Terkini Internasional
Indonesia Kembalikan 49 Kontainer Berisi Sampah ke Negara Asal, Mulai AS hingga Hong Kong
Sebanyak 49 kontainer itu dimuat dengan kombinasi sampah, sampah plastik, dan bahan berbahaya yang melanggar aturan impor.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Puluhan kontainer penuh limbah sampah akan dikembalikan Indonesia ke Prancis dan negara-negara maju lainnya.
Dikutip TribunWow.com dari Asia One, Kamis (4/7/2019), hal ini karena negara-negara Asia Tenggara menolak melayani sebagai tempat pembuangan sampah internasional.
Sebanyak 49 kontainer itu memuat kombinasi sampah, sampah plastik, dan bahan berbahaya yang melanggar aturan impor, hal ini menurut pejabat bea cukai di pulau Batam.
"Kami sedang berkoordinasi dengan importir untuk segera memproses pengembalian mereka," kata Juru Bicara Kantor Bea Cukai, Sumarna kepada AFP.
Disebutkannya, sampah tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman, hingga Hong Kong.
Sementara itu, pada bulan Juni 2019, Jakarta mengembalikan lima kontainer limbah ke AS, dibarengi dengan negara-negara Asia Tenggara yang menolak digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dari negara-negara Barat.
Mulanya ini dipicu penolakan oleh China pada tahun 2018 yakni melarang impor limbah plastik asing.
hal itu membuat daur ulang global menjadi kacau, membuat negara-negara maju berjuang untuk menemukan negara lain untuk mengirim limbah mereka.
• Berawal dari Suara Ribut di Dalam Kos, Warga Temukan Pedagang Kopi Tewas Disayat di Warung
Karena itu lalu sampah dalam jumlah besar telah dialihkan ke Asia Tenggara.
Pada bulan Mei 2019, Malaysia menolak tegas dan mengirim kembali ratusan ton sampah plastik ke negara asal.
Filipina juga mengembalikan sekitar 69 kontainer sampah ke Kanada bulan Juni 2019 lalu, mengakhiri pertikaian diplomatik antara kedua negara.
Diketahui, sekitar 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun, menurut Worldwide Fund for Nature (WWF), sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah atau mencemari laut, yang kemudian menjadi krisis internasional yang sedang berkembang.
Kanada Terima Kembali Sampah yang Mereka Buang
Konflik limbah sampah antara Filipina dan Kanada telah berlangsung sejak lima tahun lalu.
Dikutip dari AFP, konflik bermula saat sebuah perusahaan Kanada yang mengirimkan kontainer berisi sampah namun diberi label plastik daur ulang ke Filipina di tahun 2013 dan 2014.