Pemilu 2019
Bicarakan soal Arah Politik PAN, Eddy Soeparno: Tidak Mau Berandai-andai
Sekjen PAN, Eddy Soeparno angkat bicara soal arah partai politiknya pasca-putusan sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno angkat bicara soal arah partai politiknya pasca-putusan sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Eddy menyatakan, pasca-putusan penolakan gugatan kubu koalisinya, kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ia menegaskan harus menentukan langkah koalisi selanjutnya.
Hal itu dikatakan Eddy saat diwawancarai dalam acara 'Kabar Siang' di tvOne, Jumat (28/6/2019).
• Setelah Putusan Sidang, Prabowo Persilakan Partai Koalisinya jika Ingin Bergabung dengan Jokowi
"Pasca-putusan MK ini, ya kita harus menentukan bagaimana langkah koalisi selanjutnya ya," ujar Eddy.
"Apakah kita masih bersama-sama, atau kah nanti masing-masing menempuh jalan sendiri."
"Tapi saya yakin, bagaimanapun juga kerja sama yang terjalin selama delapan bulan bahkan lebih daripada itu, BPN Prabowo-Sandi yaitu akan tetap kita jalin ke depannya."
"Sebagaimana diketahui nanti kan ada pilkada serentak," sambungnya.
Ia juga mengaku tak mau berandai-andai dalam menentukan arah politik partainya.
Eddy menyatakan, keputusan untuk masih tetap menjadi partai oposisi atau berpindah bergabung dengan koalisi petahana Joko widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, akan diputuskan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
• Kekecewaan Prabowo atas Putusan Hasil Sengketa Pilpres: Meski Mengecewakan Tetap Kami Hormati
"Saya tidak mau berandai-andai, kembali lagi kita jalankan proses terlebih dahulu, proses itu namanya Rakernas," jelas Eddy.
"Rakernas itu Insya Allah akan kita laksanakan akhir bulan Juli atau awal Agustus, nah di Rakernas itu lah kita akan putuskan arah Politik PAN ke depannya."
"Saya kira itu adalah forum yang resmi dan forum yang memang sah untuk menentukan arah politik kita sebagaimana kita putuskan untuk mendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi di dalam rakernas 2018," tandasnya.
Simak videonya dari menit 2.05
Sementara itu, Calon Presiden 02 Prabowo Subianto mempersilakan jika partai-partai koalisinya ingin keluar dari Koalisi Adil Makmur.
Diektahui, Koalisi Adil Makmur terdiri dari Partai Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Berkarya serta partai pengusung Prabowo yakni Partai Gerindra.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, Jumat (28/6/2019).
Disampaikan Andre, bahwa Prabowo menyerahkan nasib koalisinya ke masing-masing partai.

Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)
• Tanggapi Putusan Kubu 02, Mantan Hakim Konstitusi: Tak Ada Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali
Begitu juga menyerahkan sepenuhnya jika mitra koalisinya ingin bergabung dengan kubu petahana, Jokowi-Ma'ruf.
"Yang jelas Prabowo menyerahkan sepenuhnya ke koalisi," ujar Andre.
"Kalau mau lanjut ayo, kalau enggak juga enggak apa-apa. Itu kan hak masing-masing," sambungnya.
Andre mengungkapkan bahwa Prabowo sudah mengundang para pimpinan partai politik untuk membahas soal putusan MK.
Diketahui bahwa MK memutuskan untuk menolak seluruh dalil permohonan dari termohon atau kubu 02.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)
WOW TODAY