Terkini Daerah
Temannya Acungkan Jari Tengah, ABG Ini Jadi Bulan-bulanan 8 Pria hingga Tewas Dibakar Hidup-hidup
Putra Aditya (18) tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh 8 orang pria, Rabu (5/6/2019) setelah teman korban acungkan jari tengah ke pelaku
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Karena permasalahan saling ejak yang dimulai oleh seorang rekannya, Putra Aditya (18) tewas akibat dibakar hidup-hidup oleh 8 orang pria.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Kodau, RT 02/03 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2019) lalu.
Dikutip dari TribunJakarta.com, tewasnya Putra Aditya dipicu rasa tidak terima oleh para pelaku, setelah seorang teman dari korban mengacungkan jari tengah saat melintas di sekitar pelaku.
"Korban atas nama Putra Aditya usia 18 tahun, korban dan pelaku ini saling ejek dan terjadi keributan," kata Wakil Kepala Resort Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana, Rabu (12/6/2019).
Sementara pelaku yakni Rizky Ade Syahputra (26), Nurhamzah Sutarna (24), TG (15) dan Angga Priyanto (22).
"Empat orang pelaku masih dalam pengejaran yaitu Riyo, Dagol, Ziko, Riko," papar Eka.
• Sambil Tertawa, Ali Ngabalin Jawab Siapa yang Ia dan Moeldoko Curigai Jadi Dalang Kerusuhan 22 Mei

Kejadian tersebut bermula, saat korban bersama dengan tujuh orang temannya, saling berboncengan menggunakan tiga buah sepeda motor.
Korban dan teman-temannya itu melintas dari arah pertigaan Jalan Raya Kodau Jatimekar, dan tidak sengaja bertemu dengan para pelaku yang sedang nongkrong di pinggir jalan.
Melihat beberapa pelaku sedang nongkrong, seorang teman korban mengacungkan jari tengah.
"Saling ejek seorang teman korban mengacungkan jari tengah, sehingga kelompok pelaku kesal," ujar Eka.
Tak terima diacungi jari tengah, seorang pelaku yang bernama Rio mengejar korban dengan turun dari sepeda motor dan langsung menantang balik.
Mengetahui hal itu, teman-teman korban kabur dan langsung tancap gas meninggalkan lokasi.
Meski teman-temannya kabur, korban justru ikut menantang pelaku yang saat itu mendekatinya.
"Korban ini menantang kelompok pelaku, (pelaku) langsung merespon dengan memukul korban, terjadilah perkelahian, teman-teman korban tidak ikut turun mereka kabur," ujar Eka.
• Ketahuan Mengintip Karyawati Mandi, Pria Ini Tusuk Korban setelah Jatuh Terpeleset dari Tembok

Jadi bulan-bulanan delapan orang pelaku, korban berusaha kabur ke sebuah warung.
Meski begitu, pelaku masih tetap mengejar korban dan satu orang pelaku yang bernama Rizki Syahputra, mengambil sebuah bensin eceran.
Setelah itu, pelaku langsung menyiramkan bensin yang diambilnya ke badan korban.
"(Diambil) bensin yang berada di rak eceran bensin dan menyiramkan ke kepala dan badan korban, selanjutnya di sulut menggunakan korek api sehingga sebagian badan dan kepala korban mengalami luka bakar," jelas Eka.
Mengetahui korban dalam keadaan terbakar, pelaku langsung kabur dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meninggalkan korban seorang diri.
Beruntung, korban langsung diselamatkan oleh warga dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"30 detik api yang membakar korban padam lalu ditolong warga, selama dua hari dirawat di RS Polri Kramat Jati korban kemudian dinyatakan meninggal dunia," ungkap Eka.
• Kronologi Pembunuhan Sukirman di Kebun Karet Prambumulih, Pelaku Tuduh Korban Curi Motornya

Kesaksian Pemilik Warung yang Bensinnya Dijarah
Dikutip dari TribunJakarta.com, Rudi Ariyanto (23) yang merupakan pemilik warung kelontong tempat para pelaku mengambil bensin, mengaku menyaksikan kejadian keributan tersebut secara langsung.
Dijelaskan olehnya, kejadian tersebut terjadi saat malam takbir, Rabu (5/6/2019) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Saat kejadian, Rudi mengaku bahwa keadaan di sekitar TKP sangat mencekam.
Bahkan dirinya harus menutup warung saat keributan tersebut terjadi.
"Pas kejadian kebetulan saya masih buka, biasanya sampai jam 1 tapi karena malam takbiran jadi sampai hampir subuh saya masih buka," kata Rudi, Kamis (13/6/2019).
Dijelaskan oleh Rudi, dirinya tidak mengenal siapa pria yang terlibat keributan tersebut.
Saat itu, ia mengaku melihat korban dikeroyok secara membabi buta oleh delapan orang pelaku.
"Saya takut pas melihat ribut di depan warung, langsung buru-buru saya masukin dagangan saya tutup warung saya, karena takut mereka incar warung saya kan," ujar dia.
Meski berusaha menutup barang dagangannya, ia mengaku tak sempat membereskan bensin yang ada di bagian rak depan warung.
"Dia ambil dari sini bensinnya, saya udah enggak berani ngapa-ngapain udah pasrah turup pintu aja," jelas dia.
Setelah pembakaran tersebut terjadi, Rudi mengaku baru berani keluar, karena pelaku sudah melarikan diri.
"Warga nolongin dibawa pakai motor, pelaku udah pada kabur, saya liat korbannya masih hidup masih bisa berdiri cuma lukanya udah parah," jelas Rudi. (TribunWow.com)
WOW TODAY: