Breaking News:

Ibu Kota Baru

Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia, dari Proses, Estimasi Biaya, hingga Lokasi yang Mengerucut

Wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta telah beberapa kali digaungkan. Dari proses, estimasi biaya hingga pemilihan Kalimantan.

Jay/Humas Setkab
Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat meninjau salah satu lokasi alternatif pengganti ibu kota RI, di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, Rabu (8/5/2019) siang. 

Bahkan, nama Kalimantan Timur sudah muncul dalam studi sekitar 1,5 tahun ini.

Tiga alasan Jokowi melirik Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru, yakni infrastruktur sudah cukup lengkap, fasilitas umum yang mendukung, serta terpisah dari pusat ekonomi dan bisnis.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran juga telah mempersiapkan lahan lebih dari 300.000 hektar untuk persiapan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya.

Tidak mau kalah, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengajukan Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai calon ibu kota negara.

Ia mengatakan, wilayahnya punya lahan luas dan kedua daerah tersebut sedang berkembang sebagai kawasan strategis pembangunan industri.

UPDATE Ibu Kota Baru Indonesia, Temukan Titik Terang Bappenas Pastikan Pindah ke Provinsi Ini

Merancang Skenario

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pihaknya merancang dua skenario pemindahan ibu kota.

Dalam skenario pertama, butuh lahan seluas 40.000 hektar apabila jumlah penduduknya mencapai 1,5 juta jiwa yang terdiri dari seluruh aparatur sipil negara yang bekerja di kementerian dan lembaga, tingkat legislatif dan yudikatif, pelaku ekonomi, dan anggota TNI dan Polri turut migrasi ke ibu kota baru.

"Dengan penduduk 1,5 juta di mana pemerintahan akan membutuhkan 5 persen lahan, ekonomi 15 persen, sirkulasi infrastruktur 20 persen, permukiman 40 persen dan ruang terbuka hijau 20 persen. Diperkirakan dibutuhkan lahan minimal 40.000 hektar, itu skenario yang pertama," kata Bambang.

Skenario kedua, membutuhkan lahan yang lebih kecil, yakni 30.000 hektar.

Adapun jumlah orang yang bermigrasi yakni 870.000 jiwa terdiri dari aparatur sipil negara kementerian dan lembaga, tingkat legislatif dan yudikatif, aparat TNI dan Polri, dan pelaku ekonomi.

Estimasi Biaya

Dari rancangan skenario tersebut, pemerintah bisa memperkirakan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk mrmindahkan ibu kota.

Untuk skenario pertama, perkiraan biaya untuk membangun ibu kota baru seluas 40.000 hektar mencapai Rp 466 triliun atau 33 miliar dollar AS.

Dalam kajian Bappenas mengenai pemindahan ibu kota pemerintahan yang dipaparkan Bambang, pembiayaan pembangunan ibu kota baru sebesar Rp 466 triliun memiliki porsi sekitar Rp 250 triliun dari pemerintah, dan sisanya oleh pihak swasta.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Ibu Kota BaruPemindahan Ibu KotaJoko Widodo (Jokowi)Bappenas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved