Breaking News:

Sidang Sengketa Pilpres 2019

Wiranto Kritik Ucapan Moeldoko soal Teroris di Aksi Massa MK: Jangan Buat Resah Masyarakat

Wiranto memberikan tanggapan mengenai ucapan Moeldoko tentang kelompok teroris yang mungkin susupi aksi massa di MK.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Capture Kompas Tv
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memberikan tanggapan mengenai ucapan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tentang kelompok teroris yang mungkin susupi aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, memberikan tanggapan mengenai ucapan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, tentang kelompok teroris yang mungkin susupi aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019).

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Wiranto saat menjadi narasumber di program Kompas Petang, Kompas Tv, Rabu (26/6/2019).

Wiranto tak sepakat dengan ucapan Moeldoko dan menyebut ancaman teroris terjadi setiap hari.

Akan tetapi institusi kemanan telah berupaya menghadapi teroris setiap waktu.

"Ya enggak, tiap hari ya, tiap saat kita ada ancaman terorisme, tidak hanya dalam rangka pengumuman Mahkamah Konstitusi," ujar Wiranto.

"Dan kita sudah selalu siap untuk menghadapi itu bahkan kita proaktif ya untuk menetralisir sumber-sumber terorisme yang membuat kekacauan," paparnya.

SEDANG BERLANGSUNG - Video Live Streaming Hasil Putusan Sidang MK Sengketa Pilpres 2019

Ia meminta agar isu adanya teroris diserahkan kepada pihak keamanan.

"kita waspada saja, serahkan kepada aparat keamanan yang sudah punya cara mengahhadapi itu."

"Jangan kita membuat resah masyarakat, masyarakat tenang saja, akan diamankan kondisi ini, akan dilakukan berbagai upaya aparat keamanan untuk menjaga situasi tetap aman. Tertib," jelas Wiranto.

Ia mengimbau, masyarakat turut mendukung upaya kemanan dari aparat agar tercipta situasi yang damai.

"Yang penting masyarakat ikut mendorong, ikut mendukung upaya dari aparat kemanan dan pemerintah untuk menciptakan situasi yang aman dan damai dan sebagainya," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 4.53

Sebelumnya, Wiranto juga mengingatkan bahwa kubu 01 Joko Widodo(Jokowi)-Ma'ruf Amin dan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah bersepakat tidak menurunkan massa.

Ia lantas mempertanyakan massa yang hadir unjuk rasa di MK merupakan kubu mana.

Kritik Massa yang Unjuk Rasa di Depan MK, Wiranto: Yang Diperjuangkan Apa Lagi?

"Yang pertama, kita perlu pertanyakan kalau kedua kontestan duah tidak sepakat untuk tidak menurunkan massa dan ternyata sekarang ada yang turun, kan perlu dipertanyakan, ini masa dari mana?" tanya Wiranto.

"Lalu yang diperjuangkan apa? tatkala kedua kontestan sudah sepakat untuk mengikuti, menerima, menghormati keputusan MK," papar Wiranto.

"Saya juga belum tahu, yang diperjuangkan apa lagi?"

Oleh karenanya, ia mengatakan polisi telah memberikan imauan agar masyarakat tak ikut turun unjuk rasa.

"Oleh karena itu kepolisian melakukan satu imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan unjuk rasa di sekitar MK. Tidak akan mengijinkan," jelasnya.

"Unjuk rasa atau menyampaikan pendapat kan ada undang-undangnya. Dan itu perlu ijin polisi, temanya apa, pukul berapa, jumlahnya berapa, yang mimpin siapa, atributnya siapa, itu ada aturannya."

"Tatkala tidak ada ijin kan liar, nah polisi berhak untuk meminta mereka bubar," pungkasnya.

Jelang Putusan MK, BPN Keluhkan Saksinya Takut dan Mundur saat akan Sidang: Kalau Jadi, Lebih Wow

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memberikan tanggapan mengenai ucapan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tentang kelompok teroris yang mungkin susupi  aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memberikan tanggapan mengenai ucapan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tentang kelompok teroris yang mungkin susupi aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019). (Capture Kompas Tv)

Ucapan Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut ada kelompok teroris yang mungkin akan menyusupi aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019).

Dikutip TribunWow.com dari BBC Indonesia, Moeldoko tidak menjelaskan secara rinci tentang jaringan teroris tersebut.

Namun, Moeldoko mengklaim, pemerintah sudah mengetahui dan memetakan jaringan teroris tersebut.

"Ada dari jaringan teroris juga ikut 'main'. Sudah saya petakan," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Moeldoko menyebutkan, ada 30 orang yang termasuk dalam kelompok teroris sudah menyiapkan diri untuk mengikuti aksi tersebut.

Bahkan, terang Moeldoko, 30 orang tersebut sudah masuk ke Jakarta.

"Sudah masuk ke Jakarta. Sudah kita lihat dan kenali," papar Moeldoko.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018). ((KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO))

Mengutip Kompas.com, Moeldoko memastikan, pihak aparat keamanan sudah mendeteksi pergerakan kelompok teroris itu.

Ia memastikan, aparat akan langsung mengambil langkab jika nantinya kelompok tersebut melakukan pelanggaran.

Karenanya, tegas Moeldoko, masyarakat diimbau untuk tidak merasa khawatir.

"Kita sudah lihat itu, sudah kenali mereka, jadi tidak usah khawatir kalau terjadi sesuatu tinggal diambil," kata Moeldoko.

Tak hanya itu, Moeldoko menyebutkan, akan ada sekitar 2500-3000 massa yang akan turun ke jalan di sekitar Gedung MK.

Sementara, akan ada 40 ribu personel TNI dan Polri yang dikerahkan untuk mengawal aksi tersebut.

"Keamanan nasional saya pikir masih terkendali dengan baik," tegasnya.

Moeldoko Sebut Ada Jaringan Teroris yang akan Ikut Main dalam Aksi Massa Jelang Sidang Putusan MK

Massa Telah Berdatangan

Sementara itu, pada Kamis (27/6/2019) pagi, sejumlah massa aksi damai tampak mulai berdatangan ke sekitar gedung MK.

Mengutip Kompas.com, mereka memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat dimulai dari Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda sejak pukul 08.50 WIB.

Massa yang datang menduduki trotoar dan jalanan di sekitar Jalan Merdeka Barat yang pada hari ini di tutup kedua arah.

Dengan membawa spanduk, beberapa poster, serta bendera, mereka mulai berkumpul, meski belum adanya orasi yang dilakukan.

Diketahui, MK akan memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga pada Kamis (27/6/2019) siang pukul 12.30 WIB.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Ananda Putri)

WOW TODAY

Tags:
WirantoMoeldokoSidang Sengketa Pilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved