Breaking News:

Terkini Daerah

Guru Silat PSHT Cabuli Juniornya Sebanyak Dua Kali dengan Modus Hilangkan Aura Negatif

Guru silat PSHT melakukan aksi cabul pada juniornya sebanyak dua kali. Pelaku gunakan modus hilangkan aura negatif pada korban agar menurutinya.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Pemerkosaan 

TRIBUNWOW.COM - Guru silat Persaudaraan Sertia Hati Terate (PSHT) dilaporkan ke pihak berwajib karena lakukan aksi cabul pada juniornya.

Pelaku yang bernama Suryandi alias Tio melakukan pencabulan pada korban yang berinisial FS (15) sebanyak dua kali.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, pelaku melakukan aksi cabul tersebut dengan modus menghilangkan aura negatif pada korban, Selasa (25/6/2019).

Awal mula kejadian yaitu saat FS yang juga belajar silat di PSHT akan naik tingkat menjadi guru.

Kasus Tiga Oknum Guru Cabuli Tiga Siswi SMP di Serang, Ini Sikap KPAI

Namun oleh pelaku, FS disebut masih memiliki aura negatif sehingga tidak bisa langsung diangkat menjadi guru di perguruan PSHT.

"Sebelum FS dapat mengajar ia dipesani Tio memiliki aura negatif, sehingga harus dibuang terlebih dahulu," ucap Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Harno yang menangani kasus tersebut, Senin (24/6/2019).

Pelaku menawarkan diri untuk membantu menghilangkan aura negatif yang dimiliki korban.

Tio meminta korban meminum segelas air bening.

Kemudian Tio melancarkan aksi cabulnyaa itu.

"Awalnya korban diberi segelas air bening oleh tersangka, pengakuan sang korban setelah meminum air tersebut korban merasa lemas," jelas Harno.

Setelah aksi pertamanya, Tio mengatakan pada korban bahwa aura negatif yang dimiliki FS belum menghilang sepenuhnya.

Kakek di Lampung Tega Cabuli Teman Sekolah Cucunya di Dapur Rumah dengan Uang Tutup Mulut Rp 2 Ribu

Dengan membujuk korban, Tio kembali mencoba melakukan aksi cabulnya kembali.

Perbuatan bejat tersebut kembali terulang saat korban dan pelaku hendak pergi ke luar kota.

Karena rasa curiga, korban melakukan antisipasi dengan mengajak adik kandungnya turut serta pergi bersamanya dan pelaku. 

Namun, ternyata pelaku tetap melakukan aksi bejatnya walau adik korban bersama mereka.

Ia meminta adik korban untuk menunggu di sebuah lapangan, sementara itu korban dan Tio pergi berdua.

Pada saat itulah, dengan menggunakan modus yang sama, Tio melakukan aksi bejatnya.

Kasat Reskrim AKP Harno tampak sedang mendalami berkas laporan FS
Kasat Reskrim AKP Harno tampak sedang mendalami berkas laporan FS (TRIBUN JATENG / MAHFIRA PUTRI MAULANI)

"Saat itu, untuk yang kedua kalinya FS dicabuli Tio," ucap Harno.

Perbuatan Tio diketahui keluarga korban setelah muncul beberapa kecurigaan terhadap korban. 

Korban yang baru saja lulus dari SMP, sempat menolak saat kedua orangtuanya menawarkan untuk masuk ke SMA tempat Tio bekerja.

Diketahui, selain menjadi guru PSHT, Tio juga bekerja sebagai satpam di sebuah SMA negeri di Sragen.

Tidak hanya menolak, bahkan FS mengancam tidak akan melanjutkan sekolah bila harus bersekolah di SMA tempat palaku bekerja.

Pengakuan Bocah yang Ikut Tonton Adegan Ranjang Pasutri di Tasikmalaya, Hampir Ingin Cabuli Balita

Orangtua korban semakin curiga, terlebih lagi ayah korban cukup dekat dengan pelaku yang sama-sama bernaung di PSHT.

Korban akhirnya menceritakan hal yang dialami, kepada kedua orangtuanya.

"Pada 12 Juni 2019 korban bersama kedua orangtua dan saksi sudah melaporkan kejadian tersebut pada kami," ucap Harno.

Harno mengatakan, bahwa korban pencabulan dari pelaku diduga ada dua orang.

Namun, hingga kini hanya FS yang melaporkan pencabulan tersebut pada kepolisian.

Pelaku yang mengetahui telah dilaporkan korban, ke pihak yang berwajib langsung melarikan diri.

Kini, Tio masih menjadi buron dan dalam tahap pengejaran oleh tim Polres Sragen.

(TribunWow.com/Ami)

WOW TODAY

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Persaudaraan Setia Hari Terate (PSHT)Guru SilatKasus Pencabulan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved