Terkini Daerah
Temannya Acungkan Jari Tengah, ABG Ini Jadi Bulan-bulanan 8 Pria hingga Tewas Dibakar Hidup-hidup
Putra Aditya (18) tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh 8 orang pria, Rabu (5/6/2019) setelah teman korban acungkan jari tengah ke pelaku
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Meski begitu, pelaku masih tetap mengejar korban dan satu orang pelaku yang bernama Rizki Syahputra, mengambil sebuah bensin eceran.
Setelah itu, pelaku langsung menyiramkan bensin yang diambilnya ke badan korban.
"(Diambil) bensin yang berada di rak eceran bensin dan menyiramkan ke kepala dan badan korban, selanjutnya di sulut menggunakan korek api sehingga sebagian badan dan kepala korban mengalami luka bakar," jelas Eka.
Mengetahui korban dalam keadaan terbakar, pelaku langsung kabur dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meninggalkan korban seorang diri.
Beruntung, korban langsung diselamatkan oleh warga dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"30 detik api yang membakar korban padam lalu ditolong warga, selama dua hari dirawat di RS Polri Kramat Jati korban kemudian dinyatakan meninggal dunia," ungkap Eka.
• Kronologi Pembunuhan Sukirman di Kebun Karet Prambumulih, Pelaku Tuduh Korban Curi Motornya

Kesaksian Pemilik Warung yang Bensinnya Dijarah
Dikutip dari TribunJakarta.com, Rudi Ariyanto (23) yang merupakan pemilik warung kelontong tempat para pelaku mengambil bensin, mengaku menyaksikan kejadian keributan tersebut secara langsung.
Dijelaskan olehnya, kejadian tersebut terjadi saat malam takbir, Rabu (5/6/2019) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Saat kejadian, Rudi mengaku bahwa keadaan di sekitar TKP sangat mencekam.
Bahkan dirinya harus menutup warung saat keributan tersebut terjadi.
"Pas kejadian kebetulan saya masih buka, biasanya sampai jam 1 tapi karena malam takbiran jadi sampai hampir subuh saya masih buka," kata Rudi, Kamis (13/6/2019).
Dijelaskan oleh Rudi, dirinya tidak mengenal siapa pria yang terlibat keributan tersebut.
Saat itu, ia mengaku melihat korban dikeroyok secara membabi buta oleh delapan orang pelaku.
"Saya takut pas melihat ribut di depan warung, langsung buru-buru saya masukin dagangan saya tutup warung saya, karena takut mereka incar warung saya kan," ujar dia.