Respons Gerindra soal Dahnil Anzar Mau Kepulangan Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi: Boro-boro

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Bidang Advokasi Gerindra, Hendarsam Marantoko angkat bicara atas pernyataan Juru Bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, Dahnil Anzar Simanjuntak soal rekonsiliasi bisa dilakukan dengan syarat pemerintah memulangkan Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam program Primetalk MetroTV, seperti dalam kanal YouTube metrotvnews, Selasa (9/7/2019).

Hal ini berawal dari pembawa acara MetroTV menanyakan soal kebenaran pernyataan Dahnil yang menyebutkan bahwa Gerindra memberi syarat berupa barter kasus hukum Rizieq Shihab dan tersangka kasus kerusuhan 21-22 Mei.

• Bicarakan Habib Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi, Dahnil Anzar Singgung Visi Besar Prabowo ke Jokowi

"Betulkah Gerindra mensyaratkan barter kasus hukum Rizieq Shihab dan tersangka kasus kerusuhan 21-22 Mei sebagai syarat rekonsiliasi?" tanya pembawa acara.

Menjawab hal tersebut, Hendarsam memastikan bahwa hal tersebut tidaklah benar.

Ia menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Dahnil Anzar merupakan bentuk pandangan pribadi.

"Jelas apa yang disampaikn Dahnil bahwa itu adalah pandangan beliau secara pribadi. Jadi tidak mewakili Pak Prabowo, tidak mewakili Partai Gerindra juga," tegas Hendarsam.

Hendarsam mengungkapkan, jika tetap akan dibahas, maka pembahasan ini akan menjadi sedikit prematur.

"Karena ini masih pendapat pribadi beliau dan sampai saat ini belum ada pembicaraan kita ke arah sana," ujarnya.

Menanggapi itu, pembawa acara kembali bertanya soal harapan Gerindra atas Rizieq Shihab.

"Tapi Gerindra mengharapkan ini terjadi? Pemulangan Rizieq Shihab?" tanyanya.

• Klarifikasi Dahnil Anzar soal Maksud Habib Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi Jokowi dengan Prabowo

Tak langsung menjawab, Hendarsam lantas meminta agar permasalahan tersebut coba dilihat dari 'belakang'.

"Ini kan dikaitkan dengan rekonsiliasi. Sedangkan masalah rekonsiliasi saja di internal Gerindra sendiri belum ada pembicaraan. Baru pembicaraan di luar saja," jelasnya.

"Di internal Gerindra sampai saat ini belum ada pembicaraan khusus untuk membicarakan masalah rekonsiliasi ini."

"Jadi boro-boro membicarakan opsi-opsi apa dalam itu, barter masalah itu segala macam," ungkap Hendarsam.

Sementara itu, terkait apakah Prabowo mengharapkan kepulangan Rizieq Shihab atau tidak, Hendarsam tidak mau memberikan jawabannya.

Menurut Hendarsam, Prabowo sampai saat ini juga masih belum memberikan pendapatnya terkait hal tersebut.

"Saya belum mau memberikan statement tentang masalah itu, dan beliau juga belum memberikan pendapatnya tentang masalah ini," tandasnya.

Simak videonya mulai menit ke 6:

Kata Dahnil soal Kepulangan Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi

Dikutip dari acara 'iNews Sore' di iNews, Dahnil Anzar membicarakan soal rekonsiliasi bisa dilakukan dengan syarat pemerintah memulangkan Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, Senin (8/7/2019).

Diketahui bahwa syarat tersebut sebelumnya disampaikan Dahnil melalui kicauannya di Twitter hingga ramai diperbincangkan publik.

Dahnil dalam program tersebut memberikan klarifikasinya soal maksud rekonsiliasi bisa dilakukan jika pemerintah memulangkan Habib Rizieq.

Mulanya pembawa acara meminta klarifikasi soal pemulangan Habib Rizieq apakah benar menjadi syarat rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo.

Dengan tegas Dahnil membantah hal tersebut.

"Benarkah memulangkan Rizieq Shihab menjadi syarat rekonsiliasi?" tanya pembawa acara, seperti dikutip TribunWow.com, Selasa (9/7/2019).

• Dahnil Anzar Sebutkan Dampak yang Terjadi Jika Habib Rizieq Tak Dipulangkan, Singgung Dendam Politik

"Bahasa tepatnya bukan begitu, tidak ada syarat ya terhadap rekonsiliasi," jawab Dahnil.

"Saya luruskan begini, saya beberapa minggu ini jengah dengan isu rekonsiliasi."

"Karena dialog di publik dipenuhi dengan rekonsiliasi pemaknaan bagi-bagi jabatan," sambungnya.

Lantas Dahnil mengungkapkan makna rekonsiliasi bagi para elite politik.

"Padahal dalam pemaknaan saya, rekonsiliasi di tingkat elite itu tidak dibutuhkan, karena elite paham betul dengan kompetisi politik," jelas Dahnil.

"Tapi rekonsiliasi dalam tingkat grassroot, antara elite dengan grassroot itu penting, dan harus dilakukan," imbuhnya.

Dirinya menyatakan bahwa dalam rekonsiliasi tidak hanya sekedar bertatap muka saja.

Namun rekonsiliasi juga untuk membahas kepentingan bangsa secara bersama.

"Nah saya ingin menggeser dialog rekonsiliasi, dialog antar kubu politik," kata Dahnil.

"Dialog antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi, dialognya harus substantif," tambahnya.

• Dahnil Anzar Ditantang Politisi PDIP Sebut Nama yang Halangi Habib Rizieq Pulang, Begini Reaksinya

Dikatakannya, satu di antara pembahasan rekonsiliasi bisa memuat soal pemulangan Habib Rizieq yang dianggap menjadi sentral tokoh yang dinilai memiliki pengaruh besar untuk sebagian umat.

"Nah salah satunya adalah dialog bahwasannya kita punya tokoh ulama besar, punya pengaruh yang luar biasa di Indonesia, dihormati dan diikuti banyak umat, itu Habib Rizieq," papar Dahnil.

"Kita berharap ada dialog juga kemudian dengan kepulangan Beliau," imabuhnya.

Lebih lanjut, ia lantas menjelaskan alasan mengapa Habib Rizieq harus dipulangkan melalui bantuan pemerintah khusunya oleh presiden.

"Hambatannya ada, saya sering menyebutnya dengan faktor X, kenapa? Karena di Indonesia ada catatan misalnya terkait dengan pemerintahan di Saudi Arabia yang tidak membolehkan Habib Rizieq bisa kembali atau keluar dari Saudi Arabia," ungkap Dahnil.

"Yang bisa mengatasi itu tentu adalah presiden," tandasnya.

Simak videonya dari menit 4:00:

(TribuWow.com/ Ananda Putri Octaviani/ Atri Wahyu Mukti)

WOW TODAY