Breaking News:

Cerita Selebriti

Ditjen Pajak Hitung 10% Omzet Mukena Syahrini Rp 1,75 M, Mantan Ketua DPR RI Berikan Pembelaan

Beberapa hari terakhir, nama penyanyi Syahrini menjadi perbincangan hangat lantaran bisnis mukenanya disindir Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.

Editor: Claudia Noventa
Instagram @princessyahrini
Omzet penjualan mukena Syahrini 

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari terakhir, nama penyanyi Syahrini menjadi perbincangan hangat lantaran bisnis mukenanya disindir Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.

Ketika warganet ramai-ramai ikut menyindir pelantun "Sesuatu" itu, politikus Marzuki Alie yang juga mantan ketua DPR RI periode 2009 - 2014 justru membela Syahrini.

"Syahrini bukan produsen dan bukan PKP, artinya saat beli dari produsen sdh dikenakan PPN," tulis Marzuki melalui akun Twitter-nya, @marzukialie_MA, merespons twit Ditjen Pajak seperti dikutip Kompas.com, Jumat (31/5/2019).

"Syahrini tidak mungut PPN walaupun mukena adalah objek PPN. Darimana kok tau2 harus bayar PPN," tambahnya.

Omzet Mukena Syahrini Rp 17,5 Miliar, Ditjen Pajak: Berarti Sudah Wajib Jadi Pengusaha Kena Pajak

Sebagai informasi, PPN adalah pajak pertambahan nilai yang dikenakan pada pihak pedagang atau produsen yang disebut sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Sementara Marzuki menilai Syahrini bukanlah produsen karena tak rutin berjualan mukena.

Dengan kata lain, menurut Marzuki, Syahrini belum termasuk sebagai PKP yang wajib membayar PPN senilai 10 persen dari penghasilan.

"Klo pph pasti kena, krn dia ada penghasilan, krn jualan tidak rutin, dimasukkan saja dalam spt (surat wajib pajak) pribadi," tulis Marzuki lagi.

Saat ada warganet yang mempertanyakan bagaimana jika penjualan itu sudah menggunakan nama atau label sendiri, Marzuki menjelaskan bahwa itu artinya bisa disebut produsen.

Namun, ia menambahkan pedagang itu harus terlebih dulu melaporkan usahanya ke kantor pajak untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Alasan Nikita Mirzani Bela Hilda dan Billy Lawan Kriss Hatta, Singgung soal Mendiang Olga Syahputra

Apabila tidak, lanjut Marzuki, Syahrini tak wajib membayar PPN.

"Artinya dia produsen, harus mengajukan pengukuhan sebagai PKP. Kalau tidak dikukuhkan apapun ceritanya, haram dia mungut PPN. PPN beban konsumen bukan produsen," tulis Marzuki Alie.

Bidik layar twit-twit mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie yang membela Syahrini soal pajak bisnis mukena.
Bidik layar twit-twit mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie yang membela Syahrini soal pajak bisnis mukena. (Twitter/Marzuki Alie)

Sebelumnya, Syahrini mengumumkan bahwa mukena yang ia jual seharga Rp 3,5 juta telah ludes hingga 5.000 set.

Harga yang fantatis itu pun menjadi sorotan publik maya.

Pesbukers dan Dirinya Kena Teguran MUI, Raffi Ahmad Ungkap Respons Nagita Slavina

Di sisi lain, akun Twitter Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, @DitjenPajakRI, tiba-tiba mengunggah twit penjualan mukena sebanyak 5.000.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SyahriniDitjen Pajak RIMarzuki Alie
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved