Rekonstruksi Kasus Pencurian Berujung Pembunuhan di Palopo, Keluarga Emosi hingga Terlibat Kericuhan

TRIBUNWOW.COM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pencurian berujung pembunuhan yang dilakukan Asdar (26), di Lorong Mangamudi, Kelurahan Temmalebba, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Korban adalah seorang ibu rumah tangga yang bernama Ida Royani (40), yang dibunuh oleh pencuri pada Senin (27/5/2019).

Reka ulang adegan kasus tersebut digelar di Aula Bhakti Pratidina Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Palopo di Jalan Opi To Sappaile, Kecamatan Wara, pada Kamis (11/7/2019).

Dikutip TribunWow.com dari TribunMakassar.com, Jumat (11/7/2019), saat rekontruksi dilakukan sempat terjadi kericuhan karena keluarga korban yang emosi pada pelaku.

• Seorang Wanita Coba Bunuh Diri dengan Lompat dari JPO, Kabur karena Sering Dipaksa Konsumsi Narkoba

Pada reka adegan tersebut, keluarga korban sempat emosi saat melihat cara pelaku menghabisi nyawa Ida Royani, dengan menggunakan gunting.

Orangtua korban yang menyaksikan rekonstruksi bahkan nyaris pingsan dan harus diistirahatkan.

Keluarga korban juga sempat terlibat kericuhan, dengan mencoba menyerang pelaku saat rekonstruksi selesai.

Polisi dengan sigap langsung melerai agar kericuhan tidak semakin meluas.

Kapolres Palopo AKBP Ardiansah mengatakan, bahwa rekonstruksi dilakukan dengan 14 adegan yang diperagakan pelaku.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka dan tersangka sendiri telah memperagakan satu demi satu mulai jalan masuknya ke rumah korban sampai dengan upaya tindakan kekerasan yang dilakukan tersangka kepada korban, itu dilakukan sebanyak 14 adegan,” ucap AKBP Ardiansah, dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2019).

• Orang Tua Berniat Bunuh Anak dan Kekasihnya karena Tak Setujui Hubungan Keduanya

Adegan yang diperagakan dimulai saat pelaku memasuki rumah korban melalui belakang rumah.

Pelaku juga memperagakan adegan saat memasuki setiap kamar, hingga akhirnya membunuh pemilik rumah karena ketahuan mencuri.

"Dari rekonstruksi ini dapat disimpulkan, pelaku membunuh korbannya saat kepergok sedang melakukan pencurian," ucap AKBP Ardiansah, Kamis (11/7/2019).

AKBP Ardiansah mengatakan, bahwa cara pembunuhan terungkap pada saat pelaku memperagakan adegan ke-10 hingga 13.

"Adegan 10 hingga 13 memperagakan cara pelaku membunuh korban," tambahnya.

Pelaku yang merupakan residivis curanmor, ternyata sudah lama mengincar rumah korban untuk melakukan aksi pencurian.

Namun, aksi pencurian yang dilakukan berjuang dengan menghabisi nyawa pemilik rumah.

• Diduga Alami Gangguan Jiwa, Kakak Bunuh Adik Kandung dengan Gunting Sol Sepatu

Sebelumnya, polisi sempat mencurigai motif utama pelaku melakukan pembunuhan.

Hal itu diungkapkan karena polisi tidak menemukan jejak pelaku untuk masuk ke dalam rumah.

"Kemudian akses orang untuk masuk melalui jendela, pintu samping, dan belakang saya lihat tidak menunjukan adanya orang masuk. Namun hal ini masih terus kami dalami," ucap AKBP Ardiansah, Selasa (28/5/2019).

Bahkan barang berharga milik korban masih tersimpan rapi, yang membuat polisi kebingungan dengan motif pelaku.

Polisi kemudian mengamankan beberapa barang bukti, berupa bantal yang bersimbah darah dan gunting.

• Kasus Bunuh Diri karena Tak Dapat Restu, Bupati Jeneponto Sebut Uang Panaik Bukan untuk Jual Anak

Dikutip TribunWow.com dari TribunTimur.com, polisi juga menyita barang bukti sebuah sarung yang ada di lokasi kejadian.

"Kita amankan barang bukti sarung yang digunakan korban. Nanti kita jadikan salah satu bahan penyelidikan," ucap Kasat Reskrim Polres Palopo AKBP Ardy Yusuf Senin (27/5/2019).

Sedangkan saksi hidup yang melihat kejadian pembunuhan tersebut hanyalah anak korban.

Anak korban yang berusia 6 tahun, terpaksa melihat pelaku saat menghabisi nyawa korban.

Saat kejadian, korban memang hanya berdua dengan anaknya karena sang suami sedang bekerja sebagai buruh rumput laut.

"Anaknya melihat pembunuhan itu. Saat ini sedang syok berat, kalau ditanya hanya bisa berucap ia dan pelaku menggunakan topeng hitam," ucap AKBP Ardiansyah Senin (27/5/2019).

Kini pelaku harus kembali mendekam di penjara dan dijerat dengan pasal 365 ayat 3 hukuman maksimal 15 tahun penjara.

(TribunWow.com)

WOW TODAY: