Kabar Tokoh
Respons Ali Ngabalin yang Disebut sebagai 1 dari 4 Target yang akan Dibunuh oleh Kelompok Tertentu
Ali Mochtar Ngabalin angkat suara saat dirinya dianggap menjadi satu di antara 4 pejabat yang jadi target oleh kelompok yang ditangkap pada 21 Mei.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat suara saat dirinya dianggap menjadi satu di antara 4 pejabat yang jadi target oleh kelompok yang ditangkap pada Selasa (21/5/2019).
Hal ini dikatakan Ali Ngabalin melalui sambungan telepon di acara Prime Talk Metro Tv, Selasa (28/5/2019).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal tanggapan Ali Ngabalin jika dirinyalah yang ditargetkan oleh kelompok tertentu untuk dibunuh.
"Apakah Anda tahu atau saya juga tidak tahu, apakah Anda juga termasuk dalam 4 orang yang direncanakan akan dibunuh itu?," tanya pembawa acara.
Ali Ngabalin lalu menjawab bahwa dirinya percaya pada pihak kepolisian apakah dirinya menjadi satu di antara 4 orang yang jadi target.
• Menko Polhukam Wiranto Ungkap Tersangka Aksi 22 Mei: Nanti Ketahuan Dalangnya, Polisi akan Umumkan
"Ya saya pikir tentu polisi punya data yang validitasnya kita tak ragukan saya percaya," ujar Ali Ngabalin.
Namun, dirinya sebagai warga biasa akan tetap berikhtiar terhadap adanya kabar tersebut.
"Tetapi bagi orang-orang seperti saya, mungkin Profesor Hermawan (narasumber di acara yang sama) juga tentu mesti berikhtiar namanya juga ktia manusia biasa," kata Ali Ngabalin.
"Kita tidak tahu orang punya hati pak karena itu kami tetap berikhtiar dalam rangka segal keumungkinan-kemungkinan yang kita tidak tahu apa berakhirnya nanti."

Ali Ngabalin saat berada di acara Prime Talk Metro Tv, Selasa (28/5/2019) (YouTube Metrotvnews)
• Peluang Prabowo-Sandi Menang di MK Menurut Refly Harun dengan Angka 8,5 Juta Lebih Suara
Lihat videonya 3.58:
Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri M. Iqbal memberikan keterangan soal aksi yang terjadi pada 21 dan 22 Mei.
Dalam konferensi pers yang dilansir oleh Kompas TV, Iqbal menyebutkan ada 6 tersangka yang ditangkap karena menarget pembunuhan, Senin (27/5/2019).
Kelompok tersebut berupaya melakukan pembunuhan pada 4 pejabat negara dan seorang pimpinan lembaga survei.
Seorang tersangka berinisial HK dalam keterangan polisi diberikan bayaran Rp 150 juta untuk melakukan pembunuhan tersebut.
"Tersangka HK inisialnya beralamat di perumahan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor," ujar Iqbal.
"HK ini perannya adalah leader mencari senjata api sekaligus juga mencari eksekutor, tapi juga sekaligus menjadi eksekutor serta memimpin tim turun pada aksi 21 Mei 2019."
"Jadi yang bersangkutan itu ada pada 21 tersebut dengan membawa satu pujuk senpi revolver."
"Yang bersangkutan menerima uang 150 juta rupiah, ditangkap 21 Mei di lobi Hotel Megaria Menteng," tutur Iqbal.
• Sebut Bukti Link Berita sebagai Strategi, Hendarsam: TKN Reaktif Sekali, Paranoid atau Gimana?
Sementara dilansir Kompas.com, diketahui pembunuhan tersebut sudah direncanakan sejak Oktober 2018.
Saat itu, HK diminta untuk membeli dua punjuk senjata laras pendek di Kalibata.
HK lalu menyerahkan dua senjata tersebut pada tiga rekannya yakni AZ,TJ, dan IR.
TJ bertugas untuk membunuh dua tokoh nasional.
"Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," kata Iqbal.
Lalu pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.
• Pemblokiran Akses Media Sosial Dinilai Tidak Mengurangi Penyebaran Hoaks
"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujarnya.
Sementara AZ diminta untuk membunuh satu pimpinan lembaga survei.
"Tersangka sudah beberapa kali menyurvei rumah tokoh tersebut," kata Iqbal.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: