Agenda Presiden
Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun, Jokowi Sampaikan Duka Cita atas Meninggalnya Presiden Tunisia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita atas meninggalnya Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, Kamis (25/7/2019).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ananda Putri Octaviani
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita atas meninggalnya Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, Kamis (25/7/2019).
Dikutip TribunWow.com, ucapan duka atas meninggalnya Presiden Tunisia itu disampaikan Jokowi melalui akun Twitter miliknya, @jokowi,Kamis (25/7/2019).
Ucapan duka atas meninggalnya Presiden Tunisia itu dikatakan Jokowi dengan mengatasnamakan pemerintah dan rakyat Tanah Air.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun menyebut Beji Caid Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi.
"Atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi, pada hari ini, Kamis 25 Juli 2019.
Presiden Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi dan reformasi," tulis Jokowi.
• Pengamat Sebut Pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan Tunjukkan Keretakan Koalisi Jokowi
Sementara dikutip dari bbc.com, Beji Caid Essebsi meninggal lantaran menderita sakit, Kamis (25/7/2019).
Namun demikian, para pejabat di Tunisia enggan mengungkapkan apa sakit yang Beji Caid Essebsi derita.
Beji Caid Essebsi sebelumnya memenangkan pemilihan bebas pertama Tunisia pada tahun 2014 setelah pemberontakan Arab di seluruh wilayah.
Dirinya juga merupakan seorang mantan pengacara yang belajar dan berlatih di ibukota Prancis, Paris.
• Soal Alasan TKN Jokowi-Maruf Bubar, Ini Penjelasan Moeldoko hingga Raja Juli Antoni
Selama karir politiknya yang panjang, Beji Caid Essebsi juga menjabat sebagai menteri dalam negeri dan ketua parlemen.
Ia menjadi terkenal setelah mantan Presiden Tunisia Zine el-Abedine Ben Ali digulingkan pada 2011 setelah 23 tahun menjabat.
Sebagai presiden, Beji Caid Essebsi pernah berusaha untuk mempertahankan stabilitas di Tunisia.
Tetapi para kritikus mengatakan pemerintahnya terlalu otoriter dalam menanggapi tantangan keamanan.
Selain itu dalam beberapa tahun terakhir negara ini telah menerima serangan dari kelompok tertentu , masalah ekonomi, dan masalah pengangguran yang terus-menerus.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)
WOW TODAY
