Pilpres 2019
Tak Berikan Ucapan Selamat pada Jokowi, Sandiaga Uno: Selamat Apa? Bukan Budaya yang ke-Indonesia-an
Saat diminta memberikan ucapan selamat pada Jokowi, Sandiaga Uno justru mengatakan bahwa ucapan selamat adalah budaya barat dan tidak ke-Indonesia-an.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih belum memberikan ucapan selamat kepada Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang telah ditetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (30/6/2019), Sandiaga Uno menilai, ucapan selamat itu budaya barat.
Awalnya, awak media meminta Sandiaga memberikan ucapan selamat pada Jokowi.
"Pak, ucapan selamatnya pak ke Pak Jokowi?" kata para wartawan.
• Jokowi: Saya akan Sangat Berbahagia jika Prabowo-Sandiaga Datang saat Pelantikan
Tak mengucapkan selamat, Sandiaga justru memaparkan bahwa pihaknya sudah menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami sudah menghormati keputusan MK kemarin. Dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi. Kita hormati prosesnya," kata Sandiaga.
Sandiaga lantas memaparkan, ucapan selamat itu seperti budaya barat.
"Selamat-selamat itu kan kayak budaya barat ya. Di dalam kontestasi kita, kita tiap ketemu cipika cipiki, kita sering selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," tegasnya.
Sandiaga lantas balik bertanya pada wartawan, untuk apa dia memberikan selamat pada Jokowi.
• Jokowi Disambut Riuh Tepuk Tangan saat Sebut Prabowo-Sandi dalam Pidatonya di Rapat Pleno KPU
"Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja? Selamat menempuh hidup baru? Selamat apa?" tanyanya.
"Ini bukan budaya-budaya yang ke-Indonesia-an menurut saya."
"Kita sudah menghormati dan memberikan kesempatan, itu sudah jauh lebih tinggi makamnya." ujar Sandiaga.
Simak videonya:
Sebagaimana diberitakan, Jokowi-Ma'ruf telah ditetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Pilpres 2019.
Penetapan tersebut dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui rapat pleno yang berlangsung di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (30/6/2019) sore tadi.
Penetapan tersebut dibuat setelah Mahkamah Konstitusi menmutuskan untuk menolak semua gugatan dari pihak capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga.
Meski sudah diundang KPU, Prabowo-Sandiaga memutuskan untuk tidak hadir dalam rapat pleno tersebut.
• Bahas Nama Kader PDIP Calon Menteri Jokowi, Hasto Sebut Berasal dari Daerah hingga Anggota DPR
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo mengutus politikus Gerindra, Habiburokhman untuk mewakili Prabowo-Sandiaga dan juga Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Saya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk hadir. Kita hormati proses yang sudah berjalan baik di penghitungan KPU maupun di MK. Kebetulan beliau berhalangan hadir jadi beliau menugasi kami untuk hadir di sini," ujar Habiburokhman, Minggu (30/6/2019).
Sementara itu, mengutip KompasTV, Sandiaga mebeberkan alasan dirinya dan Prabowo tidak hadir ke rapat tersebut.
Menurut Sandiaga, dirinya dan Prabowo ingin memberikan ruang kepada Jokowi-Ma'ruf untuk menindak lanjuti putusan MK.
"Kami sudah memutuskan, saya dan Pak Prabowo untuk tidak hadir, hanya memberikan ruang kepada yang kemarin sudah diputuskan oleh MK, Presiden Jokowi dan Kiai Ma'ruf untuk hadir di sana," jelas Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, pihaknya juga tak ingin ada penumpukan massa di sekitar gedung KPU jika seandainya ia dan Prabowo memutuskan untuk datang ke sana.
"Kita juga tidak ingin ada potensi penumpukan massa juga. Jadi kami memberikan ruang agar KPU bisa menyampaikan sebagai tindak lanjut keputusan MK kemarin," ungkapnya.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY