Paskibraka Meninggal Dunia
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Paskibraka Tangsel Aurel Meninggal Dunia dengan Luka Lebam Membiru
Paskibraka Tangsel HUT KE-74 RI Aurellia Qurratu Aini meninggal mendadak, sempat tulis diary 'Merah Putih' yang dirobek senior. Ini curhatan Aurellia.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aurellia Qurratu Aini, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan meninggal dunia secara mendadak pada Kamis (1/8/2019) di kediamannya.
Sebelum meninggal dunia secara mendadak, Aurellia sempat menuliskan curhatannya dalam diary 'Merah Putih' yang sebelumnya pernah dirobek seniornya di Paskibraka.
Dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Jumat (2/8/2019), paman Aurellia bernama Indra menyebut Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia.
Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.
"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam.
Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.
"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."
"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.
Indra menceritakan isi tulisan terakhir dalam diary 'Merah Putih' Aurellia, yakni soal alasannya memberi nama diary itu.
• Tak Sempat Bertugas Bawa Baki Bendera Merah Putih, Paskibraka Kota Tangsel Aurellia Meninggal Dunia
Aurellia menuliskan dirinya memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.
"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra.
Dalam tulisan terakhirnya, Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.
"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.
• Kurangi Polusi Jakarta, Anies Baswedan Naikkan Tarif Parkir di Sejumlah Wilayah
Dugaan Dipelonco
Romi yang merupakan paman Aurellia menyebut keponakannya meninggal dunia dengan badan penuh lebam.