pesawat dikutip TribunWow.com dari mirror.co.uk.
Alana Cutland (19) tahun berusaha lompat dari sebuah pesawat yang sedang terbang di atas Negara Masagaskar, Afrika Timur pada Kamis (25/7/2019).
Guru wanita yang mengajar di Winchester House School dan tinggal di Banbury, Oxfordshire, Inggris tersebut dengan panik mencoba memegangi kaki Cutland, sedangkan badan mahasiswa itu sudah setengahnya berada di luar pesawat.
• Video Jerapah Meronta-ronta setelah Seorang Pria Naik ke Punggungnya hingga Dua Kali
Tragisnya kaki Cutland yang berasal dari Milton Keynes, Inggris itu terlepas dari genggaman Johnson.
Johnson pun merasa menyesal karena dirinya tak berhasil menyelamatkan mahasiswanya.
Kepala kepolisian bernama Spinola Nomenjanahary mengatakan bahwa guru itu berteriak "kembali, kembali" ketika dia mencoba menyelamatkan Cutland.
Sampai saat ini tubuh Cutland belum ditemukan, keluarga percaya bahwa Cutland berhalusianasi karena obat yang dikonsumsinya dan bukan bermaksud untuk bunuh diri.
• VIDEO Detik-detik Polres Majene Gagalkan Aksi Bunuh Diri Wanita Hamil di Tebing Pantai Dato

Foto Ruth Johnson (Facebook/mirror.co.uk)
Matthew Smith suami Johnson memuji sang istri atas tindakannya yang berusaha untuk mencegah insiden itu.
"Johnson adalah seorang wonder woman, saya bangga padanya," ujar Smith.
"Istriku baru saja mengalami kejadian yang mengerikan dan membutuhkan waktu untuk memulihkan diri atas kejadian itu, ia juga sudah sekuat tenaga mencoba menyelamatkan Cutland."
"Keberanian Johnson sangat luar bisasa, walaupun pada akhirnya, sebuah keluarga harus kehilangan seorang putri, itulah hal yang paling disesalkan"
Smith juga menambahkan bahwa semua orang bangga terhadap Johnson, namun ia berusaha berdamai dengan kejadian ini meskipun tetap akan mengingatnya sepanjang hidupnya.
• 18 Orang Tewas akibat Pesawat Militer yang Jatuh di Pemukiman Warga, Jasad Para Korban Terbakar
Diketahui, selama ini Johnson menghabiskan tiga minggu di Madagaskar untuk mengajar di sekolah-sekolah yang berada desa terpencil.
Ia juga menyumbangkan pakaian, permainan, buku, dan peralatan kelas.
Johnson tinggal di Anjajavy Le Lodge di utara pulau dan bertemu dengan Cutland yang kesehatan mentalnya sedang memburuk.
Cutland seharusnya akan tinggal selama 40 hari, mengerjakan proyek konservasi dan meneliti mengenai kepiting di cagar alam yang berada di bagian utara pulau tersebut.
Namun Cutland mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam Biologi itu memutuskan untuk pulang setelah hanya delapan hari tinggal karena mengalami serangkaian serangan panik.
• Panik hingga Serangan Jantung, Seorang Warga Meninggal Dunia saat Gempa di Banten
Atas permintaan orang tua Cutland, Johnson diminta menemani Cutland pulang ke rumah.
Namun dalam penerbangan yang memakan waktu 2 jam 20 menit perjalanan itu di menit ke lima tragedi itu terjadi.
Cutland melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu keluar pesawat.
Johnson kemudian mencoba menghentikan Cutland agar tidak terjatuh, tetapi hebusan angin yang kuat serta goyang pesawat mempersulitnya.

Rekontruksi kejadian ketika Johnson mencoba menyelamatkan Cutland (mirror.co.uk)
• 18 Orang Tewas akibat Pesawat Militer yang Jatuh di Pemukiman Warga, Jasad Para Korban Terbakar
Pilot bernama Mahefa Tahina Rantoanina(33) mengatakan Cutland benar-benar diam selama insiden mengerikan itu.
"Saya baru saja lepas landas dan saya masih dalam proses naik tinggi ke udara ketika tiba-tiba ada angin berhembus dan Johnson mulai berteriak," jelas Rantoanina kepada The sun.
"Aku berbalik dan melihat Cutland sedang menggantung di pintu pesawat."
“Saya segera menaikkan pesawat agar aman dan tetap berada di jalur, kemudian saya meraih dan memegang pintu pesawat."
"Jadi saya mencoba untuk tetap menerbangkan pesawat dan juga menghentikannya Cutland agar tidak jatuh sama sama jatuh ke daratan."
"Saya mencoba untuk menutup pintu ketika Jhonson memegangi kaki Cutland."
"Saya benar-benar ketakutan saat itu, seluruh orang yang ada dipesawat semua juga ketakutan."

Alana Cutland (ENTERPRISE NEWS AND PICTURES)
Pencarian ekstensif untuk mencoba menemukan Cutland juga dilakukan.
Pencarian di wilayah yang diduga menjadi tempat jatuhnya Cutland itu meliputi danau, hutan dan rawa.
Namun hingga sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Sebelum kematian Cutland, pamannya Lester Riley melaporkan bahwa Cutland sering berbicara tidak jelas.
• Bocah 13 Tahun Ini Curi Pesawat dari Hanggar dan Coba Menerbangkannya, Lihat Videonya
Riley mengatakan Cutland menjadi sakit selama di Madagaskar, mungkin karena obat-obat yang dikonsumsinya.
Dari laporan Riley polisi sedang menyelidiki kemungkinan penggunaan obat anti-malaria.
"Cutland jatuh sakit setelah berada di sana selama beberapa hari dan ketika berbicara dengan ibunya di telepon dua hari sebelum kecelakaan, Cutland bergumam sangat tidak jelas," ujar Riley.
Pihak keluarga Cutland merasa jika obat malaria tidak bermasalah karena sudah pernah dikonsumsi ketika Cutland pergi ke China tahu lalu dan tidak ada efek samping.
The Sun mendapat laporan dari sumber lainnya bahwa Cutland menggunakan sejenis obat malaria dan saat ini polisi sedang penyelidiki penyebab Cutland mengigau.
Menurut pernyataan sebuah kantor luar negeri yang didapatkan dari keluarga Cutland, putrinya adalah seorang perempuan muda yang cerdas, mandiri, dicintai serta dikagumi oleh semua orang yang mengenalnya.
Cutland mengambil setiap kesempatan yang ditawarkan kepadanya dengan antusiasme tinggi dan selalu berusaha untuk memperluas pengetahuan dan pengalamannya dengan memberikan yang terbaikt.
Cutland sangat bersemangat untuk memulai tahap berikutnya dari pendidikannya untuk magang di Madagaskar dan menyelesaikan kuliahnya.
Pihak keluarga Cutland sedih karena kehilangan sosok Cutland yang luar biasa dan cantik dan selalu membuat orang-orang tersenyum hanya dengan melihatnya."
(TribunWow.com/Desi Intan)
WOW TODAY