Pilpres 2019
Begini Dampak jika Prabowo Subianto Terima Ajakan Koalisi Jokowi-Ma'ruf Menurut Pengamat Politik
Pengamat politik LIPI, Syamsuddin Haris menjelaskan dampak jika Prabowo menerima ajakan untuk koalisi dengan paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris menjelaskan dampak jika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menerima ajakan untuk koalisi dengan paslon 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Penjelaskan itu disampaikan Syamsuddin saat menjadi narasumber acara 'Sapa Indonesia Malam' seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, Rabu (2/6/2019).
Mulanya, Syamsuddin ditanya soal bagaimana kontrol terhadap pemerintah jika oposisi beralih menjadi koalisi pemerintahan.
"Nanti misalkan Partai Gerindra, Pak Prabowo memutuskan oke deh kita sambut uluran tangan dari Pak Jokowi untuk kemudian bergabung menjadi satu," ujar pembawa acara.
"Kira-kira kontrol terhadap pemerintah kemudian konsep demokrasi kita seperti apa?" tanyanya kemudian.
• Syamsuddin Haris Minta BPN Prabowo Tolak Tawaran Koalisi dengan TKN Jokowi: Betul-betul Tak Sehat
Syamsuddin menjelaskan, kalau ajakan tersebut benar dipenuhi sebenarnya merupakan hak dari para elite politik.
Namun demikian ia menilai, hal tersebut bisa memiliki dampak negatif tersendiri kepada proses demokrasi ke depannya.
"Tentu kalau kemudian Prabowo-Sandi memenuhi permintaan itu, kalau betul ada permintaan ya, tentu itu hak Beliau-beliau," jelas Syamsuddin.
"Itu kan kepentingan elite kan."
"Cuma dampaknya bagi demokrasi kita tentu saja adalah check and balance-nya (pemeriksaan dan keseimbangan -red) itu hilang," sambungnya.
Ia mengungkapkan, tak adanya oposisi dalam proses pemerintahan maka tidak ada pihak pengingat yang dinilai kuat.
• Bicarakan Rekonsiliasi, Dahnil Anzar: Ada Partai Tak Ikut Tarung tapi Ambil Keuntungan, Itu Banyak
"Enggak ada oposisi, enggak ada kekuatan yang mengingatkan," papar Syamsuddin.
"Satu-satunya andalan bangsa kita adalah civil of society, media, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan lain sebagainya itu di luar kekuasaan," tegasnya.
Namun demikian, diketahui bahwa ajakan koalisi tersebut belum dikabarkan secara resmi dari pihak Jokowi-Ma'ruf.
Simak videonya dari menit 2.00
(TribunWow.com/Atri)
WOW TODAY