Breaking News:

Pilpres 2019

Tanggapi Ketidakpuasan Hasil Pemilu dari Kubu Lawan, Jokowi: Namanya Kalah, Pasti Ya Tidak Puas

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait ketidakpuasan terhadap hasil pemilu dari kubu lawan.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. 

TRIBUNWOW.COM - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait ketidakpuasan terhadap hasil pemilu dari kubu lawan.

Dilansir TribunWow.com, tanggapan itu disampaikan Jokowi melalui acara Kompas TV, Minggu (19/5/2019).

Jokowi menegaskan bahwa keputusan siapa pemenang pilpres merupakan ketetapan dari penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).

UPDATE Real Count Situng KPU Pilpres 2019: Prabowo Raih 62 Juta Lebih Suara, Data Masuk 91 Persen

"17 April yang lalu, rakyat sudah berkehendak, sudah memutuskan, ya kan," ujar Jokowi.

"Setelah itu ada proses, proses apa? Proses penghitungan. Proses ini semua diikuti, memang proses demokrasi seperti ini."

"Lha nanti kalau sudah dihitung oleh KPU, siapa yang menang sudah jelas, sudah ditetapkan, ya itu lah keputusan dari penyelenggara pemilu yaitu KPU," sambungnya.

Jokowi menyatakan jika ada pihak yang menduga adanya kecurangan pemilu, mereka bisa melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan bahwa jika ada sengketa pemilu bisa disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

Kubu Prabowo-Sandi Tolak Teken Pleno Suara di Sulsel meski Unggul atas Jokowi-Maruf

"Kalau tidak puas, yang namanya kalah pasti ya enggak puas, enggak ada namanya kalah terus puas, enggak ada," jelas Jokowi.

"Kalah itu pasti enggak puas, nah apa kalau ada kecurangan laporkan ke Bawaslu, ya kan."

"Kalau yang lebih besar, sengketa ya sampaikan kepada MK," imbuhnya.

Saat ditanya rencananya bertemu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, Jokowi menegaskan bahwa dirinya memang masih berkeinginan untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Sejak awal dulu kan sudah kan, masak saya sampaikan bolak-balik," kata Jokowi.

"Sudah saya sampaikan, dulu kan, sudah kan, ya sudah itu masih berlaku," tandas Jokowi.

Cak Imin Inginkan Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu untuk Redam Panasnya Situasi Pasca-Pilpres

Simak videonya di sini.

TKN Tanggapi Prabowo akan Tolak Hasil Pemilu

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Teuku Taufiqulhadi memberi komentar terkait sikap Prabowo yang menyatakan akan menolak penghitungan suara KPU.

Dikutip oleh TribunWow.com, komentar itu disampaikan Teuku melalui siaran pers kepada Tribunnews.com, Rabu (15/5/2019).

Teuku menjelaskan bahwa hasil akhir KPU nantinya, sama sekali tak bisa ditolak.

Untuk itu, dirinya lantas memberikan penilaiannya terkait pernyataan Prabowo yang akan menyatakan menolak penghitungan suara tersebut.

"Saya harus sampaikan bahwa hasil pleno KPU tentang hasil pemilu, tidak bisa ditolak oleh siapapun," ujar Teuku.

"Menolak berarti menolak hasil keputusan rakyat. Menolak hasil keputusan rakyat berarti sama dengan memusuhi dan mengkhianati rakyat," tambahnya.

Prabowo Klaim Menang 62% Turun Jadi 54%, Ruhut Sitompul: Gila Hitungan Jam, Kayak Main Sulap Aja

Ia juga menyatakan, seharusnya pihak yang merasa ada tindak kecurangan pada pilpres bisa membuktikannya.

Menurut Teuku, tak semestinya malah meminta membentuk panitia khusus (pansus) hasil pemilu.

"Bukan meminta orang lain yang bertanggung jawab," kata Teuku.

"Seperti meminta membentuk Pansus hasil pemilu di DPR atau meminta ditolak hasil real count KPU," sambungnya.

Teuku menambahkan jika ada perselisihan pada proses pemilu, maka disarankan untuk menyelesaikannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jika ada perselisihan proses pemilu, bawa ke Bawaslu. Jika terjadi perselisihan hasil pemilu, MK (Mahkamah Konstitusi) yang akan mengadilinya," jelas Teuku.

"Tapi tidak bisa menolak keseluruhannya," imbuhnya.

Cak Nun Ungkap Alasannya Tak Pernah Mau Tampil di ILC, Singgung soal Media Massa

Sementara itu, TKN Jokowi-Ma'ruf lainnya juga anggkat bicara terkait sikap Prabowo tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara TKN, Ace Hasan Syadzily yang menganggap bahwa sikap Prabowo sama dengan tidak menghormati suara pilihan rakyat.

Ia pun mengatakan Prabowo seharusnya malu pada rakyat yang telah memilih pada 17 April lalu.

"Kita harus harus menghormati pilihan rakyat," kata Ace kepada Tribunnews.com, Selasa (14/5/2019).

"Mereka telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi-Kyai Ma’ruf sebagai Capres-Cawapres 2019 ini," sambungnya.

Terkait itu, Ace juga menyinggung sikap Prabowo saat mengikuti Pilpres 2014 lalu.

Ia menilai bahwa Prabowo seperti mengulang sikapnya pada Pilpres 2014 lalu.

Alasan Ferdinand Hutahaean Nyatakan Berhenti Dukung Prabowo-Sandi: Ini Tidak Bisa Ditolerir

Prabowo akan Tolak Hasil Penghitungan suara KPU

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019.

Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memberikan pidato di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Prabowo menegaskan, dirinya akan menolak hasil pemilu, karena masih adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan.

"Sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan pemilihan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," tegas Prabowo.

Calon Presiden 02, Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara oleh KPU, Selasa (14/5/2019).
Calon Presiden 02, Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara oleh KPU, Selasa (14/5/2019). (Capture YouTube Gerindra TV)

Ferdinand Nyatakan Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Kembali Singgung Istilah Setan Gundul

Prabowo menyebutkan, dirinya sebenarnya masih menaruh harapan pada kejujuran Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami masih menaruh secercah harapan. kami mengimbau insan-insan di KPU, kami mengimbau kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU, sekarang nasib masa depan bangsa Indonesia ada di pundakmu, kau yang harus memutuskan," kata Prabowo.

"Kau yang harus memilih, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia, atau meneruskan kebohongan, ketidak adilan, berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia. Kami masih menaruh harapan kepadamu," imbuh dia.

Prabowo mengatakan, dirinya dan sang cawapres, Sandiaga Uno sebenarnya tidak memiliki ambisi pribadi.

"Saya dan saudara Sandi bukan atas ambisi pribadi kita ingin jadi apa-apa. Demi Allah tidak ada niat," ungkap Prabowo.

"Sesungguhnya kalau kau tanya hati saya, saya inginnya istirahat. Tapi saudara-saudara, setelah saya keliling, setelah saya melihat mata daripada rakyat kita, setelah saya pegang tangan mereka, setelah saya merasakan getaran dan saya mendengarkan ungkapan-ungkapan mereka, harapan mereka rakyat Indonesia, penderitaan rakyat, harapan rakyat akan suatu negara yang adil itu telah menjadi bagian dari diri saya," ujar Prabowo.

"Karena itu tidak mungkin saya meninggalkan rakyat Indonesia. Saya akan timbul dan saya akan tenggelam bersama rakyat Indonesia," tegas dia.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved