Terkini Internasional
'Dijajah' oleh Ayam Liar, Penduduk Pulau Ini Ajukan Keluhan ke Menteri Lingkungan Hidup
Penduduk mengatakan ayam liar tersebut merusak kebun, menghalangi lalu lintas dan bahkan juga mengejar penduduk yang sedang jogging.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM- Penduduk di pulau Jersey, dekat Normandia, Prancis, saat ini sedang diganggu oleh sekelompok ayam liar.
Dikutip dari Newsweek.com, Rabu (2/7/2019) penduduk mengatakan ayam liar tersebut merusak kebun, menghalangi lalu lintas dan bahkan juga mengejar penduduk yang sedang jogging.
Pemerintah telah melakukan usaha pemusnahan, hingga total 35 ekor ayam terbunuh.
Namun Menteri Lingkungan Hidup Jersey, John Young mengatakan penduduk Jersey masih banyak mengajukan keluhan.
"Berurusan dengan jumlah yang sangat besar," ujar John Young.
Di tahun 2019 ini saja, dia menerima sekitar 40 keluhan tentang ayam liar tersebut, termasuk membuat penduduk terbangun di tengah malam.
Beberapa penduduk setempat akhirnya kehabisan akal, namun sebagian yang lain tampak menikmati kehadiran ayam liar itu.
"Kita berada dalam situasi di mana kita memiliki rasa cinta kepada binatang. Di satu sisi dan di mana kita memiliki orang-orang yang mengalami gangguan," John Young.
"Aku tidak bisa berpura-pura duduk di sini dan mengatakan aku sudah mendapat solusi untuk itu," tambahnya.
• Indonesia Kembalikan 49 Kontainer Berisi Sampah ke Negara Asal, Mulai AS hingga Hong Kong
Ayam liar itu sekarang berkeliaran dengan bebas dan diyakini jumlahnya mencapai lebih dari 100 ekor, menurut Jersey Evening Post.
Tanpa rubah di pulau Jersey tersebut, yang itu berarti tidak ada predator alami membuat ayam liar berkembang biak dengan cepat.
Terletak di dekat pantai Normandia, Prancis, Jersey adalah pulau terbesar dari Kepulauan Channel tetapi secara teknis bukan bagian dari Britania Raya.
Tak adanya dokter hewan resmi di pulau itu juga memperlambat upaya untuk mengatasi masalah ini, menurut Post.
Ayam-ayam liar itu juga tidak dilindungi oleh undang-undang kesejahteraan hewan karena mereka tidak dimiliki oleh siapa pun.

Pemilik tanah diizinkan membunuh apa saja yang 'menyebabkan gangguan' dan para pejabat meminta penduduk untuk tidak memberi makan burung-burung itu, bahkan juga melarang untuk secara tidak sengaja meninggalkan makanan di luar rumah.
Pada pertemuan kota, John Young mengatakan seorang wanita tak dikenal menawarkan untuk menaungi ayam liar di perternakan miliknya.