Pendaki di Gunung Piramid
Pengakuan Eko Wanadri Temukan Pendaki Thoriq: Saya Azan, Turun dan Duduk di Samping Jenazah 1,5 Jam
Eko Wahyu Prasetyo mengungkapkan kesaksiannya saat pertama kali menemukan jenazah pendaki Thoriq Maulidan yang hilang di Gunung Piramid.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Tim Wanadri saat itu melakukan pencarian di sisi sebelah utara 'punggung naga'.
"Di situ kami selesai menuruni wailayah Utara itu sekitar 14.40 WIB kami selesai menyisir wilayah Utara," jelas Eko.

• Kisah Tim Wanadri Temukan Thoriq di Gunung Piramid, Ungkap Kejanggalan hingga Azan sebelum Melangkah
Tak berhenti pada sekitar 'search area' , tim Wanadri juga melakukan pencarian pada sisi sebelah selatan.
Eko mengaku menaruh curiga pada sisi sebalah selatan lantaran ada patahan pohon kering yang aneh.
"Kami kemudian rencana mencoba menyisir wilayah Selatan, karena kami sedikit curiga dengan beberapa pohon yang ada di atas kami," jelas Eko.
"Ada beberapa pohon kering yang patah itu kami curigai sebagai jalur survivor Thoriq ini terjatuh begitu," katanya.
"Karena patahannya itu sedikit aneh seperti pegangan orang sebelum jatuh gitu. Di situ saya cobalah turun."
Kecurigaan Eko ternyata benar, baru sekitar 40 meter berjalan, ia mencium bau jenazah.
"Saya turun di situ radius punggungan itu mulai 40 meter saya mulai mencium bau-bau jenazah begitu," katanya.
"Karena saya juga sudah beberapa kali mencium bau jenazah gitu jadi sedikit tahu, saya turun ke bawah lagi baunya semakin menyengat," jelas Eko.
• 5 Fakta Thoriq yang Hilang di Gunung Piramid, Proses Evakuasi Jenazah hingga Kesaksian Teman Korban

Penasaran dengan sumber bau menyengat, ia kemudian kembali turun dan benar-benar menemukan jenazah Thoriq.
"Akhirnya saya putuskan untuk ke bawah lagi akhirnya saya mulai melihat ke bawah, saya melihat kaki, saya turun lagi saya langsung memastikan bahwa itu survivor," kata Eko.
"Ketika saya sudah memastikan itu survivor saya langsung intruksi ke teman-teman yang di atas itu peluit tiga kali," jelasnya.
Setelah Eko membunyikan peluit dan berkomunikasi dengan tim Wanadri, ia langsung diminta untuk azan.
"Langsunglah mas Wang senior saya menyuruh saya azan."