Pilpres 2019
Emak-emak Gelar Aksi di Depan Rumah Prabowo Nyatakan Tolak Rekonsiliasi: Kami Tak Bisa Kompromi
Emak-emak pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman Prabowo, menyatakan penolakan pada wacana rekonsiliasi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Emak-emak yang tergabung dalam komunitas pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman calon presiden dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).
Diberitakan TribunWow.com dari Kompas.com, emak-emak yang berasal dari berbagai organisasi yang mendukung pasangan capres-cawapres 02 di Pilpres 2019 itu melakukan aksinya untuk menyatakan penolakan pada wacana rekonsiliasi antara Prabowo dan Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi).
Emak-emak tersebut bahkan menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana pertemuan kedua tokoh nasional tersebut.
• Didukung Maju Jadi Wali Kota Medan, Dahnil Anzar akan Minta Pertimbangan Prabowo dan Sandiaga
"Karena kami tahu apa arti rekonsiliasi. Artinya kita menerima bergabung, lalu menghilangkan sejarah lama, yang tak bisa hilang dari dada kami," ujar Koordinator aksi Nurdiati Akma saat ditemui di sela-sela aksi.
"Bagaimana kecurangan yang begitu masif, begitu terstruktur, kasat mata, mereka bisa lihat tapi mereka abaikan," sambung dia.
Menurut Nurdiati, jika rekonsiliasi terjadi, maka kasus-kasus yang terjadi selama pemilu 2019 ini akan menghilang.
Misalnya saja, papar Nurdiati, kasus terkait ratusan anggota KPPS meninggal dunia selama proses rekapitulasi perolehan suara.
Selain itu, ada pula kasus soal masyarakat uang meninggal dunia saat kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Nurdiati menilai, rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi menandakan bahwa pihak 02 berkompromi atas kasus-kasus yang sampai saat ini masih belum selesai itu.
Karenanya, ia menuntut agar Prabowo tidak melakukan rekonsiliasi.
"Maka jangan Bapak terima rekonsiliasi atau apapun namanya. Kami tidak rela," tegas Nurdiati.
"Kami merasakan rekonsiliasi ini terminologi kompromi. Sedangkan kami tak bisa kompromi," ungkapnya.
• Soal Pertemuan Jokowi-Prabowo, Moeldoko: Kalau Terjebak di Situ, Bangsa Kita Tak Maju-maju
Diketahui, emak-emak pendukung Prabowo-Sandi ini memulai aksinya sekitar pukul 14.13 WIB.
Mereka menggelar aksi sambil membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan tuntutan mereka untuk Prabowo.
Aksi tersebut berakhir satu jam kemudian, yaitu pada sekitar pukul 15.30 WIB.
Sementara berdasarkan informasi, saat demonstrasi berlangsung Prabowo tidak sedang berada di Kertanegara.
Ketua Umum Partai Gerindra itu diketahui tengah berada di kediamannya di Hambalang, Bogor.

Sementara itu diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah satu suara perihal waktu rencana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.
Hal ini terkait rencana rekonsiliasi keduanya yang telah banyak diperbincangkan di akhir Pilpres 2019 ini.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (5/7/2019), Wasekjen DPP PDIP, Eriko Sotarduga menuturkan keduanya akan bertemu pada Bulan Juli 2019 ini.
Meski tak menuturkan tanggal pastinya, Eriko masih menuturkan pertemuan keduanya dalam perkiraan.
"Memang perkembangan yang ada dalam pembicaraan non-formal dengan rekan-rekan di koalisi Pak Prabowo itu diperkirakan di Bulan Juli ini," ujar Eriko di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
• Partai Gerindra Siap Kembali Dukung Prabowo Subianto di 2024, Bagaimana Peluangnya?
Ia juga menyinggung mengenai Pilpres 2014 di mana Jokowi dan Prabowo Subianto baru bertemu saat pelantikan capres-cawapres.
"Apakah hal ini tidak memungkinkan lagi? Saya yakin ini hanya soal waktu saja. Nanti kita tunggu bersama kalau soal waktunya," katanya.
Sedangkan Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade juga mengungkapkan hal yang sama terkait waktu keduanya bertemu.
"Insya Allah Juli ini," ujar Andre Rosiade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (3/7/2019).
Tak langsung bertemu, keduanya akan dimulai dengan pertemuan informal oleh perwakilan masing-masing.
"Ya kan lagi diatur beliau one on one jadi Pak Prabowo dengan Pak Jokowi langsung yang akan mengatur jadwal yang pas kapan mereka bertemu," ungkap dia.
Ditegaskannya, pertemuan untuk merajut kebersamaan dan bukan membicarakan terkait kursi menteri.
"Arti katanya bahwa silaturahmi itu bukan diartikan Pak Prabowo dapat kursi menteri ya ataupun politik dagang sapi. Tapi kita bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa," katanya.
• Janji Gunakan Kewenangannya, Jokowi Bakal Pertimbangkan Amnesti untuk Baiq Nuril

Jokowi dan Prabowo sempat bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai yang digelar KPU di Lapangan Monas, 23 September 2018. (KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA)
(TribunWow.com/Ananda Putri/ Roifah)
WOW TODAY