Breaking News:

Ramadan dan Idul Fitri

Hukum Buka Bersama dan Sahur on the Road Menurut Ustaz Khalid Basalamah

Hukum buka bersama dan sahur on the road yang bikin tidak salat menurut Ustaz Khalid Basalamah.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Ramadan 

TRIBUNWOW.COM - Banyak umat Islam di Indonesia yang melaksanakan kegiatan buka puasa bersama atau sahur on the road saat bulan Ramadan.

Niat awal buka puasa bersama adalah untuk menjalin silaturahmi serta berbagi dengan orang lain.

Sahur on the road juga sama memiliki tujuan baik untuk berbagi makanan dengan orang tidak mampu.

Namun apa jadinya jika kegiatan positif seperti buka bersama dan sahur on the road malah jadi negatif?

Banyak orang yang meninggalkan salat wajib gara-gara keasyikan nongkrong dengan teman saat buka bersama.

Sahur on the road juga bisa menjadi ajang pamer harta yang ujungnya adalah sifat riya dan bisa juga membuat orang lalai untuk salat subuh.

Apa Zina Mata dan Bermesraan dengan Pasangan Bisa Membatalkan Puasa? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Ustaz Khalid Basalamah turut menjawab kegelisahan dengan adanya buka bersama dan sahur on the road yang berujung meninggalkan kewajiban salat.

Jawaban Ustaz Khalid Basalamah diunggah melalui kanal YouTube Mari Bersunnah, 28 Mei 2018.

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, pada dasarnya kegiatan buka bersama dan sahur on the road diperbolehkan.

"Kalau menurut saya enggak ada masalah, boleh-boleh saja," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

Namun dua kegiatan itu bisa jadi menyalahi jika sampai yang melaksanakan melakukan dosa, seperti meninggalkan salat.

Hukum Salat Tarawih 11 Rakaat di Masjid 23 Rakaat oleh Ustaz Khalid Basalamah

Seharusnya orang yang buka bersama tetap melaksanakan salat wajib dan bahkan mengingatkan orang lain untuk salat.

"Cuma yang memang merupakan kesalahan tadi, mereka tidak salat misalnya. Nah ini harus diperbaiki. Orang yang berbagi makanan sekalian ingatkan," jelas Ustaz Khalid Basalamah.

Ustaz Khalid Basalamah juga merasa tidak ada alasan bagi seseorang untuk meninggalkan salat lantaran ada banyak masjid di Indonesia.

"Alhamdulillah kita di Indonesia ini masjid dan musala penuh, banyak."

"Saya dapat dari teman-teman di Jakarta Selatan, ada salah satu pengurus masjid besar di Jakarta Selatan bilang sama saya 'Ustaz, kami sudah kumpulin data, masjid dan musala Jakarta Selatan saja 2200 sekian jumlahnya, Jakarta Selatan saja," terangnya.

Tanya Pak Ustaz: Ketentuan Zakat bagi Orang Kaya yang Punya Banyak Utang

Artinya, ada sekitar 10 ribuan masjid hanya di wilayah Provinsi DKI Jakarta saja sehingga mudah untuk menemukan masjid.

"Alhamdulillah azan dikumandangkan di mana-mana, mestinya mereka setelah buka puasa Allah mudahkan dapat hadiah begitu mampirlah (ke masjid)," kata Ustaz Khalid Basalamah.

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, seorang mukmin harus mengusahakan untuk mendirikan salat wajib apapun yang terjadi.

Terlebih masjid dan musala relatif mudah ditemukan dan ada juga fasilitas musala di SPBU.

"Untuk apa buka puasa ramai-ramai pinggir jalan lalu magrib enggak salat. Toh macet juga. Mampirlah ke masjid, musala, mampir salat. Kalau tidak ada pun di dekat situ ada SPBU, biasanya ada musalanya," kata Ustaz Khalid Basalamah.

Tanya Pak Ustaz: Bagaimana Mudik di Zaman Nabi Muhammad SAW dan Hukum Mudik dengan Utang?

Jika sampai tak bisa menemukan masjid atau musala, Ustaz Khalid Basalamah menyarankan agar membawa sajadah atau alas untuk salat.

"Banyak cara bisa mampir. Atau bawa sajadah mungkin di motor, mungkin bisa mampir salat di pinggir jalan. Alhamdulillah bukan aib itu."

"Mampir salat, mungkin di pinggir jalan tol, atau mungkin di pinggir trotoar, yang agak luas atau ada taman, bisa mampir kalaupun tidak ada musala," terangnya.

Berikut video lengkapnya:

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY:

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved