Breaking News:

Pilpres 2019

Sebut Teruji di Berbagai Era untuk Bela Rakyat, PKS: Jadi Oposisi atau Koalisi, Kami Tetap Kritis

Aboe Bakar sebut PKS teruji untuk bela rakyat sejak zaman SBY. Ia sebut partainya akan tetap kritis baik jadi oposisi atau koalisi Jokowi.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
Capture Youtube Najwa Shihab
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/7/2019) 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, menyebut partainya sudah teruji di berbagai era pemerintahan untuk membela kepentingan rakyat.

Aboe Bakar juga menyebut PKS akan tetap kritis terhadap pemerintah, baik ketika menjadi oposisi atau koalisi.

Hal tersebut disampaikan Aboe Bakar dalam tayangan Mata Najwa unggahan kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (4/7/2019).

Aboe Bakar mengaku PKS sudah terbiasa pada posisi apapun, baik di dalam maupun di luar pemerintahan sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Johnny Plate Disindir soal NasDem Ingin Jatah Jaksa Agung, Mardani dan Faldo Maldini Tertawa Kencang

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi menyebut partainya sudah teruji di berbagai era pemerintahan untuk mengedepankan kepentingan rakyat.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi menyebut partainya sudah teruji di berbagai era pemerintahan untuk mengedepankan kepentingan rakyat. (YouTube Najwa Shihab)

Maruf Amin Ditanya Apakah Bakal Lepas Sarung dan Ganti Pakai Celana, Jawabannya Buat JK Tertawa

"Buat PKS ya, itu terbiasa ada di dalam oposisi ataupun di dalam pemerintahan, kita sudah teruji."

"Di era SBY kita dua periode, di era sebelumnya kita juga sudah biasa oposisi," kata Aboe Bakar.

Aboe Bakar menyebut PKS akan selalu menjadi partai dengan kader yang kritis terhadap pemerintah.

"Di posisi oposisi dan tidak oposisi, tetap PKS itu kritis, itu intinya," tegas Aboe Bakar.

Sebut Surya Paloh hingga Cak Imin Hanya Lihat Kekuasaan, Arief Puyuono: Tak Mengerti Pikiran Jokowi

Menurut Aboe Bakar, hal itu disebabkan karena PKS mementingkan kepentingan rakyat, bukan semata untuk kekuasaan.

PKS disebut akan mendukung program pemerintah selama itu positif, baik saat menjadi oposisi atau koalisi.

"Sebab dia adalah kepentingannya untuk rakyat, kalau kami ini PKS oposisi bukan berarti di pemerintahan kita menolak semua bahasa pemerintah, tidak," kata Aboe Bakar.

"Jadi bahasa pemerintah itu kita terima kalau yang positif, buruk kita tolak. Begitu juga anggaran, begitu diajukan kita terima kalau memang baik, buruk kita tolak," lanjutnya.

Johnny Plate Kekeh Tak Butuh Ahli dari Kubu Prabowo, Jansen Sitindaon: Jangan Turunkan Wibawa Jokowi

Dalam tayangan tersebut, Aboe Bakar juga mengungkit kembali soal pidato Jokowi dalam rapat pleno KPU penetapan presiden dan wapres terpilih, Minggu (30/6/2019) lalu.

"Pidato Pak Jokowi itu begini, 'Bahwa saya akan jadi presiden untuk semua anak bangsa', itu kata Pak Jokowi."

"Beliau akan jadi presiden untuk semua anak bangsa, itu enggak diomongin juga sudah mutlak presiden harus seperti itu, pasti," kata Aboe Bakar.

Menurut Aboe Bakar, yang terpenting bukan bagaimana pembagian jabatan dari Jokowi, melainkan bagaimana Jokowi memperlakukan koalisi dan oposisi secara adil.

"Tapi yang penting, dia tidak boleh tumpul kepada koalisi, tapi tajam kepada oposisi, itu yang kita inginkan, jadi keadilan itu benar-benar jalan," ujar Aboe Bakar.

Berikut video lengkapnya:

Respons Koalisi Jokowi soal Pengganti Tagar 2019GantiPresiden, Johnny G Plate: Kami Sambut Kesadaran

PKS Tetap jadi Oposisi karena Elektabilitas Meningkat

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kemungkinan akan terus menjadi oposisi pemerintah.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/7/2019), Hendri Satrio menyebut hal itu disebabkan oleh elektabilitas PKS yang meningkat selama menjadi oposisi.

Pada Pemilu 2009, PKS tercatat punya perolehan suara sebanyak 8.206.955 suara atau 7,88 persen.

Kala itu PKS mendukung pasangan capres-cawapres periode 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

Namun perolehan suara PKS malah menurun 6,79 persen atau sebanyak 8.480.204 pada Pemilu 2014.

Barulah saat pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, PKS mengambil langkah sebagai oposisi pemerintah.

Ternyata suara PKS naik secara signifikan pada Pileg 2019 dengan perolehan 11.493.663 suara atau 8.21 persen.

Melihat angka tersebut, Hendri Satrio meyakini PKS akan tetap menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY:

Tags:
Pilpres 2019Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Joko Widodo (Jokowi)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved