Breaking News:

Terkini Daerah

Setelah DBJ Tewas, Satu Siswa SMA Taruna Diduga Dianiaya Pelaku yang Sama hingga Alami Usus Terlilit

Setelah korban DBJ tewas saat mengikuti MOS di SMA Taruna Palembang Sumatera Utara, juga ada satu siswa lainnya yang mengalami penaniayaan.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
(KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)
Obbi (24) pembina Sekolah SMA semi militer plus Taruna Indonesia ketika digiring petugas saat berada di Polresta Palembang, Senin (15/7/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Setelah korban DBJ (14) tewas saat mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Taruna Palembang Sumatera Utara, juga terdapat satu siswa lainnya yang mengalami penaniayaan diduga oleh pelaku yang sama, Obbi Frisman Arkataku (24).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, korban diduga penganiayaan di SMA Taruna itu berinisial WJ (14) didampingi orangtuanya, SU (44) melapor ke Polresta Palembang, Senin (15/7/2019).

Dijelaskan SU, dugaan penganiayaan anaknya yang bersekolah di SMA Taruna bermula saat dirinya menerima telepon dari pihak sekolah.

Ini Kata-kata Terakhir Siswa SMA Taruna Palembang yang Tewas saat MOS karena Dianiaya Pembina

Saat itu dikabarkan bahwa WJ dilarikan ke Rumah Sakit Karya Asih dan sedang menjalani perawatan.

"Kondisi anak saya ketika di rumah sakit sudah tidak sadarkan diri," jelas SU.

"Anak saya dengan DBJ itu satu angkatan, dan memang lagi sama-sama mengikuti kegiatan orientasi," sambungnya.

Saat itulah SU lantas menuju lokasi dan mengaku kaget saat rumah sakit meminta izin untuk mengoperasi WJ.

Menurut dokter, WJ mengalami usus terlilit sehingga harus dilakukan operasi.

"Sekitar pukul 21.00 dilakukan operasi karena perut anak saya sakit dan kata dokter ada ususnya yang terbelit," jelas SU.

Setelahnya, WJ sadar dan menceritakan telah menjadi korban penganiayaan saat mengikuti MOS di sekolahnya.

WJ mengaku ditendang dan perutnya dipukul saat MOS.

Ketika itu ia pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

SU mengungkapkan, WJ kerap mengigau dan menyebut nama DBJ pasca-operasi.

"Anak saya selalu ngigau dan bilang 'mati enggak teman saya, mati enggak teman saya, kenapa digebukin'. Dia selalu bilang begitu," papar SU.

Masih dikutip dari Kompas.com, pasca-operasi tersebut, kondisi WJ justru kian menurun.

Untuk itu, WJ di pindah ke rumah sakit RK Charitas untuk kembali dirawat dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Fakta-fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Kepala korban Dipukul Pembina dengan Bambu

Hal itu dijelaskan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli Selasa (16/7/2019).

"Semalam sekitar pukul 00.00 WIB, sudah dipindahkan. Sekarang kondisinya masih kritis," ujar Firli.

Menanggapi hal itu, pihaknya lantas melakukan pengembangan terhadap kasus penganiayaan yang menimpa DBJ dan WJ.

Firli juga meminta kepada orangtua lainnya yang mendapati anaknya menjadi korban untuk segera melaporkan ke kepolisian.

"Kalau ada korban lain yang mengalami kekerasan cepat lapor akan kita tindak lanjuti. Saat ini kita baru menerima satu laporan," tegas Firli.

Diketahui bahwa Obbi yang merupakan siswa pembina dari sekolah SMA Taruna sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Motif Pengaaniayaan yang Dilakukan Obi terhadap DBJ

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengungkapkan bahwa tersangka melakukan tindak kekerasan terhadap korban menggunakan bambu.

Hal itu dilakukan tersangka sebab merasa kesal dengan korban.

Saat MOS, korban dianggap malas-malasan dan sering membantah arahan pembina.

"Motifnya berawal dari dia (tersangka) kesal, karena calon siswa ini malas-malasan begitu, dia lakukan pemukulan dengan bambu," ungkap Yon.

Selain itu, tersangka juga sempat memaki korban dengan kata-kata kasar.

Atas ucapan itulah, tersangka marah dan menarik korban hingga terjatuh yang membuat kepalanya terbentur aspal.

Diduga, benturan itu lah yang membuah korban mengalami pendarahan tepat di kepalanya.

Polisi Beberkan Penyebab di Balik Tewasnya Siswa SMA Taruna saat MOS, Ini Motif Tersangka

Penjelaskan Pihak Sekolah

Kepala sekolah SMA Taruna Indonesia Palembang, Tarmizi Endrianto menjelaskan bahwa aturan yang ada dalam MOS sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

"Kalau di SMA Taruna Indonesia Palembang bukan masa orientasi siswa (MOS) baru tapi kami menyebutnya Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dan semua dilakukan sesuai dengan prosedur," jelasnya,dikutip dari Sriwijaya Post, Sabtu (13/7/2019).

SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM
SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM (Tribunsumsel.com/Melissa)

Terkait kasus tewasnya DBJ, ia mengaku bahwa sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada kepolisian.

"Semua sudah kami serahkan ke pihak kepolisian ya, dan selama ini kami melihat anak ini sehat-sehat saja tidak ada masalah," ujar Tarmizi.

"Dan untuk proses Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dilakukan selama seminggu, kami juga telah melakukan MoU dengan orangtua terkait proses kegiatan ini jadi orangtua sudah tahu semua prosesnya," katanya.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Tags:
SMA Taruna PalembangKasus PenganiayaanMasa Orientasi Siswa (MOS)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved