Terkini Daerah
Rekaman CCTV Detik-detik Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura, Terlihat Asap Membumbung Tinggi
Tragedi bom bunuh diri di Pos Polisi kartasura ternyata terkam sebuah CCTV. Dari CCTV tersebut terlihat ledakan tepat di depan pos polisi.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Dikutip dari tayangan Live Kompas TV, Selasa (4/6/2019), Ridlwan menilai bahwa terduga pelaku diketahui begerak sendiri dalam melakukan aksinya.
• Ada Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura saat H-2 Idul Fitri, Polri: Masyarakat Tak Perlu Khawatir
"Dari beberapa ciri-ciri yang muncul, kemudian dari jenis bom, lalu pemilihan sasaran, kami menduga ini adalah lone wolf (bergerak sendiri), jadi tidak terjaring langsung dengan kelompok teror klasik yang ada selama ini," jelas Ridlwan.
"Kalau dari identitas terduga pelaku, yang sudah dikeluarkan sementara yang dikeluarkan oleh polisi, usianya kan masih sangat muda ya, kelahiran 1997."
"Jadi usianya masih sangat milenial, kami mengistilahkannya sebagai millenial lone wolf," tambah Ridlwan.

Beberapa faktor lain dari aksi yang dilakukan oleh terduga pelaku, Ridlwan menduga bahwa aksinya dilakukan secara amatir.
"Dari pembuatan bahan bom yang sangat amatir, bahkan dirinya sendiri, alhamdulillah dirinya sendiri tidak tewas ya, jadi bisa pendalaman, entah bagaimana dia teradikalisasi," tegas Ridlwan.
"Pemilihan lokasi sasaran juga sangat dekat dengan rumahnya, sekitar 20 menit jalan kaki, itu menunjukkan bahwa dia sangat amat amatir, belum terlatih," tambahnya.
Kemudian, cara terduga pelaku meledakkan bom juga memperkuat dugaan bahwa terduga pelaku adalah bomber yang masih amatir.
• Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Dipindahkan ke RS Bhayangkara Semarang, Dapat Pengawalan Ketat
"Dan dilihat dari cara dia meledakkan bom juga sangat jauh dari sasaran sehingga tidak menimbulkan korban apa-apa," ungkap Ridlwan.
Dijelaskan oleh Ridlwan, terduga pelaku diduga mendapatkan pengetahun tentang bom dari hasil belajar sendiri.
"Kami duga demikian (belajar dan berlatih sendiri membuat bom), dari jenis rakitan kan itu kan bom sabuk ya, atau yang sering dilingkarkan di perut," kata Ridlwan.
Bom jenis sabuk bisa mematikan jika dilakukan dengan cara memeluk target.
Namun tidak akan berarti banyak jika bomber berada jauh dari target.

"Ini bisa mematikan apabila pelaku ini memeluk target, mendekat memeluk target sehingga meledak bersama target itu akan mematikan," kata Ridlwan.
"Tetapi jika jaraknya terlalu jauh dari target dia hanya akan melukai diri sendiri."