Breaking News:

Pilpres 2019

Bicarakan Susunan Kabinet Jokowi, Arsul Sani: Biasanya kalau Mengharap Itu Malah Tidak Dapat

Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani angkat bicara terkait susunan kabinet pemenang pilpres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani. 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani angkat bicara terkait susunan kabinet pemenang pilpres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Arsul menyampaikan, PPP tak terlalu berharap soal kursi di kabinet Jokowi-ma'ruf mendatang.

Sebab, menurutnya jika ada yang mengharapkan malah justru tidak mendapat kesempatan tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan Arsul saat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/7/2019).

"Itu terserah presiden," ujar Arsul.

"Kami enggak mau berharap-harap, karena biasanya kalau mengharap-harap itu malah enggak dapat," sambungnya.

Jawaban Arsul Sani saat Ditanya Siapa Partai Oposisi yang Berpeluang Masuk Pemerintahan

Ia menegaskan bahwa pihaknya juga belum memikirkan siapa saja nama-nama kader PPP yang akan diajukan dalam kementerian Jokowi periode kedua.

Selain itu, Arsul juga menyinggung soal belum adanya pertemuan antara partai koalisi Jokowi-Ma'ruf untuk membicarakan ssunan kabinet lebih lanjut.

"Belum, partai-partai koalisi belum bertemu," kata Arsul.

"Rencananya mungkin Pak Jokowi akan bertemu dengan jajaran tim kampanye sampai ke daerah, itu dulu," sambungnya.

Kritik Arsul Sani terhadap Partai Politik

Diberitakan sebelumnya, Arsul juga sempat mengungkapkan kritiknya terkait partai politik koalisi yang menurutnya ada yang keluar dari pertandingan meski belum selesai.

Hal tersebut disampaikan oleh Arsul dalam sebuah wawancara di stasiun televisi tvOne, Jumat (28/6/2019).

Tak Mau Kegeeran PAN Ditawari Koalisi Jokowi, Faldo Maldini: Karena Kita Tahu Diri Sih

Mulanya, Arsul sedang mengutarakan pendapatnya bahwa tidak bisa semua partai koalisi oposisi, yang mendukung kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masuk bergabung di partai koalisi Jokowi.

"Kalaupun di tempatnya Bang Feri (Wakil Ketua Umum DPP Gerindra) atau kawan kawan itu ada empat partai koalisi, itu tidak semuanya diangkut sehingga semuanya jadi partai pemerintah kan tidak mungkin juga," ujar Arsul Sani.

Menurutnya, apapun partai yang bergabung di koalisi Jokowi, bergantung pada dinamika yang akan terjadi.

"Hanya barang kali di antara empat itu siapa yang katakanlah masuk, itu kan sangat tergantung pada dinamika yang akan terjadi beberapa hari dan beberapa pekan," jelasnya.

Mengenai kemungkinan Partai Gerindra bergabung, Arsul Sani menilai hal itu merupakan keputusan partai.

Disebutkannya pula, tawaran pihak 01 untuk Gerindra adalah sebagai bentuk penghormatan karena Gerindra adalah lawan dan partner yang bersikap gentle.

"Saya kemarin kemarin terus terang saya bicara seperti ini, kalaupun Gerindra, ini terlepas dari Gerindra bersedia ataupun tidak bersedia, itu kan biar menjadi keputusannya," kata Arsul Sani.

"Tetapi bahwa katakanlah kami menawarkan pada Gerindra, itu sebagai sebuah bentuk pernghormatan bahwa Partai Gerindra itu sebagai lawan dan partner kontestasi itu sudah bersikap gentle."

Tak Kaget Partai Mantan Koalisi BPN Gabung ke Jokowi, Gerindra: Kita Mendengar Ada Proposal Segala

Ia lantas mengibaratkan pertandingan pilpres bak pertandingan sepakbola.

Menurutnya Gerindra telah mengikuti semua permainan dengan baik.

"Ibarat main bola itu sudah sampai menit ke 90 peluitnya ditiup itu dilalui semua, permainan diikuti dan itu dengan baik," tambahnya.

 

Arsul Sani Membahas soal Siapa Partai Oposisi yang Berpeluang Masuk Pemerintahan
Arsul Sani Membahas soal Siapa Partai Oposisi yang Berpeluang Masuk Pemerintahan (channel YouTube tvOneNews)

 

Ia juga menyinggung ada partai yang mencoba keluar dari lapangan, padahal pertandingan belum selesai.

"Terus terang saya sebagai pribadi ya, kadang-kadang mengkritisi juga misalnya dalam sebuah permainan sepak bola, ada yang permainan belum selesai, ada yang mau pindah lapangan."

Pembawa acara lalu menanyakan apakah yang dimaksud Arsul Sani itu adalah Partai Demokrat.

Arsul Sani hanya menjawab ia tak ingin menyebutkan partai apa yang dimaksudkan.

"Saya tidak ingin mengatakan siapa ya, tapi itu kurang pas buat saya," kata Arsul Sani.

"Saya hanya ingin mengatakan bahwa dalam membangun kultur politik yang baik."

"Kalau kita bermain sepak bola, setelah permainan selesai kemudian akan ada transfer kesebelasan atau antar pemain boleh saja, tetapi tidak ketika permainan tersebut sedang berjalan, menit 90 nya itu belum selesai begitu," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 7.20

(TribunWow.com/ Atri Wahyu Mukti/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY

Sumber: Kompas.com
Tags:
Joko Widodo (Jokowi)Arsul SaniCalon Menteri Jokowi-Maruf Amin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved