Pilpres 2019
Rayuan Jansen Sitidaon agar Demokrat Dipilih Jokowi Bergabung Koalisi: Mau Enggak Mau Kan?
Jansen Sitindaon memberikan alasan untuk kubu 01 Joko Widodo(Jokowi)-Ma'ruf Amin, mengajak bergabung partai Demokrat bergabung dalam kubu 01.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan contoh alasan untuk kubu 01 Joko Widodo(Jokowi)-Ma'ruf Amin, mengajak bergabung partai Demokrat bergabung dalam koalisi 01.
Diketahui Demokrat dulunya berkoalisi di kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Jansen Sitindaon saat menjadi narasumber di program 'Apa Kabar Indonesia Pagi' talk ShowtvOne, Kamis (28/6/2019).
Mulanya pembawa acara tvOne menanyakan apa yang menjadi fokus utama Demokrat setelah koalisi Prabowo-Sandi bubar, apakah gagasan atau kursi kabinet.
• UPDATE Helikopter TNI AD Hilang Kontak - Warga Mengaku Lihat Heli Masuk ke Gumpalan Kabut Tebal
Jansen lantas menjawab dua hal tersebut yang menjadi fokus partainya.
"Dua-duanya dong, tapi yang paling penting lagi adalah Pak Jokowinya, karena terkait soal tantangan pemerintah lima tahun ke depan, terkait masalah, itu kan yang paling tahu Pak Jokowinya," ujar Jansen.
Ia mengatakan saat Jokowi memiliki permasalahan bisa saja dari kubu 01 tidak ada solusinya.
Dari gagasan itu, Jansen menilai Jokowi membutuhkan partai dari luar koalisi 01 untuk membantu.
"Tinggal dari pemetaan terhadap masalah dan tantangan itu, kan Pak Jokowi mencari obatnya, jawabannya, bisa saja jawaban itu tidak ada di partai yang hari ini mendukung Pak Jokowi," papar Jansen.
• Pengamat Soroti Sikap Prabowo yang Tak Langsung Berikan Selamat pada Presiden Terpilih
"Kan Pak Jokowi ini periode terakhir ini, Konstitusi membatasi dua (periode). Jadi kalau Pak Jokowi ingin paripurna ini pemerintahannya, 5 tahun ini, 'eh saya ingin kuat politik luar negeri kuat di negeri kita. Jadi dari semua partai ini siapa ya yang paling paham ya terkait persoalan ini, yang bisa membawa G20 ini di Osaka siapa ya? Oh ternyata di Demokrat," jelas Jansen yang mengundang tawa narasumber dan pembawa acara lainnya.
Disebut bahwa pernyataan Jansen merupakan bagian dari promosi partainya oleh pembawa acara, Jansen berkilah ia hanya memberikan contoh.
"Misal, misal, misal, kan begitu," ujarnya.
"Oh terkait soal pertahanan, oh ini Gerindra, Gerindra ini selama beberapa tahun terakhir main di isu ini terus, bisa saja menurut saya begini," papar Jansen.
"Jangan terus kita hitam putih. Gerindra saja secara partai mungkin di luar, tapi kadernya yang punya kemampuan misalnya, sesuai yang dibutuhkan Pak Jokowi ini ada di Gerindra, ini kadernya yang diambil. Ini kan untuk kebaikan bangsa."
"Gagasan dan supir harus ada di rumah yang sama. Ini semua pokok persoalannya ada di Pak Jokowi, selain hak prerogatif itu tadi ya."
• Komentari Putusan Hakim MK, Rocky Gerung Singgung Melankoli Publik: Rekonsiliasi Tidak Berlaku

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan contoh alasan untuk kubu 01 Joko Widodo(Jokowi)-Ma'ruf Amin, mengajak bergabung partai yang dulunya berkoalisi di kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Kamis (27/6/2019) (Capture TalkShow tvOne)
Jansen menyebut, partai dari kubu 01 maupun 02 telah dalam posisi standby.
"Pak Jokowi yang tahu masalah, tahu tantangan 5 tahun ke depan. Kalau kita semua partai ini termasuk yang ada di 01, atau 02 kan pada posisi standby juga sebenarnya," ujar Jansen.
"Jangan kemudian dipikir ada tantangan A, tidak ada di 01, mau enggak mau kan cari di rumah yang satunya lagi dong. Di 02, idealnya menurut saya seperti itu," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 25.48
Demokrat Bebas dari Koalisi
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan angkat bicara setelah paslon Koalisi Adil Makmur, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinyatakan kalah dalam sengketa hasil pilpres oleh Mahkamah Konstitsusi (MK).
Hinca menyatakan bahwa setelah MK membacakan putusan maka koalisi Demokrat dengan kubu 02 sudah berakhir.
Diketahui, Koalisi Adil Makmur terdiri dari Partai Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Berkarya serta partai pengusung Prabowo yakni Partai Gerindra.
Hal itu disampaikan Hinca setelah rapat koalisi Prabowo-Sandi, seperti dikutip TribunWow.com dari Berita Satu, Jumat (28/6/2019).
• Mahfud MD Sarankan Kubu Prabowo-Sandi Tempuh Jalur Hukum untuk Jerat Saksi 01
"Koalisi lima partai ini mengusung pasangan calon presiden," ujar Hinca.
"Kemarin setelah diketuk oleh MK, tidak ada lagi calon presiden itu, yang ada presiden terpilih, ada presiden yang enggak terpilih."
"Maka koalisi untuk pasangan calon presiden itu telah berakhir," sambungnya.
Dijelaskannya, langkah yang diambil kubu 02 untuk menggunakan jalur konstitusi terkait dugaan kecurangan pilpres, juga disarankan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hinca menyatakan, langkah melalui MK tersebut sudah benar diambil oleh kubu 02.
"Pesan dari Pak SBY kan terakhir waktu pidato dari Singapura itu menganjurkan ke MK dan itulah jalur konstitusi," jelas Hinca.
"Dan itu sudah dijalankan oleh Prabowo-Sandi, itu bagus dan mulia."
"Karena memang negara kita negara demokratis, negara hukum ya kita lakukan itu," tandasnya.
Simak videonya di sini:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY