Terkini Daerah
Emosi Adiknya yang Baru 1,8 Bulan Diare dan Tak Bisa Diam, Pria Ini Lecehkan dan Habisi Nyawa Korban
Arman (33) nekat menghabisi nyawa adik angkatnya yang masih berusia 1,8 bulan. Dari hasil pemeriksaan, polisi juga temukan indikasi pelecehan.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Arman (33) tega menghabisi nyawa adiknya sendiri yang masih berusia 1,8 tahun pada Rabu (19/6/2019).
Kejadian tersebut terjadi di sebuah rumah di kawasan perkebunan kelapa sawit, Kecamatan Empenang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Arman nekat menghabisi nyawa adiknya lantaran emosi sang adik tak kunjung diam.
Diketahui, Arman adalah abang angkat korban, yang dirawat oleh orangtua sang bayi sejak 8 tahun terakhir.
Saat kejadian, orangtua sang bayi menitipkan anaknya itu pada Arman yang tak lain adalah abang angkatnya.
Orangtua mereka kemudian pergi bekerja di perkebunan sawit.
Selama dirawat oleh Arman, bayi malang tersebut diketahui menderita diare.
"Motifnya emosi sesaat, pengakuan tersangka, dia sudah dua hari merawat anak tersebut diare, namun orangtua korban dianggap tidak peduli," kata Kasatreskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko Sesaria, Senin (24/6/2019) malam.
• Karyawan Pabrik Sosis di Filipina Tewas Tersedot Mesin Pencampur Daging, Ini Dugaan Penyebabnya
Selain menderita diare, Arman juga lelah karena sang adik tak kunjung diam meski sudah ditenangkan.
"Kata Arman, dia diamkan tidak mau diam," jelasnya.
Lantaran emosi, Arman langsung membaringkan korban di atas tikar yang ada di lantai.
Ia kemudian mengambil pisau dapur dan menganiaya bayi 1,8 tahun tersebut.
Arman diketahui melukai korban pada bagian perut dan juga rahang korban.
Tak hanya itu, dari hasil penyelidikan yang didapatkan oleh kepolisian, ada indikasi pelecehan seksual yang dilakukan oleh Arman terhadap adiknya itu.
"Dari hasil itu ditemukan luka tusuk di dagu, perut dan tanda-tanda kekerasan di organ-organ vital korban," jelas Siko.
• Viral Surat Terakhir Petugas Medis Mantri Patra yang Meninggal saat Tugas di Papua, Ini Kisahnya

Meski kepolisian menemukan indikasi adanya kekerasan di organ vital korban, Arman mengaku bahwa dirinya tidak melakukan pelecehan terhadap korban.
"Saat ini, Amran diduga sengaja membuat dirinya seperti orang bodoh dan seolah-olah tidak mengerti atas kejadian tersebut," ucap Siko.
Saat ini, Arman masih menjalani pemeriksaan dan ditahan di Mapolres Kapuas Hulu.
"Arman masih menjalani proses pemeriksaan dan ditahan di Mapolres Kapuas Hulu," ucapnya.
• Bebas dari Penjara, Eggi Sudjana: Terima Kasih Pak Prabowo
Awal Kasus Terungkap
Dikutip dari Kompas.com, kejadian pembunuhan tersebut terjadi Rabu (19/6/2019) pagi.
Saat itu orang tua korban pergi ke perkebunan sawit untuk bekerja.
Lantaran korban masih teramat kecil untuk ditinggal sendiri, orang tua korban lantas menitipkan korban pada Arman.
Namun, saat menjaga korban, Arman emosi setelah sang adik tak kunjung diam dan terus menangis.
Ia langsung menghabisi nyawa korban dan kemudian melarikan diri.
Saat melarikan diri tersebut, Arman bertemu dengan tetangga korban.
Mengetahui ada tetangga korban, Arman justru menjelaskan bahwa adiknya sudah meninggal dunia.
• Ivan Gunawan Beri Peringatan ke Syamsir Alam yang akan Segera Nikahi Bunga Jelitha
Ia juga berpesan pada tetangganya tersebut, untuk memberi tahu orang tua korban, yang tak lain juga orangtua Arman sendiri.
Dari informasi tersebut, orang tua korban dan sejumlah warga langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dan bersimbah darah.
Warga kemudian melaporkan Arman ke pihak berwajib, hingga pelaku diamankan, Kamis (20/6/2019).
Atas kasus pembunuhan yang dilakukannya, Arman didakwa dengan pasal berlapis.
"Penerapan pasal berlapis (Undang-undang tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHP) ini atas dasar korbannya masih di bawah umur," kata Kasatreskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko Sesaria, Senin (24/6/2019.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: