Terkini Daerah
Samarinda Sempat Lumpuh karena Banjir dari Jumat hingga Minggu, Lihat Foto Kondisi Pagi Ini
Sejumlah kawasan di Kota Samarinda masih terpantau tergenang.Kendati, Kota Samarinda sudah tak diguyur hujan sejak Minggu (9/6/2019) malam.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah kawasan di Kota Samarinda masih terpantau tergenang.
Kendati, Kota Samarinda sudah tak diguyur hujan sejak Minggu (9/6/2019) malam, hingga Senin (10/6/2019), pagi.
Seperti yang terpantau di Jalan Dr Soetomo, Samarinda, tepatnya menuju Pasar Segiri.
Air Sungai Karang Mumus terpantau meluap hingga menenggelamkan sebagian ruas Jalan Dr Soetomo.
Ketinggian air diperkirakan berkisar antara 40 centimeter.
• Lion Air Ajukan Penundaan Pembayaran Jasa Bandara karena Keuangan Sulit, Ini Kata AP I
Pengendara, terutama roda dua memilih jalur alternatif dan tidak melintasi Jalan Dr Soetomo yang tergenang banjir tersebut.
Selain di Jalan Dr Soetomo, genanangan juga masih terlihat di Perumahan Griya Mukti, dan kawasan Bengkuring.
Dua kawasan terakhir ini, sudah mengalami banjir sejak empat hari lalu.
Hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak Sabtu (8/6/2019) malam hingga Minggu (9/6/2019) pagi ini, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda tergenang banjir.
Sejumlah jalan utama tidak luput dari genangan.
• KemenpanRB Tegaskan ASN yang Bolos di Hari Pertama Kerja Bakal Kena Sanksi
Dari pantauan Pusdalops BPBD Kaltim, akses jalur utama yang tergenang banjir diantaranya
1. Jalan Ir Juanda,
2. Jalan P Antasari,
3. Jalan P Suryanata,
4. Jalan dr Soetomo,
5. Jalan Kh Wahid Hasyim,
6. Jalan Kh Wahid Hasyim II,
7. Jalan Pm Noor,
8. Jalan AW Syahranie,
9. Jalan Pemuda,
10. Jalan DI Panjaitan,
11. Simpang Mall Lembuswana
12. Bengkuring
13. Perum Griya Mukti Sejahtera yang sebelumnya telah digenangi banjir.
Muriono, Pusdalops BPBD Kaltim menerangkan, sejumlah wilayah yang merupakan langganan banjir diperkirakan kembali akan tergenangi.
Dia meminta kepada warga untuk mencari alternatif lain jika memungkinkan.
• Video Letusan Gunung Sinabung yang Disertai Awan Panas
Pasalnya, nyaris sebagian jalan utama dan jalan di gang juga tergenang banjir.
"Yang jelas Jalan DI Panjaitan ini vital, akses utama ke Bandara APT Pranoto dan jalur antar kota, sementara ini terhambat," jelasnya, Minggu (9/6/2019).
Tidak hanya jalur utama, banjir juga menggenangi jalan di gang dan jalan kecil masyarakat, seperti kawasan Lempake, Jalan Mugirejo, Gerilya, Jalan Perjuangan, dan Jalan Gelatik.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, akibat banjir, mancet sudah terjadi sejak di Jalan Pm Noor menuju Jalan DI Panjaitan.
Selain itu juga terjadi disepanjang Jalan DI Panjaitan, termasuk sejumlah jalan lainnya menuju Jalan DI Panjaitan.
Tidak hanya menyebabkan kemacetan, banjir juga mengakibatkan sejumlah kendaraan, terutama kendaraan roda dua mogok.
Tidak sedikit kendaraan roda dua terhenti di jalanan.
• Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2019 Turun Lebih dari 50 Persen, Ini Kata Kemenhub
Beruntung, sejumlah petugas bersama unsur relawan berada disekitar lokasi banjir, guna membantu warga yang terjebak banjir.
Hujan yang mengguyur kota Samarinda sejak Sabtu (8/6) malam hingga Minggu (9/6) pagi ini, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda lumpuh tergenang banjir.
Kawasan yang terparah tergenang banjir yakni di Jalan DI Panjaitan, yang merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto.
Jalan DI Panjaitan sejak pagi tadi sempat putus dan tidak bisa lewati kendaraan.
Bahkan, akses alternatif melawati Perumahan Griya Mukti Sejahtera juga tidak bisa digunakan karena masih terendam banjir.
Sedangkan kawasan Lempake yang juga akses alternatif menuji bandara tergenang banjir bercampur pasir, serta lumpur.
Namun, sekitar pukul 09.00 Wita, Jalan DI Panjaitan mulai bisa dilintasi kendaraan.
Tapi, hanya kendaraan besar, seperti truk maupun mobil double cabin.
• SBMPTN 2019 Dibuka Hari Ini, Ini Link, Syarat, Tahapan, dan Berkas yang Harus Disiapkan
Jadi, bagi warga yang hendak ke bandara, silahkan menuju simpang Alaya, karena petugas dari Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga BPBD mengerahkan truk untuk mengantar warga ke Bandara APT Pranoto.
"Pagi tadi sempat putus, tapi sekarang sudah bisa dilewati, hanya kendaraan besar saja," ucap Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi S, Minggu (9/6/2019).
"Untuk jalur alternatif tidak bisa digunakan, jadi bagi warga yang mau ke bandara, tidak menggunakan kendaraan besar, ke simpang Alaya saja," sambungnya.
Dari pantauan Tribunkaltim.co di simpang Alaya, terdapat sejumlah kendaraan yang dimerahkan, mulai dari truk Dalmas Sat Sabhara Polresta Samarinda, Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim, Batalyon 611/Awang Long, Basarnas hingga BPBD.
Tidak hanya armada, sejumlah satuan maupun unit juga mengerahkan sejumlah personelnya untuk membantu warga.
Selain menjadi akses utama menuju bandara, Jalan DI Panjaitan juga akses penghubung antar kota, menuju Kutai Timur dan Bontang.
Akibat banjir, kemacetan tak terhindarkan, petugas saat ini memprioritaskan warga yang menuju bandara agar tidak ketinggalan pesawat.
Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lebih dari 2.327 jiwa terdampak banjir yang terjadi 3 hari terakhir.
Banjir terparah menggenangi kawasan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara.
• Info BMKG - Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 10 Juni, Hujan dan Udara Kabur di Sejumlah Wilayah
Di Sempaja Timur, 102 permukiman tergenang banjir.
Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 25-75 centimeter itu, meliputi beberapa kawasan.
Di antaranya, Perum Puspita, Bengkuring, Jalan Slada, Kastela, Pakis Haji, Pakis Merah, Terong Pipit, Asparagus, Bayam, Perum Griya Mukti dan Perum Bumi Sempaja.
Selain di Kecamatan Samarinda Utara, banjir juga menerjang kawasan Gunung Lingai di Kecamatan, Sungai Pinang. Jumlah warga terdampak nasib terus di data.
Dijelaskan Sekertaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Ifran, khusus di wilayah Perum Bengkuring, level ketinggian banjir selama 3 hari terakhir masih stagnan di kisaran 25-75 cm.
Salah satu penyebabnya karena curah hujan yang masih tinggi, kawasan permukiman yang tergolong rendah bekas rawa.
Sehingga, lanjut dia, air belum bisa mengalir dengan baik ke saluran pembuangan.
"Dari pengakuan warga, biasanya air kering setelah seminggu," kata Hendra, ditemui di kawasangan Perum Bengkuring, Sabtu (8/6/2019).
Selama seminggu, BPBD dibantu organisasi kesukarelawan lain bakal mendirikan sebuah posko tanggap bencana di sekitar lokasi.
BPBD mengerahkan 30 personel bergantian membantu warga terdampak 24 jam.
Jajarannya menerjunkan lebih dari dua perahu karet untuk mobilisasi warga. (Tribun Kaltim/Fachmi Rachman)
WOW TODAY:
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul UPDATE Banjir Samarinda, Tak Ada Hujan, Namun Sejumlah Wilayah Ini Masih Tergenang