Breaking News:

Terkini Daerah

Gara-gara Uang Rp 2 Juta, Sandi Habisi Nyawa Pasutri di GBI, Emosinya Memuncak saat Korban Berbohong

Tak junjung diberi uang 2 juta, Sandi nekat menghabisi nyawa pasutri di Bandung, Minggu (19/5/2019). Korban wanita tewas, sang suami kritis di RS.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Sandi Rahmatan (24), tersangka pembunuhan Jihan Nur Shofi (28) di Kompleks Perumahan Griya Bandung Indah/GBI, Kabupaten Bandung, Minggu (19/5/2019) malam. Ia digiring polisi saat gelar perkara di Mapolres Bandung, Rabu (22/5/2019) sore. 

TRIBUNWOW.COM - Sandi Ramatan (24) nekat berniat menghabisi nyawa pasutri di Kompleks Griya Bandung Indah (GBI) Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (19/5/2019).

Berhasil diamankan oleh kepolisian, Sandi nekat melakukan aksinya lantaran emosi utangnya senilai Rp 2 juta tidak segera dibayarkan oleh korban.

Akibat aksi nekat Sandi, korban Jihan Nur Shofi (28) tewas sementara sang suami, Feri Fadli (30) masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dikutip dari TribunJabar.com, Sandi diketahui pernah terlibat pekerjaan bersama dengan korban Feri.

Saat bekerja itu, Feri menjanjikan uang sebesar Rp 3 juta sebagai upah untuk Sandi.

Namun ternyata setelah pekerjaan itu selesai, Sandi hanya diberikan uang sejumlah Rp 1 juta saja.

"Tersangka diajak membangun rumah menjadi tukang las di bulan Maret 2019. Di bulan April nya ternyata uangnya tidak sesuai dengan janjinya yang semula dijanjikan Rp 3 juta, hanya diterimakan Rp 1 juta oleh si tersangka ini," ujar Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan, Rabu (22/5/2019).

Momen Tasya Kamila dan Randi Bachtiar saat Mencukur Rambut Jabrik sang Buah Hati

Karena korban masih menyimpan utang padanya, ia lantas berniat menagih uang tersebut di rumah korban.

Saat mendatangi kediaman korban, Minggu (19/5/2019), Sandi bertemu dengan Jihan.

Ia lantas menanyakan keberadaan Feri pada Jihan.

Saat itu, Jihan mengaku pada Sandi bahwa suaminya sedang tidak berada di rumah.

Tidak percaya dengan jawaban korban, Sandi lantas berpura-pura izin ke kamar mandi rumah korban.

"Belum puas dengan jawaban istrinya ini, kemudian tersangka berpura-pura ke kamar mandi. Dari sinilah tersangka tahu bahwa suaminya sebenarnya ada, emosi lalu mencekik korban," kata AKBP Indra.

Saat korban Jihan mulai lemas, Sandi awalnya berniat melarikan diri.

Namun saat itu dilihatnya, korban masih dalam keadaan bernyawa.

Mengetahui keadaan tersebut, Sandi kemudian menganiaya korban sampai tewas.

"Tersangka emosi akhirnya dicekiklah si korban, (selama) 1 menit perkiraan, kemudian lemes. Kemudian saat tersangka akan meninggalkan dapur sepertinya (korban) masih hidup lalu baju korban ditarik dan sekali lagi dicekik dengan kawat yang ada di dapur," tutur AKBP Indra.

Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Ustaz Joker Sebut akan Salatkan Almarhum Dua Kali Sesuai Wasiat

Sandi Rahmatan (24), tersangka pembunuhan Jihan Nur Shofi (28) di Kompleks Perumahan Griya Bandung Indah/GBI, Kabupaten Bandung, Minggu (19/5/2019) malam. Ia digiring polisi saat gelar perkara di Mapolres Bandung, Rabu (22/5/2019) sore.
Sandi Rahmatan (24), tersangka pembunuhan Jihan Nur Shofi (28) di Kompleks Perumahan Griya Bandung Indah/GBI, Kabupaten Bandung, Minggu (19/5/2019) malam. Ia digiring polisi saat gelar perkara di Mapolres Bandung, Rabu (22/5/2019) sore. (Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)

Setelah mencekik korban, Sandi lantas memasukkan jasad korban ke dalam sebuah karung yang ada di dapur.

Setelah menyembunyikan jasad korban, Sandi kemudian mendatangi Feri yang ada di kamar.

"Kemudian setelah itu tersangka menemui korban satunya lagi atas nama Feri atau suaminya. Di situ dengan silet tersangka menganiaya korban," ujarnya.

Di kamar tersebut, korban dan tersangka sempat terlibat pertengkaran.

Korban Feri juga sempat mengejar Sandi sebelum kabur melarikan diri.

"Ada 10 luka sayatan di bagian depan badannya di dada dan di bagian muka hingga korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit Al Islam Kota Bandung," kata AKBP Indra.

Dijelaskan pula oleh AKBP Indra, saat melakukan pembunuhan, Sandi melakukannya dengan spontan.

Kedatangan Sandi ke rumah korban, awalnya hanya berniat menagih utang, namun Sandi emosi lantaran dibohongi oleh korban.

"Sendirian, spontan dia datang untuk menagih (utang) tapi di rumah dikatakan tidak ada, padahal dia tahu ada, emosi akhirnya dia melakukan penganiayaan," pungkasnya.

Momen Mengharukan di Tengah Kerusuhan 22 Mei, Warga Bagikan Minum hingga Alas Salat untuk Petugas

Jihan Nur Shofia (28) ibu rumah tangga sekaligus pengusaha hewan hias yang ditemukan tewas terbungkus karung plastik di dalam rumahnya RT 05/13 Kompleks Griya Bandung Indah (GBI), Minggu (19/5/2019).
Jihan Nur Shofia (28) ibu rumah tangga sekaligus pengusaha hewan hias yang ditemukan tewas terbungkus karung plastik di dalam rumahnya RT 05/13 Kompleks Griya Bandung Indah (GBI), Minggu (19/5/2019). (mumu mujahidin/tribun jabar)

Pengakuan Warga Sekitar Lokasi

Dikutip dari Kompas.com, Dedi, saksi mata yang merupakan tetangga korban menjelaskan bahwa sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (19/5/2019), ia mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

Saat itu Dedi hendak keluar mengisi ulang galon.

"Saksi langsung menghampiri rumah korban Feri dan melihat korban berlumuran darah sambil merangkak," jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko Senin (20/5/2019).

Meski kondisinya penuh luka, korban Feri diketahui masih sempat melihat pelaku yang keluar dari rumahnya.

"(Korban) langsung menunjuk ke arah pelaku yang lari keluar rumah sambil berkata, 'Itu mau membunuh'," kata Truno.

Melihat insiden itu, Dedi awalnya berniat mengejar pelaku.

Namun, korban Feri menahannya lantaran pelaku membawa senjata tajam.

Berjalan merangkak keluar dari rumah, korban Feri akhirnya ambruk di depan rumah.

Saksi kemudian menghampiri korban dan meminta bantuan dari warga.

"Korban saat itu berlumuran darah di muka dan badan, lalu diantar ke rumah orangtuanya. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Al-Islam oleh keluarganya," tutur Truno.

Minta Pendukung Percaya Langkahnya, Prabowo Subianto: Selalu Mengalah dan Patuh pada Ketentuan Hukum

Lokasi pembunuhan terhadap Jihan Nur Shofia (28) di GBI, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Lokasi pembunuhan terhadap Jihan Nur Shofia (28) di GBI, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. ((Tribun Jabar/Mumu Mujahidin))

Saat kejadian, saksi juga mengaku mendengar teriakan takbir dari rumah korban.

"Keterangan saksi, mendengar orang berteriak 'Allahu Akbar' di rumah korban dan saksi langsung menghampiri," ujar Truno.

Korban Feri dilarikan ke rumah sakit, keluarga korban awalnya belum mengetahui bahwa Jihan tewas dibunuh sebelumnya.

Awal Jihan ditemukan tewas yakni saat kakak Feri, Agus, kembali ke rumah korban berniat untuk mengambil pakaian untuk Feri.

Rumah korban saat itu dalam keadaan berantakan dan ada beberapa ceceran darah.

Kemudian saat Agus menuju ke dapur, ada tumpukan kantong plastik pakain kotor.

Lantaran curiga, Agus kemudian mendekati tumpukan tersebut dan membukanya.

Di tempat itu, ia menemukan Jihan dalam keadaan tak bernyawa.

"Ada kantong plastik untuk tempat pakaian kotor. Karena curiga, kemudian dibuka dan ternyata dilihat ada adik iparnya Jihaan Nur Shofia sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kantong plastik tersebut. Saksi kemudian langsung melaporkannya ke pihak kepolisian," tutur Truno.

Lihat video lainnya di sini:

WOW TODAY:

(TribunWow.com)

Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved