Pendaki di Gunung Piramid
Kisah Tim Wanadri Temukan Thoriq di Gunung Piramid, Ungkap Kejanggalan hingga Azan sebelum Melangkah
Tim yang menemukan Thoriq ceritakan proses penemuan jenazah Thoriq Rizky yang hilang di Gunung Piramid, hingga kesulitan yang dialami.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Siswa SMP bernama Thoriq Rizky yang sempat hilang di Gunung Piramid menimbulkan keprihatinan publik.
Proses pencarian menjadi sangat sulit karena kondisi gunung yang memiliki banyak area curam.
Selain itu tim dari Wanadri yang menemukan jasad Thoriq, mengaku ada kesulitan lain seperti kesaksian para saksi yang berbeda-beda.
Kejanggalan hingga azan sebelum melangkah mendekati jenazah Thoriq pun dikisahkan oleh Tim Wanadri.
Hal tersebut disampaikan oleh Tim Wanadri pada channel YouTube AMIRENESIA, Selasa (9/7/2019).
Tim Wanadri adalah perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung yang berpusat di Bandung.
Wanadri memberangkatkan satu tim tersendiri, untuk membantu pencarian Thoriq pendaki gunung yang hilang di Gunung Piramid Bondowoso, Jawa Timur.
Pihak Wanadri yang mendapat kabar hilangnya Thoriq, langsung bergerak dengan melakukan analisa lokasi kejadian yang dipimpin langsung oleh Komandan operasi Wanadri.

"Komandan operasi memimpin analisa kalau ada kejadian SAR, analisa peta, analisa data itu diperiksa," ucap Anggota Tim Wanadri, Iwan.
Tim Wanadri sendiri baru bergabung dalam pencarian Thoriq, pada hari ke tiga setelah korban dipastikan hilang.
Pada hari pertama pencarian yang dilakukan Wanadri, ketua tim Wanadri yaitu Eko Wahyu Prasetyo mulai melakukan analisis peta, untuk menentukan lokasi pencarian.
"Saya selaku ketua langsung menganalisis peta, untuk mencari titik-titik yang kemungkinan itu Thoriq terjatuh," ucap Eko Wahyu.
Dari analisis tersebut, Eko Wahyu dan tim pencarian mulai menemukan titik-titik efisien atau yang disebut wilayah search area.
• 7 Fakta Thoriq Hilang di Gunung Piramid, Ditemukan Tepat di Hari Ulang Tahun hingga Proses Evakuasi
Wilayah search area ditemukan berdasarkan keterangan saksi-saksi, dan data yang dihimpun oleh badan nasional pencarian dan pertolongan (Basarnas).
Pencarian yang dilakukan oleh Wanadri bukanlah pencarian yang dibawahi oleh Basaranas.
Karena saat itu basarnas sudah memutuskan untuk menghentikan pencarian.
"Kami melakukan pencarian kembali ini setelah ditutup oleh Basarnas. Setelah kami sudah mendapatkan izin dari bapak Kapolres. Kemudian kami mulai naik itu di hari Kamis, hari Kamis malam," ucap Eko Wahyu.

Sebelum memulai melakukan pencarian, Eko Wahyu dan rekan-rekannya sudah melakukan survei untuk mencari batu yang bisa digunakan sebagai tambatan.
Hal itu dilakuka untuk persiapan pencarian korban di sekitar tebing.
Pihaknya melakukan penyisiran awal di wilayah sebelah utara punggungan.
Pencarian di wilayah tersebut dilakukan berdasarkan keterangan saksi yang diberikan kepada timnya.
Namun, pencarian pada sisi utara tidak membuahkan hasil.
Tim Wanadri kemudian melanjutkan pencarian dengan menyisir area selatan gunung.
"Kami mencoba untuk, rencana mencoba untuk menyisir wilayah selatan. Nah kami sedikit curiga dengan beberapa pohon yang ada di atas kami tempat enchor itu ada beberapa pohon kering yang patah," jelas Eko Wahyu.
• Hasil Autopsi: Penyebab Thoriq Meninggal Bukan karena Terpeleset di Gunung Piramid
Saat akan berpindah lokasi pencarian, Eko Wahyu menemukan kejangalan pada sebuah dahan pohon patah.
Di lokasi itu, Eko Wahyu mencoba untuk turun dan ternyata di lokasi tersebut tercium aroma jenazah.
Dan di lokasi tersebut, Eko Wahyu menemukan jenazah Thoriq yang sudah membusuk.
Setelah menemukan jenazah Thoriq, Eko Wahyu langsung berazan sebelum melangkah lebih dekat ke jenazah.
"Mas Wang senior saya menyuruh saya azan. Di situ saya langsung azan, azan berkumandang, setelah azan berkumandang saya turun," jelas Eko Wahyu.
Namun saat ditemukannya jenazah Thoriq, Eko Wahyu tidak langsung melakukan evakuasi, karena waktu sudah menjelang malam sekitar 16.20 WIB.
"Personel saya sudah lelah dari pagi sudah pencarian tidak memungkinkan untuk evakuasi malam. Pertama-tama personel tenaganya habis, kedua medannya tidak memungkinkan untuk evakuasi malam, karena sangat tipis sekali punggungannya dan sangat curam," jelas Eko Wahyu.
Pada Sabtu (6/7/2019) Thoriq akhirnya dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat, yang kemudian diberi bambu hingga menjadi tandu rakitan.

Eko Wahyu kemudian menceritkan kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan pencarian Thoriq.
Ia mengakui medan di Gunung Piramid sangatlah terjal dan sulit untuk dilalui.
"Kedua dari kendala peralatan, karena memang kami dari Bandung membawa peralatan yang mungkin kurang memadahi untuk melakukan penurunan atau melakukan metode SRT di lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai lokasi surveyor (objek utama)," jelas Eko Wahyu.
• Video Detik-detik Evakuasi Thoriq di Gunung Piramid, Jenazah Dibalut Kain hingga Pakai Tandu Rakitan
Lalu kendala lain yaitu keterangan dari saksi yang berbeda-beda.
"Akhirnya bisa dipastikan keterangan saksi final pada hari H-1 sebelum penutupan operasi SAR yang dari Basarnas, itu hari Sabtu kita baru mengantongi semua data awal keterangan saksi," ucap Eko Wahyu.
Lihat video pada menit ke-3.50
(TribunWow.com/Ami)
WOW TODAY: