Terkini Daerah
Isi Surat Mahasiswa yang Gantung Diri di Manado, Mengaku Stres dan Tak Ingin Jadi Beban Keluarga
Berikut isi surat wasiat Apriyanto yang gantung diri di kamar indeksonya di Manado. Ia mengaku stres dan tidak mau lagi menjadi beban keluarganya.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Astini Mega Sari
Maaf saya kurang pandai menulis kata-kata, untuk itu "Maaf semuanya"
• Pria di Bulukumba Bunuh Kakaknya setelah Cekcok karena Ingatkan Korban untuk Tak Mabuk-mabukan
Penemuan Jasad Apriyanto
Apriyanto ditemukan pertama kali oleh sang ayah, Nyoman Nurasha (55).
Nyoman terkejut menemukan anaknya dalam kondisi tak bernyawa.
Saat itu, ia tengah berkunjung ke Manado untuk bertemu putranya.
Sebelumnya pada Kamis (27/6/2019), Nyoman sudah mengabarkan akan ke Manado untuk mengunjungi putranya.
"Hari Kamis 27 Juni lalu, saya sempat menghubunginya dan berkata Sabtu saya akan pergi ke Manado melihatnya," ucap Nyoman.
Setibanya di Bandara Sam Ratulangi Manado, Nyoman mencoba menghubungi putranya, namun tidak ada jawaban.

Karena merasa tidak ada jawaban dari sang anak, Nyoman memutuskan untuk langsung datang ke indekos putranya.
Sesampainya di indekos putranya, ia langsung menuju kamar putranya.
Beberapa kali Nyoman mengetuk pintu kamar indekosnya namun pintu tidak kunjung dibukakan oleh putranya.
"Saya menelepon tapi tidak diangkat juga, sehingga saya mengambil tangga di kosan tersebut, dan melihat anak sata dari atas,"ucap Nyoman pada pihak kepolisian.
Ia mengaku kaget lataran melihat anaknya sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan kondisi gantung diri menggunakan kain.
• Pengakuan Saksi dan Kronologi Pembunuhan Anggota TNI di Depan Klub Malam, Aksi Terekam CCTV
"Saya kaget dan panggil Jend Zeke, penjaga kost, dan melaporkan kejadian ini ke polisi," ucap Nyoman.
Pihak kepolisian Malalayang yang langsung menuju ke lokasi ke jadian langsung melakukan evakuasi pada korban.