Terkini Daerah
Ibu dari Terduga Teroris yang Terlibat Aksi Bom di Sukoharjo Mengungkap Perilaku sang Anak di Rumah
Ini pengakuan ibu dari terduga teroris Sugeng Riyadi yang diamankan Minggu (9/6/2019) atas dugaan keterlibatan dengan aksi bom bunuh diri di Kartasura
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - SR alias Sugeng Riyadi diamankan oleh Densus 88, Minggu (9/6/2019).
Sugeng merupakan terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 di Jalan Tanggul Sungai Bengawan Solo, Desa Jatitekan, Mojolaban, Sukoharjo.
Penangkapan terhadap Sugeng, hasil pengembangan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Pos Polisi Kartasura, Senin (3/6/2019) lalu.
Dikutip dari TribunJateng.com, ibu Sugeng mengaku tidak menyangka atas penangkapan sang anak oleh Densus 88.
Sang ibu, Sri Rejeki (60) mengaku syok saat pertama kali tahu anaknya digelandang oleh polisi.
"Niku putro kulo ingkang nomer papat. Tunggale gangsal. Ya Allah (Itu anak saya yang keempat. Dari lima bersaudara. Ya Allah)," jelas Sri, Senin (10/6/2019).
Diketahui, rumah Sri bersebelahan dengan rumah Sugeng, sang anak.
• Viral Penjual Rujak Cingur Patok Harga 60 Ribu Seporsi, Pembeli Terkejut Total Bayarnya 375 Ribu
Saat penangkapan, Sri mengaku bahwa ada polisi yang sempat menggeledah rumah yang ditempati dengan istri Sugeng.
"Bojone sempet melawan, mboten pareng griyone digeledah. Pas geledah mriki, griyo kulo, nggih kulo manggakne (Istrinya sempat melawan, tidak memperbolehkan rumahnya digeledah. Pas menggeledah di sini, rumah saya, ya saya persilakan)," ungkap Sri.
Dalam ceritanya, Sri mengaku tidak tahu bahwa Sugeng ada kaitannya dengan jaringan terorisme.
Selama ini, di mata Sri, Sugeng adalah sosok yang pendiam dan rajin beribadah.
"Niku bocahe sae, sregep ngaji, sregep salat. Mboten seneng neko-neko (Itu orangnya baik, rajin ngaji, rajin salat. Tidak pernah aneh-aneh)," kata Sri.
• Andre Rosiade Sindir Ferdinand Hutahaean dan Rachland Nashidik terkait Sikap Demokrat pada Kubu 02

Dugaan Sugeng Terlibat Bom Bunuh Diri Kartasura
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra membenarkan bahwa penangkapan terduga teroris Sugeng, terkait bom bunuh diri di Kartasura.
Tak hanya mengamankan Sugeng, kepolisian juga mengamankan satu orang terduga teroris lain, yakni Ali Amirul di Lampung, Minggu (9/6/2019).
"Densus 88 telah melakukan upaya penegakan hukum terhadap 2 tersangka aksi teror, pengembangan kasus ini adalah bagian dari keberlanjutan penanganan kasus upaya aksi bom bunuh dari pada 3 Juni di Kartasura," ungkap Kombes Pol Asep Adi Saputra, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2019).
Hasil penyelidikan sebelumnya, terduga pelaku bom bunuh diri diduga melakukan aksi pengeboman sendiri.
Namun berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata aksi tersebut atas rencana dengan dua orang yang telah diamankan tersebut.
"Awalnya kita menyimpulkan ini adalah sebuah upaya lone wolf tapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, dapat diungkapkan bahwa kasus ini terjadi karena adanya sebuah kerja sama dari 3 tersangka tersebut," tutur Asep.
• Kronologi Nenek yang Tertinggal saat Arus Balik, sang Anak Baru Sadar setelah Perjalanan 200 KM

Bom Bunuh Diri Kartasura
Seorang pria bernama Rofik Asharudin (22) di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Kartasura Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.
Seorang saksi yakni Rakian Rangga Putra Perdan, menuturkan saat itu kejadian bermula pada Senin (3/6/2019) pukul 22.20 WIB.
Dikutip dari TribunSolo.com, ia sedang membetulkan TOA pos pantau, dan dilihatnya ada seseorang yang berjalan ke arahnya.
"Saat saya membetulkan TOA di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, saya melihat orang yang tidak dikenal berjalan dari arah Selatan berjalan menuju Pospantau Pospam Tugu Kartasura," ujar Rakian Senin (3/6/2019).
"Dia memakai kaos warna hitam dan celana Jeans dengan menggunakan headset," jelasnya.
• Viral Mobil Dibakar tapi Salah Sasaran, Ini Pengakuan Pelaku yang Syok saat Tahu Targetnya Meleset

Dilanjutkannya, orang tersebut lantas duduk di depan pos pantau.
Dan ledakan pun terjadi 10 menit kemudian pada pukul 22.30 WIB.
Ledakan tersebut tidak melukai aparat kepolisian maupun warga setempat.
Hanya saja, pelaku bom bunuh diri diketahui terluka akibat aksi nekat yang dilakukannya.
Didapati terkapar di lokasi kejadian, pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Surakarta dan akhirnya dirujuk sekali lagi ke RSUD Dr Moewardi Solo.
Akibat aksinya, pelaku diketahui menderita luka di bagian perut, pinggang, tangan dan juga kaki.
Menjalani perawatan sejak pukul 01.00 WIB, pelaku kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin Djamin, Semarang menggunakan ambulance dari Polresta Solo.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: