Terkini Daerah
Sebelum Mutilasi, Hal Tak Biasa Ini Dilakukan Sugeng Berhari-hari pada Jasad Korban di Pasar Besar
Terbukti bukan pembunuh jasad wanita di Pasar Besar Malang, Sugeng ternyata melakukan hal tak biasa ini selama berhari-hari di dekat jasad korban
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sugeng (49) pelaku mutilasi jasad wanita di Pasar Besar Malang melakukan hal tak biasa selama berhari-hari pada korban.
Diketahui, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga Selasa (14/5/2019) lalu dengan kondisi termutilasi.
Dikutip dari SuryaMalang.com, hasil oleh forensik kepolisian menunjukkan korban tewas lantaran sakit bukan dibunuh oleh Sugeng.
Baru mengenal korban, Sugeng awalnya mengajak korban ke Pasar Besar Kota Malang sekitar pukul 07.00 WIB Sabtu (11/5/2019).
Saat itu, korban mengeluhkan sakit pada Sugeng.
Tak lama sekitar pukul 17.00 WIB di hari yang sama, korban ditemukan Sugeng sudah dalam keadaan tak bernyawa.
“Untuk sementara korban meninggal karena sakit paru-paru akut yang ini dibuktikan dengan hasil doktoral forensik,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (16/5/2019).
Mengetahui korban sudah dalam keadaan tak bernyawa, Sugeng ternyata tak langsung memutilasinya.
• Terduga Pemutilasi Vera Oktaria, Prada DP Terpergok Warga tapi Kabur saat Mau Dibawa ke Dodiklatpur
Dari keterangan Kombes Pol Frans Barung Mangera, Sugeng selama tiga hari menunggui jasad korban.
Ia juga menuliskan kata-kata dan juga pesan dalam sebuah kertas dan dinding, yang kemudian menjadi bukti kasus mutilasi tersebut.
“Pelaku menunggui almarhumah kemudian dia menulis surat di secarik kertas dan di tembok. Itu saat almarhum sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Tiga hari berselang, barulah setelah itu, Sugeng memutilasi korban.
Dari barang bukti yang didapatkan, Sugeng meninggalkan tiga buah tulisan tangan di mana dua tulisan ada pada secarik kertas, dan satu lainnya di tembok.
• Pria di Blitar Sengaja Live Facebook saat Hubungan Intim dengan sang Pacar, Begini Pengakuannya

Korban Minta Dimutilasi
Dalam sebuah video yang beredar, Sugeng mengaku memutilasi korban lantaran permintaan sang korban.
"Sing ngongkon larena niku, 'aku wis rakuat mas, mending panjenengan pateni yo mati' (dia yang minta, 'aku sudah tidak kuat mas, mending kamu bunuh biar mati," kata Sugeng dikutip dari channel YouTube TribunSolo Official, Kamis (16/5/2019).
Dalam keterangannya, Sugeng juga menjelaskan bahwa korban mengeluhkan sakit padanya.
"(Mengeluh soal kemaluannya) loro mas loro (sakit mas, sakit)," kata Sugeng menceritakan.
Keterangan soal korban minta dimutilasi juga turut dibenarkan oleh Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Rabu (15/5/2019).
"Jadi korban ini ketemu dengan terduga pelaku dalam keadaan sakit. Sebelum meninggal, korban berpesan supaya tubuhnya dipotong," ujar AKBP Asfuri.
Identitas Korban Masih Misteri
Dikutip dari Kompas.com, sampai saat ini identitas korban masih menjadi misteri.
Untuk itu, dalam pengungkapakan identitas korban, kepolisian membuat sketsa wajah dari potongan kepala korban yang dimutilasi ini.
"Melalui sketsa ini kami berharap dapat membantu mengungkap identitas korban," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri Rabu (15/5/2019).
"Siapa tahu ada keluarga, kerabat atau orang yang mengenali korban melalui sketsa ini," imbuhnya.
Kondisi korban yang sudah membusuk, membuat proses autopsi mengalami kesulitan.
Jari korban yang sudah membusuk juga membuat identitas korban lama untuk diketahui.
"Tangannya sudah diambil sidik jari namun karena kaku mayat jadi belum bisa diambil," katanya.
• Terbukti Sugeng Tak Bunuh Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Asal Usul Tulisan Wasiat Terungkap

Informasi singkat yang didapatkan oleh kepolisian dari Sugeng, korban sempat mengaku pada Sugeng bahwa ia adalah orang Maluku.
Sugeng diketahui baru bertemu dan mengenal korban sebelum mutilasi terjadi.
"Kesaksian dari pelaku korban dari Maluku. Tidak menyebutkan nama," kata Asfuri.
Sementara itu, Kabis Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, korban diketahui adalah seorang tuna wisma.
“Keduanya (pelaku dan korban) adalah sama-sama tuna wisma. Mereka bertemu 3 hari sebelum si perempuan meninggal,” ucap Frans Barung, Kamis (16/5/2019).
• Sugeng Diduga Gangguan Jiwa lantaran Suka dengan Adiknya, Tetangga Tak Kaget saat Ia Jadi Tersangka

Sugeng Kerap Buat Tulisan Aneh
Ketua RW 06, Muhammad Luthfi (46) mengungkapkan bahwa Sugeng saat ini tinggal di rumah kosong di Jalan Jodipan Wetan Gang III RT 02 RW 06.
Di rumah Sugeng itu, ada beberapa tulisan aneh.
Sugeng sering menyebut nama Tuhan dan juga nama anggota keluarganya pada tulisan-tulisan itu.
Luthfi menambahkan bahwa tulisan yang dibuat oleh Sugeng bernada dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir oleh warga," terang Luthfi Kamis (16/5/2019) dikutip dari SuryaMalang.com.
Bahkan, Luthfi juga sudah menduga pelaku mutilasi wanita di Pasar Besar adalah Sugeng, saat mengetahui tulisan yang ada di lokasi penemuan mayat.
Bentuk tulisan dan juga kata-kata yang ditulis pada surat yang ditinggal di lokasi Pasar Besar, mirip dengan tulisan yang ada di rumah Sugeng.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng. Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali Sugeng. Jadi saya tahu persis," ucap Luthfi.
• 1.500 Pendekar Siap Turun Tangan Bantu TNI dan Polri Lawan Gerakan People Power
Di rumah yang ditinggali Sugeng, ada beberapa tulisan aneh berukuran besar dan kecil yang dituliskannya di tembok.
Sejumlah tulisan itu bertuliskan:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso",
"Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam".

Serupa dengan tulisan yang dituliskan di dinding rumah kosong, di lokasi pembunuhan, Sugeng juga meninggalkan beberapa tulisan.
Begini isi pesan itu:
'Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggris is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan'.
'Pusat ruwetanmu di manapun berada yang buat sarang ruwet-ruwetanmu semua terbukti jadi ruwetnya mayat ratusan juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa innalillahi wainalilahi rojiun ikannya ruwet-ruwet siyita + suyitno jadi seluruh se Malang Raya Kota Malang Jawa Timur'.
Diketahui sebelumnya, jasad wanita berusia sekitar 34 tahun ditemukan oleh seorang pedagang setelah mencium bau busuk di sekitar lokasi kejadian Selasa (14/5/2019).
Setelah melaporkannya pada polisi, diketahui ada enam potongan tubuh yang ditemukan di tempat tersebut.
Korban dimutilasi dan dipotong bagian tangan dan kakinya, kepala, dan juga bagian badan.
Di lokasi kejadian, ditemukan pula beberapa tulisan yang dituliskan di kertas dan dinding dengan pesan tertentu.
WOW TODAY:
(TribunWow.com)