Izin FPI
Awit Mashuri Beberkan Alasan FPI Sah Berpolitik: Kita Bukan Politik Nasi Goreng atau Nasi Uduk
Kabid Penegakan Khilafah DPP organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri menegaskan ormasnya berhak ikut berpolitik.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabid Penegakan Khilafah DPP Organisasi Masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri menegaskan ormasnya berhak ikut berpolitik.
Awit Mashuri menilai FPI bukan politik yang pragmatis namun memiliki konsep.
Ia pun mengaggap tak ada yang harus dipermasalahkan jika FPI terlibat politik.
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkapkan Awit Mashuri saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa dikutip dari saluran YouTube Najwa Shihab, Kamis (1/8/2019).
Awit Mashuri mulanya mengatakan bahwa Indonesia memiliki komponen berupa sosial dan politik.
"FPI ini kan salah satu komponen bangsa, Indonesia ini kan ada sosial, ada politik. Nah kalau FPI ikut berpolitik saya rasa ya wajar saja dan sah saja," ungkap Awit Mashuri.
• Pihak FPI Menangis Terisak Rindu Habib Rizieq, Politisi PKB Maman Imanulhaq Malah Singgung Soeharto
Ia pun menyinggung bahwa politik FPI bukan politik nasi goreng maupun nasi uduk.
Diketahui politik nasi goreng disebut dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019).
Sedangkan politik nasi uduk atau nasi liwet disebut dalam pertemuan Prabowo Subianto dan adik Megawati, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri, Sabtu (27/7/2019).
"Kami tegaskan bahwa FPI ini politiknya bukan politik nasi goreng, bukan politik nasi uduk. Kami ini politik mengajukan konsep," jelas Awit Mashuri.
"Jadi kalau misalkan yang kami dukung kemarin mau makan nasi goreng, nasi kebuli, nasi uduk, enggak ada urusan enggak ada masalah. Kami FPI akan terus berjuang akan terus mengawal bangsa ini untuk tetap baik," ujarnya.

• Diusulkan Jadi Partai Politik, Begini Jawaban Kabid Penegakan Khilafah DPP FPI Awit Mashuri
Najwa Shihab lalu mempertanyakan jika Politisi PKB, Maman Imanulhaq melihat belakangan ini FPI dinilai lebih banyak berkiprah di politik daripada dakwah.
"Bahwa kemudian dinilai lebih banyak unsur politisnya akhir-akhir ini daripada dakwahnya?" tanya Najwa Shihab.
Awit Mashuri pun membela diri jika suasana sedang sensitif karena masa Pilpres 2019.
Sehingga FPI disebut demikian.
"Sebetulnya karena lagi sensi saja kemarin, sensi aja masalah pilpres, pilihan beda lagi cuma dua, kan FPI sama NU bareng-bareng, enggak seru," jawab Awit Mashuri membuat seisi studio bertepuk tangan.
"Oh begitu? harus selalu beda FPI sama NU?" tanya Najwa Shihab kembali.
"Enggak karena begini, kalau ibarat orang dagang, orang jualan, FPI sama NU sama-sama dagang sarung, nasabnya sama, enggak ada masalah lah, kalau misalkan NU di sana FPI di sini enggak ada masalah," pungkasnya.
• Pembubaran FPI Diisukan Syarat Kepulangan Habib Rizieq, Mardani Ali Sera Beberkan Bantahan Berikut
Lihat videonya di menit ke 2.13
Aksi FPI berdasarkan Tim Riset Mata Najwa:
Mata Najwa merilis sepak terjang FPI dari tahun 1998 hingga 2018, dan berikut Aksi FPI berdasarkan Tim Riset Mata Najwa:
Pada tahun 1998 FPI terlibat mengamankan Sidang Istimewa pada 10-13 November.
Dan juga menjadi bagian dari Pasukan Pengamanan Masyarakat (Pam) Sawakarsa.
Di tahun 1999 FPI ikut turun mengamankan Sidang Umum MPR 14-21 Oktober.
Di tahun itu juga FPI mendatangi Balai Kota pada Desember, menuntut Gubernur Sutiyoso menutup tempat hiburan malam ditutup selama puasa.
Lalu di tahun 2004 ribuan Laskar FPI terjun di Aceh membantu mengevakuasi korban tsunami.
FPI di tahun 2008 terlibat bentrok dengan massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
• Politikus PKB yang Ceritakan Pernah Dipukuli Oknum FPI, Awit Mashuri: Enggak Usah Cengeng

Di tahun 2011 terlibat penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di sejumlah daerah di Indonesia.
Tahun 2014 terlibat sejumlah aksi menolak menolak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat Jakarta dilanda banjir, FPI turut serta membangun posko bantuan korban.
Pada tahun 2016 FPI terlibat dalam aksi 411 (4 November) dan 212 (2 Desember) yang menuntut Ahok dihukum terkait penistaan agama.
FPI juga disebut terlibat dalam sejumlah aksi bela islam di tahun 2017.
Dan pada tahun 2018 lalu FPI menjadi bagian dari Ijtima Ulama yang mendukung Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY