Ramadan dan Idul Fitri
Kerahkan Ratusan Ribu Personil di Hari Raya, Polri Pastikan Tempat Ibadah hingga Objek Wisata Aman
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan sejumlah tempat dijamin aman di hari raya Idul Fitri, Rabu (5/6/2019).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan sejumlah tempat dijamin aman di hari raya Idul Fitri, Rabu (5/6/2019).
Polri menyatakan telah mempersiapkan ratusan ribu personil guna mengawal sejumlah tempat.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo melalui tayangan Kompas TV yang dikutip TribunWow.com, Rabu (5/6/2019).
"Saya rasa cukup dengan 158 ribu personil TNI," ujar Dedi.
"Kemudian polri ada 190 ribu personil, ada dinas perhubungan, ada stake holder terkait," sambungnya.
• Jusuf Kalla (JK) Tanggapi soal Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura: Bentuk Teror Pasti Diberantas
Dedi menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan ratusan ribu personil untuk menjamin keamanan masyarakat dalam merayakan kegiatan di hari raya Idul Fitri.
Ada pun tempat-tempat yang dikawal meliputi tempat ibadah hingga objek wisata.
"Cukuplah dalam rangka untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakiat umat muslim khususnya bagi yang menjalankan atau merayakan Idul Fitri mau pun kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya," jelas Dedi.
"Baik nanti pusat perbelanjaan, tempat ibadah, atau pun objek-objek wisata ," tandasnya.
Diketahui hal itu disampaikan Dedi yang disusul adanya bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, jelang lebaran.
• JK Beberkan Pembicaraan Telepon Prabowo dengan Sejumlah Orang, Singgung Aksi Protes Hasil Pilpres
Simak videonya di sini.
Pelaku Bom Bunuh Diri Terpapar ISIS
Dikutip dari Kompas.com, Dedi menjelaskan bahwa pelaku bom bunuh diri diduga terpapar oleh kelompok militan ISIS.
Namun demikian, hingga kini aparat masih melakukan penyidikan lebih lanjut.
"Sementara dari hasil pemeriksaan pelaku, bahwa ini adalah suicide bomber," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
"Yang bersangkutan secara individu terpapar oleh paham ISIS, ini masih didalami," sambungnya.
Selain itu, Dedi menjelaskan bahwa pelaku merupakan seorang pedagang gorengan yang berinisial RA (22).
Lebih lanjut, Dedi menegaskan, pihaknya belum menemukan pelaku terindikasi oleh kelompok teroris tertentu.
"Belum ada indikasi keterkaitan yang bersangkutan menyangkut masalah yang bersangkutan ikut dalam suatu jaringan, baik JAD Jawa Tengah, maupun dari kelompok yang lain lain," tandas Dedi.
• Cawapres Maruf Amin Komentari Gugatan Hasil Pilpres 2019: Sekarang Menangnya Digantung
Kronologi
Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, seorang saksi yakni Rakian Rangga Putra Perdan, menuturkan saat itu kejadian bermula pada pukul 22.20 WIB.
Diucapkannya, ia sedang membetulkan TOA pos pantau, dan dilihatnya ada seseorang yang berjalan ke arahnya.
"Saat saya membetulkan TOA di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, saya melihat orang yang tidak dikenal berjalan dari arah Selatan berjalan menuju Pospantau Pospam Tugu Kartasura," ujar Rakian.
"Dia memakai kaos warna hitam dan celana Jeans dengan menggunakan headset," jelasnya.
Dilanjutkannya, orang tersebut lantas duduk di depan pos pantau.
• Pengakuan Saksi Mata Bom Bunuh Diri di Depan Pos Pengaman Lebaran Kartasura Sukoharjo
Dan ledakan pun terjadi 10 menit kemudian pada pukul 22.30 WIB.
Rakian kemudian segera menyelamatkan diri bersama dengan anggota Polri yang berada di Pos Pantau Pospam Tugu Kartasura.
Sedangkan orang yang tidak dikenal tersebut tergeletak dengan kondisi luka-luka.
Seorang saksi, Vino (25) mengaku mendengar suara ledakan tersebut.
"Suara ledakan seperti bom meletus," kata Vino kepada awak media.
Saat itu lelaki yang meledakkan dirinya diakui ia melihat kakinya masih bergerak.
"Waktu saya lihat, kakinya masih bergerak," imbuhnya.
Sedangkan laki-laki tak dikenal itu saat diamankan dan bawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dalam keadaan masih hidup.

Dikutip dari Kompas.com, Dokter Aji yang menangani, menuturkan bahwa pelaku masih hidup dengan luka serius di tubuh namun pihak PKU tidak bisa menangani dan langsung merujuk ke RS Moewardi Surakarta.
Laporan yang disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku masih hidup dan dalam keadaan kritis, dikutip dari TribunSolo.com.
"Saat ini kritis dan masih dalam perawatan di rumah sakit," ujar Rycko saat konferensi pers di lokasi kejadian aksi bom bunuh diri, Selasa (4/6/2019).
• Kata Kapolda Jateng soal Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Pos Pengaman Lebaran di Kartasura Sukoharjo
Dijelaskannya saat itu ada tujuh petugas polisi yang tengah berjaga pos pantau.
"Pada saat kejadian di pos ini ada tujuh petugas kepolisian yang berjaga. Empat orang di dalam pos dan tiga orang mengatur lalu lintas," ujarnya.
Dalam penyampaian kepada awak media, Rycko bersyukur bahwa aksi bom bunuh diri tersebut, tidak menimbulkan korban dari pihak kepolisian maupun warga sipil.
Imbuhnya, hingga kini aparat masih menyelidiki pola aksi pelaku saat pengeboman.
"Ini yang masih kami dalami. Ini masih pengembangan," tambahnya.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: