Terkini Nasional
Prihatin pada Demokrat karena Ferdinand hingga Andi Arief, Senior Demokrat Dorong AHY Jadi Ketum
Sejumlah senior Partai Demokrat mendorong SBY segera menunjuk sang putra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggantikannya sebagai Ketua Umum.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mendorong Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menunjuk sang putra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggantikannya sebagai Ketua Umum Demokrat selanjutnya melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
Diberitakan TribunWow.com dari Kompas.com, para senior itu adalah Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Jaya, Ishak, dan sejumlah tokoh lain.
Dijelaskan Max dalam konferensi pers yang mereka buat, alasan para senior Demokrat meminta SBY menjadikan AHY Ketua Umum adalah karena keprihatinan mereka terhadap partai.
• Senior Demokrat Minta Adakan KLB: Pak SBY Tinggal Minta AHY Pimpin Partai Ini
Diketahui, perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2019 memang anjlok dari 10,9 persen di tahun 2014 menjadi hanya 7,7 persen.
Karenanya, perlu ada introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk ini.
"Terkait kondisi ini, diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader guna membangkitkan semangat dan mengembalikan marwah serta kejayaan Partai Demokrat," kata Max di Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Tak hanya itu, Max juga membahas soal adanya sejumlah pengurus Demokrat di lingkaran SBY yang diketahui kerap menyampaikan pernyataan kontroversial.
Max menyebutkan, mereka adalah Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, serta Mantan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief.
Menurut Max, ketiga tokoh tersebut kerap kali melontarkan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan.
Bahkan, menurut Max, pernyataan tokoh-tokoh tersebut memiliki dampak buruk bagi Demokrat.
"Mereka kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan, membenturkan PD dengan Partai, tokoh dan komunitas lainnya, khususnva terhadap ulama dan umat, yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap PD," ujar Max.
Karenanya, Max menyebutkan, pihaknya akan mendorong terselenggaranya KLB lebih cepat untuk memilih ketua umum dan jajaran pengurus.
Sebagaimana diketaui, Kongres tersebut harusnya baru akan digelar pada 2020.
• Soal Tawaran Kursi Menteri Jokowi ke AHY, Hinca Panjaitan: Tanya 400 Kali pun Tak akan Saya Jawab
"Kami mendorong dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa selambatnya pada 9 September 2019 mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020 demi mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di 2024," kata Max.
"KLB kita tidak susah-susah, Pak SBY tinggal minta AHY untuk memimpin partai ini," sambung dia.