Terkini Daerah
Warga Sebut Ayah dan Anak Dibunuh Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Ini Kata Pihak Kepolisian
Ditemukan ayah dan anak dalam kondisi tewas mengenaskan. Diduga keduanya merupakan korban pembunuhan dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurut penuturan warga, korban sudah beberapa kali bertemu dengan kelompok sipil bersenjata tersebut.
Ketua Badan Permusyarahan Desa (BPD) Tanah Lanto, Riswan Baco Ismail A.Ag, SE. mengatakan bahwa pertemuan korban dengan kelompok tersebut bukanlah disengaja.
"Ini bukan pertama kali, memang sudah berkali-kali terjadi pertemuan antara korban dengan kelompok itu," jelas Riswan, Rabu (26/6/2019).
Bahkan sebelumnya korban sudah pernah menjadi sasaran dari kelompok sipil bersenjata tersebut.

Menurut Risman pada tahun 2017, kedua korban tersebut pernah akan diserang oleh sekelompok orang bersenjata, namun berhasil meloloskan diri.
Kasus pembunuhan dengan sadis sudah terjadi beberapa kali, hingga membuat warga resah.
"Karena peristiwa ini bukan pertama kali terjadi, sudah banyak warga khusunya petani yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok ini," jelas Riswan.
Sebelumnya pernah terjadi pembunuhan dengan cara serupa pada bulan Desember 2018.
Korban pada saat itu adalah warga Desa Salubangga, Kecamatan Sausu.
• Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kebun Kopi, Diduga Dibunuh oleh Saudara Angkatnya
Sejauh ini sudah ada lima pembunuhan dengan cara yang sama di Kabupaten Parigi Moutong.
Karena hal tersebut sudah sering terjadi, Riswan berharap agar polisi segera menangkap kelompok tersebut.
"Harapan kami, tindakan dari pihak keamanan untuk segera mengejar dan menangkap kelompok tersebut hidup atau mati," ucap Riswan.
Paman korban (Tamar) yang bernama H Ahmad juga membenarkan bahwa kelompok sipil bersenjata tersebut telah memburu korban.
Tamar pernah bercerita pada Ahmad, bahwa kelompok sipil bersenjata tersebut sering melewati kebun miliknya, beberapa tahun belakangan ini.
Mulanya ia bertemu dengan kelompok yang dipimpin Daeng Koro pada tahun 2015 di Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong.