Breaking News:

Terkini Nasional

Gerhana Bulan Terakhir di Tahun 2019 akan Terjadi pada Rabu Dini Hari Nanti, Catat Waktunya

Fenomena alam akan kembali menyambangi langit Indonesia pada pekan ini. Gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Rabu (17/7/2019).

TRIBUN KALTIM/TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
GERHANA PARSIAL - Pemandangan penumbra saat mulai menutupi permukaan bulan pada proses terjadinya Gerhana Bulan parsial atau Gerhana Bulan sebagian yang tampak di langit Kota Balikpapan, Selasa (8/8/2017) dinihari. Gerhana parsial ini terlihat di langit Kota Balikpapan pukul 01.20 hingga 04.00 WITA. 

TRIBUNWOW.COM - Fenomena alam akan kembali menyambangi langit Indonesia pada pekan ini.

Fenomena itu adalah gerhana bulan sebagian yang akan terjadi pada Rabu (17/7/2019) dini hari.

Walau gerhana bulan sebagian adalah fenomena yang kerap disaksikan, gerhana kali ini istimewa sebab setelah malam ini, kita harus tunggu lama untuk menyaksikannya lagi.

"Ini adalah gerhana Bulan terakhir di 2019, sekaligus gerhana bulan kasatmata terakhir hingga setidaknya dua tahun ke depan," ujar Marufin kepada Kompas.com, Senin (15/7/2019).

Lupa Telah Tinggalkan Motornya, Seorang Pencuri Sepatu Kulit di Masjid Berhasil Ditangkap

Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gerhana bulan kali ini akan dimulai pada Rabu pukul 3.01 WIB dini hari.

Sementara puncak gerhananya akan terjadi pada pukul 4.30 WIB dan usai setelah fajar menyingsing, pada pukul 6.00 WIB.

Total waktu gerhana adalah 2 jam 58 menit.

Pengendara Mobil Jeep Rubicon yang Terobos Area Milo Run Jadi Tersangka Setelah Diperiksa 12 Jam

Karena hanya gerhana bulan sebagian, maka bulan tak akan seluruhnya berwarna merah darah. Hanya kurang lebih separuh bagian bulan saja yang akan berubah warna.

Berdasarkan data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sepanjang 2020 sebenarnya akan ada 4 gerhana bulan.

Sayangnya, keempatnya adalah gerhana bulan penumbra alias tak kasat mata.

Jadi, kita tidak akan bisa mengetahui perbedaannya dengan bulan biasa.

"Nyaris tak bisa dibedakan dengan purnama sempurna biasa kecuali oleh pengamat berpengalaman atau dengan menggunakan bantuan kamera DSLR atau teleskop," imbuh Marufin.

Ini Penampakan Gerhana Matahari Total 3 Juli 2019 yang Diabadikan NASA, Dilihat melalui Chile

Gerhana bulan kasat mata setelah Rabu dini hari adalah pada 26 Mei 2021, berupa gerhana matahari total.

Saat itu, wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan bisa menyaksikannya.

Meski demikian, puncak gerhana terbaik bisa disaksikan di wilayah Sumatera.

Gerhana bulan terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari terletak di satu garis lurus.

Jika ketiganya benar-benar berada dalam satu garis lurus, maka akan terjadi gerhana bulan total.

Tetapi jika tidak, akan terjadi gerhana bulan sebagian. (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saksikan Gerhana Bulan Kasatmata Terakhir Malam Ini, Takkan Terjadi hingga 2021"

WOW TODAY

Sumber: Kompas.com
Tags:
Gerhana BulanNASABadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved